Trump Veto Resolusi Kongres Amerika Tentang Keterlibatan AS dalam Perang Yaman

EpochTimesId – Presiden AS, Donald Trump memveto resolusi Kongres pada 16 April 2019. Resolusi Parlemen AS itu bertujuan untuk mengakhiri keterlibatan Amerika dalam perang saudara di Yaman, menurut Gedung Putih.

Trump menulis kepada Senat bahwa resolusi bersama, yang bertajuk S.J.Res.7, adalah upaya yang tidak perlu, berbahaya untuk melemahkan otoritas konstitusional Presiden AS. Trump mengatakan undang-undang itu, sebuah Resolusi Kekuatan Perang akan membatasi kewenangan presiden untuk mengirim pasukan ke dalam sebuah tindakan militer. Sehingga akan membahayakan kehidupan warga negara AS dan aparat negara lainnya, saat ini dan pada masa depan.

Perang saudara Yaman pertama kali dimulai pada 2015 antara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dipimpin oleh Saudi, melawan pemberontak Houthi, yang didukung oleh Iran. Kedua belah pihak mengatakan mereka adalah pemerintah resmi Yaman. Konflik yang sedang berlangsung, dan sudah berlanjut selama empat tahun, telah memaksa negara ini mengalami krisis kemanusiaan.

Presiden mengatakan resolusi itu tidak perlu karena Amerika Serikat tidak terlibat dalam permusuhan, atau mempengaruhi Yaman. Dia juga mengatakan resolusi itu berbahaya.

“Tidak ada personel militer Amerika Serikat di Yaman yang memimpin, berpartisipasi dalam, atau menemani pasukan militer koalisi pimpinan Saudi melawan Houthi dalam konflik terbuka di, atau yang mempengaruhi Yaman,” kata Trump.

“Kongres seharusnya tidak berusaha untuk melarang operasi taktis tertentu, seperti pengisian bahan bakar dalam penerbangan, atau meminta keterlibatan militer untuk mematuhi jadwal waktu yang sewenang-wenang. Melakukan hal itu akan mengganggu kewenangan konstitusional Presiden, dan dapat membahayakan personel kita.”

Menurut PBB, lebih dari 22 juta orang, atau 75 persen dari populasi, membutuhkan bantuan kemanusiaan. Jumlah meraka lebih banyak daripada negara lain mana pun saat ini.

Pemerintah AS telah memberikan bantuan lebih dari 854 juta dolar AS dalam bantuan kemanusiaan untuk Yaman sejak 2017, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Resolusi itu, yang disahkan bersama oleh Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS, menandai pertama kalinya kedua kamar Kongres mendukung Resolusi Kekuatan Perang.

Pemungutan suara menghasilkan 247 melawan 175 anggota di DPR yang mayoritas Demokrat dan 54-46 suara di Senat yang dipimpin Partai Republik tidak cukup untuk mengesampingkan veto dari Trump, yang membutuhkan dua pertiga mayoritas di kedua kamar.

Veto Trump juga dapat dilihat sebagai tanda hubungan dekat pemerintahannya dengan Arab Saudi ketika berusaha untuk lebih mengisolasi Iran. Amerika Serikat menyediakan miliaran dolar senjata untuk pertempuran koalisi pimpinan Saudi di Yaman.

Republikan terkemuka di Komite Urusan Luar Negeri DPR, Rep. Michael McCaul (R-Texas) mengakui situasi mengerikan di Yaman untuk warga sipil, tetapi berbicara menentang tindakan ketika itu disahkan. McCaul mengatakan itu adalah penyalahgunaan Resolusi Kekuatan Perang dan memperkirakan hal itu dapat mengganggu perjanjian kerja sama keamanan AS dengan lebih dari 100 negara.

Trump mengatakan Amerika Serikat memberikan dukungannya untuk sejumlah alasan, yang utama adalah untuk melindungi keselamatan lebih dari 80.000 warga AS yang tinggal di negara-negara yang menjadi sasaran serangan Houthi.

“Houthis, didukung oleh Iran, telah menggunakan rudal, drone bersenjata, dan kapal peledak untuk menyerang sasaran sipil dan militer di negara-negara koalisi, termasuk daerah yang sering dikunjungi oleh warga Amerika, seperti bandara di Riyadh, Arab Saudi,” tulis Trump.

“Selain itu, konflik di Yaman merupakan cara murah bagi Iran untuk menimbulkan masalah bagi Amerika Serikat dan sekutu kita, Arab Saudi.”

Pada tahun 2018, pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk menetapkan pemberontak Houthi Yaman sebagai organisasi teroris, menurut The Washington Post.

Presiden juga menyebutkan bahwa pemerintahannya mendorong negosiasi untuk mengakhiri keterlibatan militer AS di Afghanistan dan menarik pasukan di Suriah, di mana kekhalifahan ISIS baru-baru ini dihapuskan. Dia mengatakan resolusi bersama itu merusak kebijakan luar negeri Amerika Serikat sehubungan dengan Yaman dan melukai hubungan bilateral.

Ini adalah veto kedua dari kepresidenan Trump setelah sebelumnya Dia menolak resolusi pada bulan Maret yang berusaha untuk membatalkan deklarasi darurat perbatasan nasional yang dikeluarkannya. Deklarasi memungkinkan dia untuk mengamankan dana untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. (BOWEN XIAO, Reuters dan The Associated Press/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M