Helikopter Militer Venezuela Jatuh Ditengah Kekacauan Politik

EpochTimesId — Sebuah helikopter militer Venezuela jatuh di dekat Ibukota Caracas pada Sabtu (4/5/2019) pagi, akhir pekan lalu. Insiden yang terjadi ditengah kekacauan politik itu, menewaskan tujuh orang yang ada di dalam helikopter, berdasarkan klaim Presiden sosialis Nicolás Maduro dan Kementerian Pertahanan Venezuela.

“Saya sangat menyesalkan kejadian ini dan menyatakan belasungkawa tulus saya kepada kerabat dan teman-teman mereka,” kata Maduro di Twitter.

Helikopter itu akan terbang dari Caracas, ibukota, ke negara bagian Cojedes di bagian barat-tengah. Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan menambahkan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

Maduro berada di Cojedes pada hari Sabtu untuk menonton serangkaian latihan militer. Dalam pidato televisi lokal, Maduro menunjukkan kesiapan militer Venezuela terhadap apa yang disebutnya ‘ancaman’ yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat.

Anggota Garda Nasional Bolivarian yang bergabung dengan Presiden sementara Venezuela, Juan Guaido menembak ke udara untuk menghalau pasukan yang setia kepada diktator Nicolás Maduro, yang tiba untuk membubarkan demonstrasi di dekat pangkalan militer La Carlota di Caracas pada 30 April 2019. (Foto : Federico Parra/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Maduro menuduh pemerintah AS berusaha untuk menimbulkan ‘kudeta’ terhadap dirinya. Sebab, Amerika mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido, yang mengecam Maduro sebagai presiden tidak sah.

Majelis Nasional Venezuela pada pertengahan Januari menegaskan Maduro bukan presiden Venezuela karena menang dalam pemilihan curang. Berdasarkan konstitusi Venezuela, jika terjadi kekosongan kepresidenan, maka Ketua Majelis Nasional akan mengambilalih kekuasaan sebagai presiden sementara.

Negara sosialis Amerika Selatan itu telah berubah menjadi kekacauan kemanusiaan, ekonomi, dan politik setelah Maduro menolak untuk menyerahkan kendali negara di bawah tekanan internasional yang meningkat. Guaido sejak saat itu, kemudian mengambil sumpah simbolis sebagai presiden sementara di depan demonstran. Dia lalu diakui sebagai presiden sah Venezuela oleh lebih dari 50 negara.

Maduro kini masih mengendalikan organ-organ negara. Dia masih berkuasa secara otoriter atas dukungan petinggi militer, serta negara-negara komunis dan sosialis seperti Kuba, Rusia, dan Tiongkok. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M