Koalisi Kanada, AS dan Eropa Kerjasama Hadapi Proyek OBOR

oleh Zhou Xing

Lembaga pembiayaan pembangunan luar negeri Kanada sedang melakukan kerja sama dengan sebuah agen pemerintah AS untuk menghadapi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh inisiatif One Belt One Road (OBOR) dari komunis Tiongkok.

Media ‘The Globe and Mail’ mengutip sebuah pernyataan dari perusahaan investasi swasta luar negeri pemerintah AS yakni Overseas Private Investment Corporation atau OPIC memberitakan tentang perusahaan itu pada bulan lalu telah menandatangani perjanjian dengan Lembaga Pengembangan Keuangan Kanada (FinDev) dan Uni Eropa untuk mendirikan sebuah lembaga pembiayaan.

Koalisi lembaga tersebut diharapkan dapat berfungsi untuk memperkuat komitmen bersama  mereka, yakni memberikan alternatif pembiayaan yang bukan dipimpin oleh negara.

Pernyataan tersebut tidak menyinggung soal proyek OBOR, tetapi contoh terbesar dan paling khas dari rencana pembangunan luar negeri yang dipimpin oleh negara di dunia saat ini tak lain adalah inisiatif OBOR komunis Tiongkok.

Komunis Tiongkok telah menginvestasikan dana sebesar USD. 1 triliun ke dalam inisiatif OBOR-nya guna mengembangkan proyek-proyek seperti perkeretaapian, pelabuhan laut, jaringan pipa dan sebagainya.

Banyak pakar berpendapat bahwa OBOR merupakan rencana yang diarahkan negara untuk memperkuat pengaruh politik komunis Tiongkok dan memperluas pengaruh militernya dari Asia ke Afrika.

Komentator Barat mengkritik komunis Tiongkok yang memberikan penawaran pinjaman besar kepada negara-negara berkembang untuk membangun beberapa proyek infrastruktur bermasalah. Namun cara ini justru membuat negara-negara tersebut jatuh ke dalam kesulitan karena mereka tidak mampu membayar pinjaman.

Komunitas internasional sedang bangkit

Musim gugur tahun lalu, RUU pemerintah AS mengubah perusahaan investasi swasta luar negeri AS menjadi perusahaan pengembangan keuangan internasional AS. Anggaran investasi, pinjaman, dan asuransi risiko politik USD. 60 miliar pemerintah adalah dua kali lipat dari anggaran perusahaan sebelumnya.

Dalam pidatonya di bulan Oktober tahun lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence menggambarkan lembaga baru tersebut sebagai pilihan yang adil dan transparan bagi negara-negara di luar negeri untuk menggantikan diplomasi perangkap utang pemerintah komunis Tiongkok.

Angela Rodriguez, juru bicara Institut Pengembangan Keuangan Kanada mengatakan, lembaga pengembangan pembiayaan pemerintah Kanada tersebut memiliki mandat yang sangat jelas, yakni mendorong perusahaan swasta untuk berinvestasi di Amerika Latin, Karibia dan Afrika sub-Sahara Afrika. Area investasi termasuk energi terbarukan, pengelolaan limbah, pengelolaan air dan lainnya.

Dengan kata lain, lembaga pengembangan keuangan gabungan antara Kanada, Amerika Serikat dan Uni Eropa tersebut ingin mendorong investasi swasta daripada investasi negara ketika membantu proyek pembangunan di luar negeri.

Jonathan Miller, seorang peneliti senior di The Japan Institute of International Affairs mengatakan bahwa, perjanjian tripartit antara Kanada dan Amerika Serikat dan Uni Eropa konsisten dengan apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat dengan mitra lainnya.

Pada bulan November tahun lalu, Amerika Serikat dengan Jepang dan Australia juga mencapai aliansi yang sama, usaha patungan mereka bertujuan untuk memberikan alternatif pembiayaan demi menghindari ‘program yang dipandu oleh negara membuat negara-negara berkembang jatuh ke dalam situasi yang lebih buruk’.

Jonathan Miller percaya bahwa penyertaan modal AS dalam lembaga tersebut jelas ditargetkan untuk melawan proyek OBOR, dan partisipasi Kanada adalah sebagai ungkapan dukungan terhadap kebijakan AS.

Guy Saint-Jacques, Mantan Duta Besar Kanada untuk Tiongkok mengatakan bahwa Amerika Serikat, Uni Eropa dan Kanada terlambat menyadari bahwa pemerintah Tiongkok sedang menggunakan inisiatif OBOR untuk memperluas pengaruh politik, ekonomi dan diplomatiknya. India dan Jepang lebih dulu menyadari akan hal ini.

Kritikan AS terhadap inisiatif OBOR sangat tajam. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pekan lalu di London menyerang pemerintah Tiongkok yang mempromosikan ‘transaksi infrastruktur yang rusak dengan imbalan pengaruh politik’ dan sedang mengembangkan ‘diplomasi perangkap utang yang didorong melalui penyuapan’. (Sin/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=re2QThEYyjw