Ketika Peneliti, Ahli Teori Konspirasi dan Skeptis Klaim Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan

Michael Wing

Segitiga Bermuda adalah tempat di mana para ahli teori konspirasi dan skeptis sama-sama terjebak  dengan risiko mereka masing-masing. Ratusan kapal dan pesawat terbang telah menghilang selama bertahun-tahun tanpa jejak.  

Hingga kini ilmu pengetahuan modern belum mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.

Legenda bahari berbicara tentang portal interdimensional, UFO, dan alien; sains berbicara tentang fenomena cuaca yang luar biasa; skeptis berbicara tentang kecenderungan kita untuk mengarang cerita. Apakah kita yakin apa yang sebenarnya terjadi?

Dengan semua teknologi modern kita, dapatkah kita menyimpulkan tentang semua kebenaran di balik segitiga? Seberapa banyak dari fakta, dan berapa banyak fiksi? Apa yang dikatakan sains?

Segitiga Bermuda adalah sebuah pulau yang dikelilingi oleh kapal karam, yang dihuni oleh orang-orang yang selamat dari laut berabad-abad yang lalu. Terumbu berbahaya di sekitar pulau vulkanik dangkal dan merusak kapal, kayu atau logam.

Area yang  didefinisikan oleh batas-batas dalam segitiga bermuda adalah  Bermuda, Puerto Riko, dan Miami merupakan kawasan segitiga, di mana banyak kasus lenyap secara misterius telah dicatat lebih dari seabad.

Kapal paling terkenal yang pernah menghilang di segitiga ini adalah USS Cyclops, kapal terbesar di Angkatan Laut AS pada zamannya, yang memasok bahan bakar untuk armada Amerika di Perang Dunia I.

Mereka yang telah mempelajari kapal telah menunjukkan kelemahan utamanya: itu adalah kapal seperti kapal jenis Flat-bootomed umumnya sehingga rentan terbalik. Mengangkut kargo yang berat, kapal itu secara misterius menghilang bersama 309 awak saat berlayar dari Barbados ke Baltimore pada 4 Maret 1918.

Menambah misteri, dua kapal saudara Cyclops juga menghilang di rute yang sama pada tahun 1941.

Legenda segitiga semakin dalam pada tahun 1945 ketika lima pesawat AS TBM Avenger, yang dikenal sebagai Penerbangan 19, menghilang tanpa jejak di sekitar segitiga.  Selanjutnya, pesawat Martin Mariner yang dikirim untuk mencari Penerbangan 19 juga lenyap. Tidak ada yang selamat berhasil ditemukan, juga tidak ada reruntuhan atau puing-puing  yang pernah ditemukan.

Ini hanyalah puncak gunung es dari penghilangan yang terdokumentasi selama bertahun-tahun. Setidaknya 1.000 orang hilang; ratusan kapal dan pesawat telah lenyap.  Sering kali, komunikasi radio  tanpa pemberitahuan dan bahkan cuaca cerah adalah kontak terakhir yang pernah dilakukan.

Sains Menjelaskan Misteri?

Sejumlah teori diusulkan untuk menjelaskan misteri ini termasuk gelombang ganas, gas metana yang naik dari dasar samudera, dan bom udara atau “microbursts” yang dapat menabrak pesawat dan menenggelamkan kapal.

 Segitiga rawan badai, di mana kadang-kadang ada beberapa muka badai sekaligus, mungkin melihat gelombang konvergen yang memperbesar ukuran, menyebabkan gelombang yang muncul entah dari mana. Legenda bahari menggambarkan gelombang yang menakutkan lebih dari 30 meter. Pengujian yang dilakukan menggunakan simulator gelombang dengan model USS Cyclops telah membuktikan bahwa gelombang setinggi lebih dari 15 meter dapat menjungkirbalikkan dan menenggelamkannya.

Citra satelit dalam beberapa tahun terakhir menemukan awan berbentuk heksagonal atau “sarang lebah” di sekitar segitiga bermuda. Menggunakan teknologi pencitraan terbaru, bentuk-bentuk awan ini menjadi tanda-tanda ledakan udara ke bawah yang sangat terfokus, yang disebut “microbursts” atau “bom angin.”

 Ledakan semacam itu dapat mencapai 170 mph hingga dengan mudah mengirim pesawat dan kapal ke kuburan air. Peneliti mengklaim Bom angin’ ini memiliki kecepatan angin sampai 273 kilometer per jam.

Teori lain melibatkan metana hidrat di dasar laut. Gangguan ini dapat menyebabkan metana hidrat naik dan berubah menjadi gas. Digambarkan sebagai “sendawa kematian,” gas seperti itu, secara teoritis, dapat mempengaruhi daya apung kapal, menyebabkan tenggelam, atau bahkan mengganggu mesin pesawat.

Termasuk daftar bahaya yang diajukan adalah cuaca ekstrem dan kabut listrik; beberapa orang menyatakan bahwa kompas menunjuk ke utara yang sebenarnya alih-alih utara magnetik karena gangguan magnetik pada segitiga; bahkan Columbus mencatat kerusakan kompas pada zamannya.

Teori Skeptis dan Konspirasi

Klaim lainnya termasuk teori portal dimensi ekstra-terristrial, gravitasi atau anomali magnetik, kapal hantu dan penculikan alien. Penampakan UFO juga telah dilaporkan terjadi.

Sementara itu, para teori skeptis menjelaskan seluruh misteri dengan menyangkalnya sama sekali misteri yang terjadi. Mereka mengutip bahwa wilayah tersebut adalah salah satu bagian dunia yang paling ramai dikunjungi; jumlah kapal yang hilang di laut sama dengan tempat lain per kapita. Ini adalah Akhir dari cerita.

Sejujurnya, jawabannya mungkin terletak di suatu tempat di tengah-tengah semua teori ini — itu hanya teori.  Jawaban yang memuaskan dari semua teori masih  belum ada. Adapun teori alien atau teori konspirasi-semua ide masih harus tetap di atas meja. (asr)