Amerika Larang Maskapai Terbangi Wilayah Udara Yang Dikendalikan Iran

ETIndonesia – Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat mengeluarkan perintah darurat yang melarang operator AS terbang pada daerah udara di sekitar Iran. Daerah yang ditandai tersebut ada di atas perairan wilayah udara yang dikendalikan Teheran di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman. Larangan dikeluarkan karena meningkatnya ketegangan.

Dalam ‘advisory’ terpisah kepada operator, FAA mengatakan sesuai dengan aplikasi pelacakan penerbangan, pesawat sipil beroperasi dalam jarak sekitar 45 mil laut dari pesawat pengintaian AS, Global Hawk, yang ditembak jatuh oleh rudal ‘darat-ke-udara’ milik Iran pekan ini.

“Ada banyak pesawat penerbangan sipil yang beroperasi di daerah itu pada saat pencegatan (drone oleh rudal),” kata FAA.

Badan itu mengatakan pihaknya tetap prihatin dengan meningkatnya ketegangan dan aktivitas militer dalam jarak yang dekat dengan rute pesawat sipil ber-volume tinggi. Terlebih dengan sikap Iran yang menggunakan rudal jarak jauh di wilayah udara internasional dengan sedikit atau bahkan tanpa peringatan.

Jatuhnya pesawat Global Hawk yang tidak bersenjata, yang dapat terbang hingga 60.000 kaki (18.300 m), adalah yang terbaru dari serangkaian insiden di wilayah Teluk. Sebuah wilayah arteri penting untuk pasokan minyak global. Serangan itu, yang diantaranya termasuk serangan ledakan pada enam kapal tanker minyak.

United Airlines mengumumkan pada hari yang sama bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan dari bandara New Jersey Newark dan ibukota keuangan India di Mumbai. Pembatalan dilakukan setelah dilakukan evaluasi keamanan usai Iran menembak jatuh drone AS.

“Mengingat kejadian terkini di Iran, kami telah melakukan evaluasi keselamatan dan keamanan menyeluruh atas layanan India kami melalui wilayah udara Iran dan memutuskan untuk menangguhkan layanan kami,” kata United di situs webnya.

United tidak mengatakan berapa lama penangguhan layanan akan berlangsung.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat komersial terbang sangat dekat dengan drone Global Hawk pada saat drone itu ditembak jatuh, kata OPSGROUP, yang memberikan panduan keselamatan bagi operator udara.

“Ancaman penembakan (terhadap) pesawat udara sipil di Iran selatan adalah nyata,” saran operator pada 20 Juni 2019. “Menghindari Selat Hormuz direkomendasikan, kesalahan identifikasi pesawat mungkin terjadi.”

Bulan lalu, FAA menyarankan maskapai penerbangan untuk berhati-hati ketika terbang di atas Iran dan daerah sekitarnya, karena aktivitas militer yang meningkat dan meningkatnya ketegangan politik.

“Meskipun Iran kemungkinan tidak memiliki niat untuk menargetkan pesawat sipil, keberadaan beberapa senjata jarak jauh yang canggih dan dapat terbang dalam lingkungan yang tegang menimbulkan kemungkinan risiko salah perhitungan atau kesalahan identifikasi, terutama selama periode ketegangan politik dan retorika yang meningkat,” pernyataan itu menjelaskan.

Regulator tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keputusan United.

Seorang juru bicara United mengatakan pelanggan yang terbang dari Mumbai ke Newark akan dipindahkan pada penerbangan alternatif untuk kembali ke Amerika Serikat.

“Kami terus mengeksplorasi semua opsi dan tetap berkomunikasi intensif dengan otoritas pemerintah terkait untuk memberikan pelanggan kami pengalaman perjalanan paling efisien dalam situasi ini,” kata juru bicara itu.

Pada 20 Juni 2019, dua maskapai lain, American Airlines dan Delta Air Lines, mengatakan mereka tidak terbang di atas Iran.

Pada Juli 2014, Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal di atas Ukraina. Insiden menewaskan semua dari 298 orang di dalam pesawat. Insiden itu mendorong operator untuk mengambil lebih banyak langkah untuk menghindari ancaman terhadap pesawat mereka. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M