Mengapa Komunis Tiongkok Mencuri 80 Juta Catatan Medis Warga Amerika Serikat?

Epochtimes.id- Sejak satu dekade lalu peretas komunis Tiongkok telah mencuri berbagai rahasia dagang dari perusahaan AS dengan berbagai target, mulai dari pembuatan senjata hingga teknologi panel surya. Akan tetapi sasarannya mengacu pada teknologi mutakhir yang berkepentingan dengan bidang ekonomi atau militer.

Akhir-akhir ini Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan dalam suatu gugatan bahwa, dua orang peretas Tiongkok menyusup masuk ke perusahaan asuransi kesehatan AS untuk mencuri data medis.

Jadi, apa tujuan orang suruhan komunis Tiongkok itu mencuri data medis milik hampir 80 juta warga Amerika Serikat?

Christopher Porter, CTO Kebijakan Keamanan Siber Global Fire Eye bersama Brian Finch, pengacara hukum di Pillsbury Winthrop Shaw Pittman, Washington, baru-baru ini menulis artikel yang dipublikasikan melalui Wall Street Journal. Berikut adalah kutipan dari artikel ini :

Dalam gugatan yang diajukan oleh Kementerian Kehakiman, dua orang peretas warga Tiongkok itu dituduh mencuri data pelanggan dari perusahaan raksasa perawatan kesehatan Anthem.

Seringkali, informasi asuransi kesehatan milik pribadi dicuri untuk menipu premi, tetapi tidak ada indikasi bahwa peretas terlibat langsung dalam operasi penipuan premi. Tidak ada alasan untuk mencurigai pemerintah Tiongkok memiliki niat itu. Bahkan pemerintah Korea Utara yang sangat membutuhkan uang tunai pun tidak melakukannya.

Tetapi jika kita melihat dengan cermat tren terbaru, kita dapat menemukan adanya upaya yang mengganggu : Komunis Tiongkok mengumpulkan semua informasi yang digaet untuk membuat jaringan pengawasan di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Lihat saja, semua aspek kehidupan warga Tiongkok telah lama dipantau oleh pemerintah Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah memperkuat pengawasan berteknologi tinggi, dari catatan pribadi mengenai informasi pribadi hingga kamera pengintai yang dilengkapi dengan perangkat lunak pengenal wajah semua terpasang di mana-mana. Data yang mengalir dari semua aplikasi seluler, bahkan konsumsi elektronik warga yang abnormal, masuk dalam lingkup pengawasan.

Ada bukti menunjukkan komunis Tiongkok secara diam-diam mengerahkan alat pemantauan dan analisis yang sama di wilayah Amerika Serikat. Menimbang bahwa ada jutaan kamera pengintai yang dibuat oleh pabrikan Hikvision yang dipasang di seluruh Amerika Serikat, Carolyn Bartholomew, ketua Komite Tinjauan Keamanan Ekonomi AS-Tiongkok berpendapat bahwa ini dapat mengancam keamanan. Karena pemerintah Tiongkok dapat mengontrol kamera ini dari jarak jauh.

Tahun lalu, pemerintah AS menginstruksikan pelepasan kamera buatan Hikvision dari fasilitas-fasilitas yang dianggap sensitif, meskipun tidak menjelaskan ada berapa banyak kamera Hikvision di sana. Selain tujuan intelijen, kamera tersebut selama ini mungkin telah dimanfaatkan untuk memantau kehidupan sehari-hari warga Amerika.

Begitu pula komoditas lain dari Tiongkok juga sama mengkhawatirkan. Drone buatan Tiongkok yang digunakan dalam berbagai keperluan industri di seluruh Amerika Serikat. Bulan lalu, Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS memperingatkan bahwa data yang dikumpulkan oleh drone juga dapat dengan mudah untuk dialirkan ke Beijing.

Mata-mata komunis Tiongkok juga dapat mengumpulkan data melalui aplikasi kencan. Pada bulan Maret tahun ini, para pejabat AS memerintahkan Grindr Dating App untuk meninggalkan investor Tiongkok karena khawatir jika data pribadi sensitif dari pelanggan AS akan dimanfaatkan untuk pengawasan atau bahkan pemerasan.

Tidak sulit untuk membayangkan bahwa Beijing bisa saja menggunakan alat mata-mata yang dibuat dengan hati-hati ini untuk membuat jaringan pengawasan baru di Amerika Serikat.

Kekhawatiran tersebut bukan tidak masuk akal. Sudah ada bukti bahwa komunis Tiongkok menggunakan produk ekspor untuk memantau negara lain.

Pejabat di Uni Afrika tahun lalu memberikan konfirmasi bahwa perangkat monitor komunis Tiongkok dan peralatan IT yang seharusnya digunakan untuk melindungi keamanan aliansi, tetapi telah digunakan oleh pemerintah Beijing untuk memantau organisasi tersebut.

Kekhawatiran serupa juga muncul di Ekuador, di mana hampir semua perangkat pada sistem pengawasan negara itu adalah buatan perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Dengan memperhatikan sejarah spionase dan peretasan yang dimiliki pemerintah Tiongkok, Washington merasa bertanggung jawab untuk menyelidiki hal ini secara mendalam. Bahkan, dengan tegas melawan upaya komunis Tiongkok yang berniat memperluas pengawasannya di Amerika Serikat lewat perangkat-perangkatnya. (Sin/asr)