Serangan Senjata Elektromagnetik Dituding Sebabkan Mati Listrik Venezuela

ETIndonesia — Separuh lebih dari 23 negara bagian Venezuela kehilangan pasokan listrik pada 22 Juli 2019. Menurut saksi mata dan laporan di media sosial, pemadaman listrik oleh pemerintah diklaim karena serangan elektromagnetik.

Itu adalah pemadaman listrik pertama yang turut melanda ibukota, Caracas, sejak Maret 2019. Pemerintah menyalahkan oposisi dan Amerika Serikat atas serangkaian pemadaman listrik yang menyebabkan jutaan orang tanpa air dan akses telekomunikasi.

Pemadaman ini memperburuk krisis ekonomi yang telah mengurangi separuh ukuran ekonomi negara tersebut.

Menteri Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan pemadaman pada hari Senin bahwa pemadaman disebabkan oleh ‘serangan elektromagnetik’. Namun, dia tidak memberikan bukti. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang dalam proses membangun kembali pasokan dan aliran listrik.

Daya listrik kembali selama sekitar 10 menit ke beberapa bagian negara bagian Bolivar tenggara, lokasi bendungan pembangkit listrik tenaga air Guri, sumber dari sebagian besar listrik Venezuela. Akan tetapi, listrik padam lagi, menurut saksi kepada Reuters. Listrik masih mati di seluruh Caracas hingga berita ini diturunkan.

“Saya takut untuk berpikir bahwa kita menghadapi pemadaman nasional lagi,” kata Maria Luisa Rivero, seorang pemilik bisnis berusia 45 tahun dari kota Valencia, di negara bagian Carabobo.

“Hal pertama yang saya lakukan adalah berjuang untuk membekukan makanan saya sehingga tidak memburuk seperti yang terakhir kali terjadi di bulan Maret. Dibutuhkan banyak biaya untuk membeli makanan hanya untuk membuangnya,” sambungnya.

Krisis ekonomi dan hiperinflasi negara kaya minyak itu telah menyebabkan meluasnya kekurangan makanan dan obat-obatan. Krisis mendorong lebih dari 4 juta rakyat Venezuela untuk meninggalkan negaranya.

Jaringan listrik nasional Venezuela telah rusak setelah bertahun-tahun investasi dan pemeliharaan yang tidak memadai, menurut oposisi dan pakar kelistrikan.

“Pemadaman ini adalah bencana besar,” kata petugas kebersihan berusia 51 tahun, Bernardina Guerra, yang tinggal di Caracas.

“Saya tinggal di bagian timur kota dan di sana lampu mati setiap hari. Setiap hari keadaannya terus memburuk.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M