Warga Hong Kong Luncurkan Kampanye #Eye4HK yang Disambut Dunia

oleh Liang Yu

Selama dua bulan terakhir, polisi hitam Hongkong menggunakan kekerasan untuk menghadang unjuk rasa damai warga Hongkong. 

Tak hanya bagi masyarakat Hongkong, kekerasan itu mengejutkan komunitas internasional. 

Pada 11 Agustus, seorang gadis sebelah matanya terkena tembakan beanbag round polisi. Tembakan itu membuat bola matanya pecah. Kemungkinan ia akan menjadi buta secara permanen. 

Sebagai wujud solidaritas terhadap perjuangan warga Hongkong, untuk menggagalkan disahkannya undang-undang ekstradisi serta menentang kekerasan dan penyalahgunaan wewenang oleh kepolisian Hongkong, netizen meluncurkan Kampanye #Eye4HK” yang langsung disambut oleh masyarakat internasional. 

Pembawa acara Fox News Channel Amerika, juga menyampaikan dukungan dalam acara yang dibawakannya.

Aktor senior Korea Selatan yang pernah berperan dalam film ‘Train to Busan’, Kim Ui-Seong, telah berulang kali menyatakan dukungannya kepada warga Hongkong yang sedang anti-RUU Ekstradisi. 

Kim Ui-seong pada 19 Agustus mengunggah potret diri yang menutupi mata sebelah kanannya di Instagram. Ia bermaksud memberikan mendukung gadis Hongkong yang mata kanannya terkena tembakan polisi Hongkong.


Kim dalam statusnya menulis dirinya telah melihat berita itu. Ia memuji pawai 1,7 juta warga yang berlangsung damai. Ia menyatakan sangat bangga dengan rakyat Hongkong. 


Kim Ui-seong juga memposting fotonya keduanya. Ketika itu, ia bersama anggota stafnya menutupi mata sebelah kanan. Alasannya, ingin menghibur gadis Hongkong yang matanya tertembak polisi. Mereka juga mendukung rakyat Hongkong yang tetap berjuang untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasi.

Kim juga menyampaikan, Staf filmnya bersamasama dan menyatakan, dukungan kepada rakyat Hongkong. Kim menyerukan kepada warga Hong Kong, bahwa mereka tak sendiri dalam berjuang. 

Selanjutnya, Kim mengunggah sejumlah foto selfie netizen yang menutup mata kanan mereka di media sosial.

Terinspirasi oleh ide Kim ini, netizen Hongkong kemudian meluncurkan kampanye #Eye4HK. 

Kampanye ini menyerukan netizen di seluruh dunia untuk meniru apa Kim Ui-seong lakukan. Yakni, dengan menutup mata kanan mereka dengan tangan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Reddit dan lainnya.

Netizen Hongkong berharap, dapat menggunakan kekuatan Internet untuk mengimbau masyarakat internasional. Diharapkan masyarakat Internasional mengecam tindak kekerasan yang dilakukan kepolisian Hongkong terhadap para pengunjuk rasa damai. 

Apalagi, demonstran sedang memperjuangkan kebebasan berekspresi, kebebasan dari rasa takut, keadilan prosedural, aturan hukum, demokrasi dan nilai-nilai universal lainnya.

Kampanye #Eye4HK telah menarik perhatian dari semua lapisan masyarakat. 

Selebriti Hongkong seperti Chui Tien-you, Gregory Wong Chung-yiu, Wong He, Chapman To Man-chak, Tommy Yuen dan lainnya semua berpartisipasi dalam kampanye ini. Mereka mengunggah foto diri mereka yang menutupi mata kanannya. Mereka juga menulis pesan-pesan dukungan di platform sosial.

Tommy Yuen menulis, Kami tidak lupa.

Sedangkan, Gregory Wong menulis : Rakyat Hongkong memiliki hak untuk bebas dari hidup di bawah teror. 

Adapun, Anthony Wong Yiu-ming menulis : Jangan membiarkan mesin negara yang kejam ini membuat kita buta nurani. 

Wong He dan Joe Cheng King Kei keduanya menggunakan bahasa Inggris. Mereka mengimbau masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam kampanye #Eye4HK.

Anna Cheung, pendiri dari NY4HK hadir dalam acara wawancara di Fox News TV bersama Bill McGurn dan Jillian Melchior dari The Wall Street Journal. Mereka membuat gerakan menutupi mata kanan untuk mendukung perjuangan rakyat Hongkong.

Banyak elit politik Taiwan juga mengirim foto yang mendukung Hongkong. 

Pada 22 Agustus, Menteri Dalam Negeri Taiwan Hsu Kuo-yung, Bupati Chiayi County Weng Chang-liang, legislator Lee Chun-yi, legislator Lin Ching-yi, legislator Hsu Chi-chieh dan lainnya juga mengunggah foto untuk mendukung warga Hongkong. 

Menteri Dalam Negeri Taiwan, Hsu Kuo-yung menyebutkan : Demokrasi dan kebebasan adalah jiwa kita. Jangan membiarkan jendela jiwa tertutup !

Bupati Chiayi County, Weng Chang-liang turut menulis pesan di akun Facebooknya, bahwa saat ini, warga Hongkong telah mengalami transformasi yang cukup besar. 

Ia menyebut, warga Hong Kong  tidak ada lagi merasa takut terhadap kekerasan negara berjuang untuk mempertahankan kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan berbicara. 

Warga Hong Kong dinilai sedang menyerukan kepada rakyat, untuk menunjukkan persatuan dan menentang ruang yang semakin sempit. Semangat dan tindakan warga Hong Kong membuat orang-orang salut. Warga Hong Kong inilah yang menjadi sasaran kekerasan negara. Hal ini membuat orang-orang prihatin. Ini juga merupakan kewaspadaan besar bagi rakyat Taiwan. 

“Hari ini Hongkong, besok Taiwan. Mari kita bersama mendukung Hongkong, Ayo Taiwan !” demikian tulisan Weng Chang-liang. 

Lin Fei-fan, wakil sekretaris jenderal Partai Progresif Demokratik Taiwan mengatakan di Facebook, bahwa di masa lalu, pemerintah Tiongkok terus mendorong penyebab dari buruknya situasi Hongkong kepada negara lain termasuk Taiwan.

Pemerintahan Tiongkok disebut terus mendorong bentrokan, karena pemerintah tidak mau mendengarkan keluhan rakyat. Hal inilah dinilai sebagai akibat, adanya campur tangan kekuatan eksternal yang sebenarnya tidak ada. 

Lin Fei-fan percaya, bahwa jika otoritas Beijing dan pemerintah Hongkong sampai membuat penilaian yang salah. Bahkan, menciptakan tragedi kemanusiaan seperti insiden Tiananmen 4 Juni, maka komunitas internasional dan Taiwan tidak akan berdiam diri.

Mulai 21 Agustus sejumlah foto yang mendukung kampanye #Eye4HK bermunculan di sosmed.

Selain itu, pada 21 Agustus, bertepatan dengan 1 bulan peristiwa penyerangan Yuen Long, Ratusan warga kembali ke Stasiun KA Yuen Long untuk meluncurkan pawai peringatan 1 bulan insiden. 

Selama rapat umum, para warga juga menanggapi acara kampanye #Eye4HK dengan berfoto sambil menutupi mata mereka dengan tangan.

Pada 22 Agustus, ribuan orang siswa menengah Hongkong, mengadakan rapat umum di Edinburgh Place. Mereka mengimbau dunia pendidikan berpartisipasi dalam mogok sekolah pada bulan September mendatang. Selama aksi, mereka menuntut pemerintah menarik kembali rencana revisi undang-undang ekstradisi.

Gadis Hongkong yang matanya tertembak polisi Hongkong dikhawatirkan akan buta selamanya. 

Namun demikian, media resmi komunis Tiongkok ‘CCTV’ kemudian mengatakan bahwa ia ditembak oleh rekan sesama demonstran. 

Media corong Komunis Tiongkok ini, mengecam pengunjuk rasa yang dituduh berusaha untuk memfitnah polisi Hongkong. Netizen Hongkong mengecam CCTV sebagai tuduhan yang ngawur dan  Maling teriak maling. 

Media Inggris ‘The Guardian’ pada 11 Agustus menyebutkan bahwa media komunis Tiongkok, telah mempraktikkan cara tidak melaporkan, tidak berkomentar. 

Bahkan, benar-benar memblokir berita tentang demonstrasi rakyat Hongkong. Media Komunis Tiongkok juga sengaja mendistorsikan berita. Lebih parah lagi, tak melaporkan kejadian sebenarnya. 

Lebih miris lagi, media komunis Tiongkok ini, justru menjelek-jelekkan warga Hongkong dan mengendalikan opini publik. Seakan, ingin menciptakan kondisi bagi Beijing untuk melakukan intervensi dengan kekuatan militer. (Sin/asr)