41% Perusahaan AS Mau Hengkang dari Tiongkok, 33% Membatalkan Investasi


Apple mengharuskan pemasok untuk merelokasi 15% hingga 30% dari kapasitas produksi dari Tiongkok ke negara-negara Asia Tenggara. 

Jarllytech Co., LTD. Taiwan yang menjadi pemasok bantalan Macbook Apple telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 5 juta dolar AS di Thailand. 

Ketua Dewan Liu Kuang-hua mengatakan bahwa subsidi pemerintah Tiongkok kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menyebabkan persaingan di industri ini.

4 perusahaan raksasa elektronik utama di Taiwan yakni Hon Hai, Quanta, Inventec, Compal adalah pemasok bagi banyak perusahaan AS. 

Baru-baru ini, Foxconn, anak perusahaan Hon Hai, memulai produksi penuh iPhone XR di pabrik dekat Chennai, India, dan berencana untuk meningkatkan produksi iPhone 11 di India. 

Perusahaan itu juga dapat memproduksi iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max di India. 

Eksekutif Foxconn mengatakan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memindahkan produksi iPhone keluar dari Tiongkok dan berencana mempertimbangkan negara-negara seperti Vietnam, India, Meksiko, Indonesia, dan Malaysia sebagai lokasi pengalihannya.

Pemasok server Dell dan Hewlett-Packard, Inventec Taiwan sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lini produksi laptop yang dipasarkan di Amerika Serikat kembali ke Taiwan. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik-pabrik Tiongkok. Sedangkan Inventec telah memindahkan beberapa lini produksi alat kecilnya ke Malaysia.

Quanta Computer, pemasok komputer Apple telah memindahkan kembali produksi server ke Taiwan dan mendirikan anak perusahaan di Thailand untuk memperluas pasar Asia Tenggara. 

Di sisi lain, memperluas pusat datanya di Amerika Serikat. Compal Computer, pemasok Apple Computer lainnya, juga memindahkan lini produksi mereka kembali ke Taiwan dan meningkatkan kapasitas produksi di Vietnam.

Sebuah survei yang dilakukan PwC menunjukkan bahwa 39% perusahaan Taiwan di Tiongkok, sedang berencana untuk mengalihkan investasi mereka ke negara lain dan 29% berencana untuk mengalihkan produksi mereka ke negara lain.

Menurut sebuah laporan yang dibuat oleh Free Finance and Economic Network pada 24 Desember, bahwa Ketua Asosiasi TAMI atau Taiwan Association of Machinery Industry, Ko Pa-hsi, menyatakan bahwa inspeksi yang dilakukan TAMI ke Vietnam dan India baru-baru ini membuktikan bahwa banyak pabrik telah dipindahkan dari daratan Tiongkok. Ia secara khusus mengatakan industri permesinan cerdas Tiongkok yang tampaknya mencolok, sesungguhnya konotasinya sangat kabur.

Perusahaan-perusahaan Eropa juga sedang hengkang dari Tiongkok. Sebuah laporan yang dibuat oleh Kamar Dagang Uni Eropa di Tiongkok pada awal bulan Desember menyatakan, bahwa 10% dari 174 perusahaan Eropa di Tiongkok yang disurvei telah mengubah pemasok.

Selain itu, 8% telah memindahkan sebagian bisnis mereka atau berencana untuk mengalihkan produksi dari Tiongkok ke negara-negara Asia Tenggara. Sedangkan 15% lainnya menunda investasi atau ekspansi mereka di Tiongkok.

Di antara perusahaan Jepang dan Korea Selatan, Suzuki Jepang telah menarik diri dari Tiongkok, Mazda dan Toyota sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan lini produksi.

Uniqlo Jepang akan merelokasi sebagian produksinya ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja, dan Seiko Jepang sedang mempertimbangkan untuk memindahkan produksi dari produk khusus mereka kembali ke Jepang. 

Hyundai dan Kia Motors dari Korea Selatan telah mengalihkan sebagian produksinya dari Tiongkok untuk meningkatkan produksi mereka yang berada di Indonesia dan India. (Sin/asr)