Makanan Beracun Terus-Menerus Menjengkelkan Konsumen Tiongkok

Olivia Li – The Epochtimes

Orang-orang yang sadar akan kesehatan di Tiongkok frustrasi karena makanan baru terus ditambahkan ke daftar “waspada” mereka. Pasalnya banyak artikel dalam beberapa bulan terakhir mengungkapkan sejumlah makanan yang tidak dapat diterima karena tercemar zat beracun.

Pengujian kualitas babi dari pasar petani di Provinsi Hainan, Tiongkok mengungkapkan kadar  antibiotik melebihi standar keamanan. 

Kaki dan telur bebek pedas yang dijual di pasaran mengandung bahan terlarang seperti sakarin atau benzoat sulfimida dan ofloxacin. 

Sakarin adalah pemanis buatan yang dapat menyebabkan kerusakan hati atau ginjal. 

Ofloxacin adalah antibiotik fluoroquinolon spektrum luas yang dilarang di Tiongkok untuk digunakan dalam makanan-hewan, termasuk ayam yang menghasilkan telur. Ofloxacin juga terdeteksi pada ikan croaker kuning di salah satu pasar akuakultur Tianjin.

Pomfret  atau ikan dan udang di supermarket lain di Tianjin ditemukan mengandung metabolit furazolidon. Itu antibiotik spektrum luas yang dilarang untuk digunakan dalam makanan-hewan karena konsumsi jangka panjang dapat menyebabkan anemia hemolitik, polineuritis, kerusakan mata, nekrosis hati akut, atau kanker.

Hati babi yang diproduksi oleh Tianyi Modern Agriculture Development Corporation di Fujian, yang dijual di toko-toko Walmart di Fujian, ditemukan mengandung sodium pentaklorfenat, pestisida organoklorin yang dapat merusak hati, ginjal, atau sistem saraf pusat.

Daun Lu’an, berbagai teh hijau dari Perusahaan Teh Anhui Mingbaochun, baru-baru ini ditemukan mengandung pestisida fenvalerat dan S-fenvalerat dalam jumlah yang melebihi standar keamanan.

Teh Longjing, yang diproduksi oleh Zhejiang Yeguya Agricultural Development Co, Ltd, mengandung isokarbofos yang dapat terdeteksi, pestisida yang sangat beracun yang dapat diserap melalui kerongkongan, kulit, dan saluran pernapasan.

Madu palsu menjadi masalah serius dan menyebar luas di Tiongkok. Menurut orang dalam yang berbicara kepada media pemerintah Tiongkok, 60 hingga 70 persen madu di pasaran adalah produk buatan manusia. 

Bahan utamanya adalah sirup, dari beras atau jagung, dicampur dengan bahan tambahan makanan seperti tawas kalium, pemanis sintetis atau siklamat, dan maltosa. Selain itu, praktik ilegal ini biasanya diproduksi di tempat kerja yang tidak bersih.

Media sosial Tiongkok, seperti WeChat dan Tiktok, mempromosikan produk baru yang disebut “kopi penurun berat badan.” Beberapa konsumen mengeluh bahwa mereka menderita pusing, jantung berdebar, susah tidur, dan gejala buruk lainnya setelah meminumnya. 

Lembaga penjaminan kualitas menemukan bahwa efek penurunan berat badan sebenarnya berasal dari sibutramin yang terkandung dalam kopi tersebut. Fungsinya untuk menekan nafsu makan yang telah dilarang di banyak negara karena efek sampingnya yang serius, seperti, sulit buang air besar, sakit perut, susah tidur, pusing, pening, kantuk, nyeri haid, nyeri kepala, kemerahan, nyeri sendi dan otot, peningkatan risiko serangan jantung serta stroke pada penderita dengan riwayat penyakit pembuluh darah jantung.

Pada akhir Desember 2019 lalu, beberapa konsumen melaporkan bahwa telur yang mereka beli dari supermarket setempat mengandung zat seperti gel yang tidak larut saat telur mentah tersebut dikocok. 

Saat direbus, telur yang dimasak memiliki konsistensi mirip bola karet yakni elastis dan sulit dihancurkan. Konsumen bertanya-tanya apa yang ada dalam pakan ayam yang menyebabkan ayam menghasilkan telur yang aneh itu. Itu menunjukkan fakta bahwa telur pun tidak aman untuk dikonsumsi. Hal itu  membuat konsumen khawatir. (Vv)


Berbelanja di supermarket di Hefei. Orang Tiongkok selalu khawatir tentang keamanan makanan. (STR / AFP / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=BerPApNbhCg