Pasien Pneumonia Wuhan Pertama di Amerika Serikat Sudah Diperbolehkan Keluar Rumah Sakit

Xia Yu – Epochtimes.com

Providence Regional Medical Center Everett atau Pusat Medis Regional Providence Everett, Amerika Serikat  menyebutkan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin 3 Februari 2020 lalu bahwa kasus seorang pasien pria berusia 30-an tahun yang terserang pneumonia Wuhan telah mendapat konfirmasi dari pihak rumah sakit bahwa ia telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Surat pernyataan itu menyebutkan bahwa pasien tetap dalam isolasi dan dipantau oleh Biro Kesehatan Distrik Snohomish dan tim keperawatan Providence.

“Untuk privasi pasien, kami tidak akan mengungkapkan tanggal pasti pasien keluar dari rumah sakit atau rincian lain tentang proses keluarnya,” demikian bunyi surat pernyataan itu.

Pasien tersebut juga mengeluarkan pernyataan berikut, “Saya berada di rumah dengan kondisi kesehatan yang terus membaik. Saya meminta media untuk menghormati hak privasi saya dan keinginan saya untuk menjauh dari perhatian publik.”

Pasien itu ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada dokter, perawat dan seluruh tim dari providence atas perawatan yang diberikan kepadanya. Dia  juga berterima kasih kepada publik atas semua perhatian yang diberikan kepadanya. Dia berharap untuk secepatnya kembali pada kehidupan normal.

Proses perawatan dan rehabilitasi pasien pertama

Pasien pertama yang tertular coronavirus jenis baru pada 15 Januari 2020 tiba di Amerika Serikat usai mengunjungi familinya di kota Wuhan. Ia menderita batuk dan demam dalam 4 hari berikutnya, kemudian pergi berobat.

Pada awal perawatan di rumah sakit, pasien hanya menerima perawatan tambahan karena gejala yang muncul masih tergolong ringan. Namun pada hari ke 5 rawat inap yakni hari ke-9 sejak sakit, pneumonia muncul di lobus bawah paru kiri. Pada malam yang sama ketika karakteristik pneumonia muncul, kondisi pernafasan pasien juga mengalami perubahan, dan saturasi oksigen turun menjadi 90%.

Pada saat yang sama, pasien mengalami demam tinggi yang persisten, dan sampel dari beberapa lokasi terdeteksi ada infeksi coronavirus jenis baru, yang kemudian berkembang menjadi pneumonia berat. 

Pada hari ke 7 rawat inap atau hari ke-11 sejak sakit, para dokter memutuskan untuk memberikan pasien dengan obat baru yang masih dalam pengembangan, yakni obat anti-penyakit Remdesivir, yakni sebuah prodrug analog nukleotida yang menghambat RNA-dependent RNA synthetase (RdRp). Obat tersebut sedang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Gilead. 

Pada hari ke 8 rawat inap atau hari ke-12 sejak sakit, gejala klinis pasien membaik secara dramatis. Ia tidak lagi membutuhkan oksigen, dan saturasi oksigennya juga sudah kembali menjadi 94 hingga 96%. Ia sudah tidak memiliki gejala lain kecuali batuk kering dan pilek.

Hingga 3 Februari 2020, tercatat ada 11 kasus infeksi coronavirus jenis baru Wuhan yang terjadi di Amerika Serikat. Saat ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit  Amerika Serikat di Atlanta adalah satu-satunya tempat di Amerika dimana pasien dapat didiagnosa apakah terinfeksi virus tersebut atau tidak.

Terkonfirmasi ada 6 orang warga California, 1 orang warga Massachusetts, 1 orang warga Negara Bagian Washington, 1 orang warga Arisona, 2 orang warga Illinois. Kasus penularan dari manusia ke manusia ada 2, masing-masing berada di California dan Illinois.  Di seluruh dunia, sudah ada 170 kasus di lebih dari 20 negara yang dikonfirmasi dan dilaporkan.

Banyak warga Amerika Serikat di Provinsi Hubei akan dievakuasi

Hari Senin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan, bahwa  pemerintah Amerika berencana mengirim lebih banyak pesawat menuju Tiongkok untuk mengevakuasi lebih banyak warganya yang masih berada di Provinsi Hubei.

“Kami masih sedang berkoordinasi dengan pihak Tiongkok mengenai waktu yang tepat untuk pelaksanaan evakuasi. Diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang … kami akan mengirimkan mereka pulang ke Amerika Serikat,” ata Mike Pompeo.

Sementara itu Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azair mengumumkan bahwa Amerika  dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat akibat penyebaran coronavirus jenis baru sudah sampai di Amerika.

Alex Azair mengatakan bahwa warga Amerika Serikat yang kembali dari Provinsi Hubei dalam 2 minggu terakhir wajib menjalani karantina selama 14 hari.

CDC mewajibkan para pendatang dari Tiongkok khususnya Wuhan untuk menjalani 14 hari karantina wajib yang disediakan pemerintah federal. 

Kementerian Luar Negeri   dalam laporan peringatan keamanan yang diperbarui menyebutkan bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menganjurkan agar warga Amerika  yang berada di daratan Tiongkok mengambil tindakan pencegahan seperti menghindari berkumpul dalam kelompok besar orang dan menyimpan makanan.

“Kami menghimbau para warga Amerika Serikat yang masih tetap tinggal di Tiongkok untuk sedapat mungkin berada dalam rumah, membatasi keikutsertaannya dalam pertemuan besar, dan mempertimbangkan untuk menyimpan makanan dan persediaan lainnya untuk membatasi aktivitas di luar ruangan,” bunyi peringatan itu.

Menurut Mike Pompeo jika situasi terus memburuk, kemampuan kedutaan dan konsulat Amerika Serikat untuk memberikan bantuan kepada warga Amerika  di Tiongkok mungkin semakin terbatas. (sin)

FOTO : Providence Regional Medical Center Everett (Flickr)

Video rekomendasi :