Jerman Melaporkan Peningkatan Kasus Kematian dan Kasus Infeksi Selama Dua Hari Berturut-Turut

Jerman seperti dilaporkan Reuters pada 16 April 2020, menunjukkan jumlah kasus kematian tertinggi akibat virus Komunis Tiongkok selama dua hari berturut-turut di mana terdapat 315 kasus kematian, seiring jumlah kasus infeksi juga terus meningkat.


oleh Reuters

Kasus infeksi yang dipastikan di Jerman meningkat dari 2.866 kasus menjadi 130.450 kasus, berdasarkan data dari Institut Robert Koch untuk penyakit menular yang ditunjukkan pada hari Kamis  pada Kamis 16 April lalu, yang berarti jumlah kasus infeksi baru naik selama dua hari berturut-turut.

Jumlah korban tewas yang dilaporkan meningkat dari 315 orang menjadi 3.569 orang, berdasarkan penghitungan menunjukkan.

Negara Eropa mencapai “fragile intermediate success”  atau “keberhasilan menengah yang rapuh” dalam perjuangannya melawan virus Komunis Tiongkok, yang biasa dikenal sebagai jenis Coronavirus baru. Eropa mengambil langkah-langkah kecil lockdown dengan membuka kembali sebagian toko-toko dan sekolah-sekolah mulai tanggal 4 Mei, sebagaimana dikatakan Kanselir Angela Merkel pada hari Rabu 15 April 2020. 

Aturan jaga jarak sosial tetap berlaku sampai tanggal 3 Mei di bawah langkah-langkah yang disepakati Angela Merkel dengan gubernur dari 16 negara bagian Jerman pada pertemuan hari Rabu 15 April. Mereka berencana untuk bertemu kembali pada tanggal 30 April untuk meninjau proses setelah tanggal 3 Mei.

Di bawah kesepakatan pada hari Rabu tersebut, peritel yang tokonya berukuran 800 meter persegi diizinkan untuk dibuka minggu depan, bersama dengan penjual mobil dan sepeda serta toko buku, meskipun mereka harus tetap menerapkan aturan jaga jarak sosial dan kebersihan yang ketat.

Sekolah akan mulai dibuka dari tanggal 4 Mei, dengan prioritas diberikan pada siswa tahun terakhir. Penata rambut juga dapat bekerja kembali.

Pemerintah federal dan negara bagian Jerman “sangat menganjurkan” mengenakan masker saat berada di transportasi umum dan saat berbelanja.

Pertemuan keagamaan tetap dilarang serta restoran, bar, kafe, bioskop, dan tempat-tempat musik tetap ditutup, di mana acara-acara besar dilarang hingga tanggal 31 Agustus.

“Kini kita bergerak maju dalam langkah-langkah kecil. Ini adalah situasi yang rapuh di mana kehati-hatian diperlukan, bukan kegembiraan,” kata Angela Merkel pada konferensi pers.

Dalam sebuah dokumen yang menguraikan kesepakatan mereka, para pemimpin federal dan negara bagian Jerman mengatakan pihaknya  mendukung penggunaan aplikasi pelacakan kontak sukarela, jika tersedia, jadi orang-orang dapat belajar dengan cepat saat telah terpapar oleh orang yang terinfeksi. 

Mereka mendukung inisiatif Eropa yang disebut Pan-European Privacy Preserving Proximity Tracing. Kabinet Angela Merkel telah memutuskan untuk memperluas kendali perbatasan dengan Austria,Swiss, Prancis, Luksemburg, dan Denmark sekitar 20 hari hingga awal bulan Mei, kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman.

‘Peluang Kecil’

Angela Merkel mengatakan, angka reproduksi atau penularan virus di Jerman adalah sekitar ‘1’ — artinya rata-rata satu orang yang terinfeksi menginfeksi satu orang.

Dengan angka penularan 1,1, sistem perawatan kesehatan Jerman akan mencapai batasnya pada bulan Oktober, kata Angela Merkel. Di mana angka 1,2, itu akan mencapai batasnya  pada bulan Juli, dan pada bulan Juni dengan angka 1,3.

“Jadi, anda lihat sedikit kelonggaran yang kita miliki,” tambah Merkel.

Perusahaan dan politisi khawatir akan dampak ekonomi terhadap lockdown yang lama, meskipun pemerintah Jerman berusaha meredam pukulan dengan berbagai tindakan, termasuk paket stimulus 750 miliar euro. 

“Kita berada dalam suatu normal yang baru yang tidak akan singkat, tetapi akan bersama kita untuk beberapa lama sampai kita berhasil mengembangkan obat-obatan dan vaksin yang lebih baik untuk mencegah penyebaran pandemi,” kata Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz.

Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan, negara itu memasuki resesi pada bulan Maret dan lockdown cenderung berlanjut sampai pertengahan tahun.

“Runtuhnya permintaan global, gangguan rantai pasokan, perubahan perilaku konsumen dan ketidakpastian di kalangan investor berdampak kuat terhadap Jerman,” kata Olaf Scholz.

Dikatakan bahkan jika langkah-langkah jaga jarak sosial mereda, kegiatan ekonomi akan terus tetap sangat lemah dan meningkat secara bertahap.

Sekitar 725.000 perusahaan di Jerman dengan waktu kerja yang singkat sejak tanggal 13 April, sebagaimana dikatakan Kantor Tenaga Kerja pada hari Rabu 16 April, kenaikan sekitar 12 persen dari minggu sebelumnya.

Pekerjaan dengan waktu yang singkat adalah bentuk bantuan negara, yang mana memungkinkan pengusaha mengalihkan karyawan untuk bekerja dengan jam kerja yang lebih pendek selama penurunan ekonomi. Tak lain supaya karyawan tetap digaji. Langkah tersebut telah banyak diterapkan oleh industri, termasuk sektor mobil Jerman. (Vv)

FOTO : Karyawan medis mengumpulkan kapas di pusat pengujian virus Komunis Tiongkok yang baru dibuka untuk karyawan layanan publik Dresden seperti petugas polisi, perawat, dan petugas pemadam kebakaran, di Dresden, Jerman timur, pada 15 April 2020. (Matthias Rietschel / Reuters)

https://www.youtube.com/watch?v=zjq2VgFUdTw