Ribuan Agen Komunis Tiongkok Disiagakan di Korut Setelah ‘Prediksi Kematian Kim’ Beredar

NTD, oleh Li Yun

Berita tentang Kim Jong-un menjalani pembedahan kardiovaskuler pertama diberitakan oleh media Korea Selatan ‘Daily NK’ yang dikelola oleh seorang pembangkang Korea Utara.

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Kim Jong-un menjalani pembedahan di Hyangsan Hospital pada 12 April. Pada saat ini dalam perawatan di sebuah resort yang terletak pada daerah Mount Kumgang.

Kim Jong-un yang kini berusia 36 tahun telah diangkat menjadi pemimpin Korea Utara pada tahun 2011. Penampilan terakhirnya di depan umum adalah pada 11 April ketika ia memimpin rapat Politbiro Partai Buruh. Tetapi pada tanggal 12 ia tidak lagi muncul di pertemuan puncak.

Pada 14 April, Pasukan Rudal Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah jarak pendek anti-kapal perang di perairan timur Semenanjung Korea. Kim Jong-un biasanya pasti tampak untuk mengawasi peluncuran uji coba serupa. Akan tetapi Kantor Berita Korea Utara KCNA selain tidak merilis berita tentang kehadiran Kim Jong-un. Kantor berita itu juga tidak melaporkan kehadiran Kim Jong-un dalam Festival Matahari. Padahal festival itu  merupakan festival terpenting dan terbesar di Korea Utara untuk memperingati ulang tahun Kim Il-sung yang ke 108 tahun. Ini adalah ketidakhadiran pertama Kim Jong-un sejak menjabat kepala negara Korut.

Berbagai tanda ini telah membangkitkan perhatian dunia luar terhadap kesehatan Kim Jong-un.

Media AS ‘CNN’ pada 20 April memberitakan, seorang pejabat Amerika yang mendapat informasi mengatakan bahwa setelah menjalani operasi kardiovaskular, kesehatan Kim Jong-un memburuk dan sekarang dalam penyelamatan. Washington sedang memantau situasi tentang kesehatan Kim Jong-un setelah pembedahan.

Wartawan Bloomberg Jennifer Jacobs dalam cuitannya di Twitter menyebutkan bahwa pemerintahan Trump  telah menerima informasi tentang operasi kardiovaskular Kim Jong-un. Pihak AS belum mengetahui tentang situasi terakhir Kim Jong-un, tetapi melakukan monitoring tentang siapa yang akan menggantikan Kim Jong-un jika meninggal dunia.

Reuters mengutip ucapan seorang pejabat dari Departemen Penghubung Eksternal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok yang mengatakan bahwa Kim Jong-un tidak dilaporkan berada dalam kondisi kritis .

Kesehatan Kim Jong-un sedang menjadi perhatian. (seongjoon Cho/AFP/Getty Images)

Warga Korea Utara Mr. Kim yang sering mengunjungi Zona Ekonomi Sinuiju mengatakan kepada Radio Free Asia pada 21 April bahwa untuk memastikan kesehatan Kim Jong-un, komunis Tiongkok telah membentuk sebuah tim medis yang terdiri dari para ahli yang disiagakan untuk melakukan tindakan diperlukan. Sampai Kim Jong-un meninggal, komunis Tiongkok sudah ada persiapan.

“Jika Kim Jong-un meninggal, komunis Tiongkok dapat langsung mengajukan kandidatnya. Agen komunis Tiongkok di Korea Utara yang melindungi Kim Jong-un berjumlah ribuan orang. Selalu ada ribuan orang tentara dan agen khusus yang melindunginya di sana, juga dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya kudeta”, kata sumber itu kepada Radio Free Asia. 

Mr. Kim yang lain, seorang pebisnis yang banyak berhubungan dengan cendekiawan di Pusat Penelitian Asia Timur Laut Universitas Jilin juga mengatakan bahwa karena kebutuhan geopolitik, komunis Tiongkok telah menginvestasikan sumber daya yang sangat besar di Korea Utara. Begitu Kim Jong-un meninggal, komunis Tiongkok dapat langsung mendukung salah seorang dari para jenderal Korea Utara yang pro-komunis Tiongkok untuk diajukan sebagai pemimpin pengganti. Jika pada saat itu terjadi perlawanan, maka komunis Tiongkok tidak segan-segan akan melakukan penekanan.

Komentator politik yang tinggal di Amerika Serikat, Guo Baosheng mengatakan, kondisi kesehatan Kim Jong-un saat ini mempengaruhi situasi di Asia Timur Laut. Dikarenakan, ada konflik sengit antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, Amerika Serikat sedang melawan karena tanggung jawab soal pneumonia. Korea Utara dan komunis Tiongkok sama-sama adalah negara otoriter. Di negara otoriter, Jika ada perubahan, maka politik seluruh negara juga akan berubah. Kondisi kritis atau kematian sekalipun akan sangat mengubah kehidupan politik seluruh Korea Utara. Mungkin muncul kudeta atau reunifikasi dengan Korea Selatan. 

Cendekiawan Beijing Wu Qiang berpendapat bahwa jika Kim Jong-un meninggal dunia, saudara perempuannya Kim Yo-jong lebih berpotensi ditunjuk sebagai pengganti. 

Wu Qiang  mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, Kim Yo-jong telah menjadi asisten Kim Jong-un. Ia juga berpartisipasi dalam negosiasi antara Korea Utara dengan Amerika Serikat di hampir semua urusan diplomatik utama. Acara-acara, seperti datang ke Tiongkok ia juga ikut, menunjukkan bahwa Kim Jong-un telah dengan sengaja mengarahkannya sebagai orang nomor dua.

Wu Qiang mengatakan, jika tidak ada perubahan kekuatan besar atau guncangan kekuatan eksternal dalam situasi politik Korea Utara di masa mendatang, maka pengangkatan seorang wanita menjadi pemimpin tertinggi di Korea Utara bukanlah hal yang tidak masuk akal.

Sudah sejak lama Korea Utara menjadi boneka yang disembunyikan di balik layar oleh  komunis Tiongkok untuk digunakan dalam berurusan dengan masyarakat Barat. Namun, setelah Xi Jinping berkuasa, hubungan komunis Tiongkok – Korut sempat mengalami perubahan sampai suatu waktu Trump memutuskan untuk berbicara langsung dengan Kim Jong-un, Xi Jinping baru cepat-cepat menyepakati pertemuan muka dengan Kim, bahkan sampai berulang kali. Jadi hidup matinya Kim Jong-un secara langsung memengaruhi keputusan strategis Tiongkok dan Amerika Serikat.

Setelah dikabarkan kondisi kesehatan Kim Jong-un kritis, muncul cuitan di Twitter pada 21 April yang berbunyi : Song Tao, Menteri Departemen Penghubung Tiongkok langsung terbang  ke Pyongyang dengan pesawat khusus bersama tim yang terdiri dari ahli medis dari Rumah Sakit Beijing Fuwai dan Rumah Sakit 301 Beijing. Apakah benar info yang disampaikan dalam cuitan itu? 

Menurut data, Rumah Sakit Fuwai dari Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok adalah rumah sakit milik negara berkelas triple A yang khusus menangani masalah kardiovaskular pejabat tingkat atas dari Partai Komunis Tiongkok.

Keterangan Gambar: menunjukkan saat Kim Jong-un berada di puncak Mount Paektu pada bulan Desember 2017. (KCNA VIS KNS/AFP)

(Sin/asr)

Video Rekomendasi