Test Antibodi Menunjukkan 1 dari 5 Penghuni New York City Terinfeksi Virus Komunis Tiongkok

Theepochtimes.com- Hasil awal dari pengujian antibodi di negara bagian New York menemukan 13,9 persen angka infeksi, pejabat mengumumkan pada hari Kamis 23 April 2020, menunjukkan 2,7 juta orang di negara bagian New York terinfeksi oleh virus Komunis Tiongkok.

Orang yang diuji positif diyakini memiliki virus Komunis Tiongkok, yang menyebabkan penyakit COVID-19, di masa lalu.

Beberapa pasien yang terinfeksi virus itu tidak pernah menunjukkan gejala dan tidak mengetahui bila dirinya terinfeksi virus itu. 

Para ahli percaya bahwa infeksi di masa lalu dapat membuat orang kebal terhadap virus itu, meskipun teori tersebut belum bisa dipastikan.

Hasil awal dari 3.000 uji yang dilakukan di 19 kabupaten di negara bagian New York menemukan 13,9 persen dari mereka yang diuji memiliki antibodi terhadap COVID-19. Tetapi angka itu naik menjadi 21,2 persen di New York City dan turun menjadi 3,6 persen di kabupaten di luar New York City, Long Island, dan Westchester dan Rockland.

Yang positif di Long Island adalah 16,7 persen. Gabungan yang positif di County Westchester dan Rockland  adalah 11,7 persen.

Empat puluh tiga persen dari orang-orang yang diuji berada di New York City, 14,4 persen dari orang-orang yang diuji berada di Long Island, 9,8 persen dari orang-orang yang diuji berada di wilayah Westchester dan Rockland, dan 32,8 persen dari orang-orang yang diuji berada di negara bagian lain.

Orang-orang diuji di toko kelontong dan supermarket. “Sampel tersebut  diperuntukkan orang yang berada di luar rumah,” kata Gubernur New York Andrew Cuomo.

Jika angka infeksi adalah 13,9 persen, maka hal tersebut mengubah teori mengenai angka kematian adalah jika anda terinfeksi, Andrew Cuomo mengatakan kepada wartawan di Albany.

Meramalkan kemungkinan hasilnya, berarti 2,7 juta orang di negara bagian New York terinfeksi dengan virus Komunis Tiongkok, jenis Coronavirus baru yang muncul dari Tiongkok Daratan tahun lalu. Dengan sekitar 15.500 kasus kematian dengan COVID-19 di New York, angka kematian adalah 0,5 persen.

Gubernur New York mengatakan, ramalan kemungkinan tersebut datang dengan dua peringatan: hasil dari pengujian antibodi adalah bersifat sementara dan jumlah kematian tidak mencakup orang yang meninggal dunia rumah.

Jumlah kematian “akan meningkat,” kata Andrew Cuomo, saat para pejabat bekerja untuk menganalisis kematian yang terjadi di luar panti jompo dan rumah sakit.

Komplikasi lain muncul tepat saat  virus Komunis Tiongkok masuk

Amerika Serikat. Pasien pertama dilaporkan di Tiongkok akhir tahun lalu dan otopsi terhadap dua orang yang meninggal di rumah di California pada bulan Februari menunjukkan mereka dinyatakan positif COVID-19.

Keterangan Gambar: Tes antibodi COVID-19 dilakukan di Delmont Medical Care di Franklin Square, New York, pada 22 April 2020. (Al Bello / Getty Images)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=oza8AuDGowI