Mengapa Sebegitu Parah Penyebaran Wabah di Wilayah Grand Est Prancis?

Wu Wo

Wilayah Grand Est adalah pusat penyebaran virus Wuhan di Prancis pada bulan Maret lalu. Saat ini, jumlah pasien di unit perawatan intensif sedikit menurun, tetapi rumah sakit setempat masih khawatir akan kemungkinan  gelombang infeksi kedua.

Pada tanggal 23 April, virus Komunis Tiongkok, umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, telah menewaskan 3.770 orang di Grand Est, menurut surat kabar Jerman Saarbrücker Zeitung. Jumlah pasien yang terinfeksi adalah 5.479 orang pada tanggal 25 Maret, menurut Statista.

Wilayah yang berbatasan dengan Jerman ini telah mencapai puncak epidemi, tetapi para dokter prihatin dengan rencana Prancis untuk melonggarkan sebagian lockdown.

Wilayah Grand Est adalah salah satu daerah terparah di Prancis, di mana Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran menggambarkan situasi sebagai “tegang,” terutama di sekitar Mulhouse dan Strasbourg.

Mengapa Terjadi Wabah yang Parah di Grand Est?

Sebuah komentar tanggal 30 Maret oleh FranceSoir, berjudul, “Coronavirus: Bagaimana Epidemi Dimulai di Haut-Rhin,” mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan virus menyebar di wilayah tersebut.

Artikel itu menunjukkan bahwa Mulhouse memiliki hubungan sister city dengan Bergamo di Italia dan Jining di Tiongkok, untuk mempromosikan ikatan kebudayaan dan komersial.

Bergamo berada di wilayah Lombardy, pusat wabah Italia. Jining berada di Provinsi Shandong, Tiongkok. Banyak orang Tiongkok bepergian ke luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek dari tanggal  25 Januari hingga 8 Februari.

Penerbangan langsung dari Prancis ke Tiongkok adalah jarang terjadi. Namun, Bandara Freiburg Basel Mulhouse menawarkan penerbangan nonstop ke Jining, demikian bunyi artikel itu mencatat.

Kota Colmar di Grand Est juga menjadi tujuan yang sangat modis bagi wisatawan Tiongkok, menurut artikel itu. Colmar mengidentifikasi pasien pertama yang terinfeksi virus pada bulan Desember.

Kerjasama Strategis Dengan Provinsi Sichuan

“Sichuan adalah wilayah strategis, pintu gerbang yang baik ke wilayah Grand Est,” kata Jean Rottner, presiden dewan daerah Grand Est. Ia juga sebagai Walikota Mulhouse dari tahun 2010 hingga 2017.

Pada bulan Mei 2018, Jean Rottner dan delegasi setempat melakukan perjalanan ke Sichuan, dan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi antara Grand Est dengan  Propinsi Tiongkok. 

“Kesehatan, pertanian dan pangan pertanian, industri masa depan, pariwisata dan keahlian memasak” adalah empat bidang kerja sama yang mungkin disorot oleh wilayah Grand Est, surat kabar setempat L’hebdo du Vendredi melaporkan.

Delegasi itu tidak menyebutkan pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok selama pertemuan itu, demikian kata laporan itu.

Sejak tahun 2011, kota Chengdu, yang terletak di Provinsi Sichuan, muncul sebagai raksasa industri dengan tiga sektor andalan utama: elektronik, aeronautika, dan otomatis. Tautan rel baru, yang dimulai di Chengdu dan berakhir di platform pengiriman Bettembourg di Luksemburg, menyelesaikan konstruksi di bulan Oktober 2019.

Jean Rottner juga mengatakan ia berharap melihat penerbangan langsung terbuka antara Chengdu dengan Mulhouse untuk mempromosikan pariwisata.

Sebelum dengan Grand Est, Sichuan telah menandatangani perjanjian kerja sama kebudayaan dengan Champagne-Ardenne pada tahun 2010.

Menurut laporan tahun 2018 oleh L’hebdo du Vendredi, sekitar 60 perusahaan Prancis sudah didirikan di Sichuan di bidang energi yakni Areva, Suez, transportasi yakni Alstom, Air France-KLM, distribusi ritel yakni Carrefour, Auchan, Décathlon, teknologi yakni Ubisoft, Alcatel, dan barang mewah yakni Moët Hennessy, Pernod Ricard. Kabel Axon, produsen terkemuka kabel khusus, berbasis di Montmirail, dan memiliki cabang di Chengdu.

Di bawah masa jabatan Jean Rottner sebagai walikota, wilayah Grand Est menjadi bersahabat dengan rezim Tiongkok.

Ikatan erat berlanjut setelah ia tidak menjadi  walikota. Pada tanggal 24 September 2019, para pejabat setempat mengadakan upacara akbar di Strasbourg untuk merayakan Hari Nasional Komunis Tiongkok, peringatan 70 tahun berkuasanya Partai Komunis Tiongkok. Pejabat dari daerah lain juga menghadiri acara tersebut.

Merangkul Huawei

Pada tahun 2011, Huawei mulai bekerja sama dengan Institut Teknologi Paris atau ParisTech untuk meluncurkan program Seeds for the Future di Prancis. Pada tahun 2013, Huawei memperluas kerja sama ini dengan enam universitas baru, termasuk ESIEE Paris, HEI Lille, INSA Rennes, INSA Toulouse, INSA Lyon, Ecole Centrale de Lyon, dan Institut du Service Civique.

Amerika Serikat, khawatir rezim Tiongkok menggunakan peralatan Huawei untuk kegiatan spionase, telah mendesak sekutu Eropa untuk tidak memasukkan peralatan Huawei di jaringan seluler 5G generasi terbaru.

Pada akhir Januari 2019, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat membuka dua segel dakwaan terhadap Huawei, Kepala Staf Keuangan Huawei, Meng Wanzhou, dan beberapa anak perusahaan Huawei, dalam sepasang kasus hukum menuduh Huawei melanggar sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, dan mencuri rahasia dagang dari operator seluler Amerika Serikat T-Mobile.

Pada tanggal 28 Februari 2020, Huawei mengumumkan akan membelanjakan 200 juta euro untuk pabrik 5G baru di Perancis.

Politico melaporkan pada bulan Februari, mengutip dokumen yang diperolehnya, bahwa Huawei menggunakan investasi untuk mempengaruhi negara-negara Uni Eropa. Menjadi kebaikan Huawei yang pertama di Eropa, pabrik Huawei di Prancis akan mempekerjakan 500 orang, dan menghasilkan peralatan radio dalam komunikasi 4G dan 5G untuk seluruh benua Eropa.

Politico melaporkan bahwa eksekutif Huawei mengajak anggota parlemen Prancis setempat masuk wilayah Alsace dalam beberapa bulan menjelang pengumuman Huawei pada tanggal 28 Februari.  Majalah bisnis Prancis Challenges melaporkan pada tanggal 3 Maret bahwa Huawei berencana membangun pabrik barunya di Strasbourg. Wilayah Grand Est “memastikan diskusi-diskusi ini” dan memenuhi syarat berkas sebagai “prioritas,” kata laporan itu.

Bruno Le Maire, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis, mengatakan bahwa pengumuman ini “tidak akan mengubah sedikitpun” posisi pemerintah Prancis terhadap 5G. “

Kami sedang berdiskusi dengan Huawei, masalah ini adalah prioritas,” kata Lilla Merabet, wakil presiden wilayah Grand Est yang bertanggung jawab atas inovasi dan teknologi digital.

Pada tanggal 12 Maret, Prancis mengumumkan akan mengizinkan operator telekomunikasi untuk menggunakan bagian peralatan 5G Huawei, tetapi hanya pada bagian jaringan yang tidak sensitif, CNET France melaporkan.

Apakah Wisatawan Tiongkok Dari Wuhan Menyebarkan Virus? Colmar adalah sebuah kota di Grand Est dan dikenal sebagai “Little Venice” dengan sekitar 70.000 penduduk.

Pada bulan Juni 2018, perusahaan penyiaran milik pemerintah Tiongkok, Hunan Television, merekam film reality show TV “Chinese Restaurant” di Colmar selama tiga minggu. Episode-episode itu difilmkan di sebuah restoran setempat, Bistrot des Lavandières.

Karena popularitas acara TV tersebut di Tiongkok Daratan, banyak orang Tiongkok ingin berkunjung ke Colmar. “Layanan visa Wuhan mencatat bahwa tiga biro perjalanan setiap minggu menyerahkan rata-rata seratus aplikasi visa untuk kelompok yang pergi khusus untuk mengunjungi Colmar,” kata Konsulat Jenderal Prancis di Wuhan.

Colmar melihat volume menginap semalam wisatawan Tiongkok  melonjak hingga 70 persen pada  Tahun itu.

“Kami menyambut hampir 4 juta wisatawan ke Colmar dan kami menyadari apa yang terjadi anda akan dapat membawa lebih banyak wisatawan, berkat program “Chinese Restaurant”,” kata Gilbert Meyer, Walikota Colmar, menurut laporan BFM TV, saluran kabel Prancis. (Vivi/asr)

https://www.youtube.com/watch?v=68g-G6mist8