Perspektif Pandemi: Wabah Virus Komunis Tiongkok Parah di Belanda, Seiring Ikatan Erat dengan Beijing

oleh Li Yan

Belanda, sebuah negara kecil yang secara global berada di peringkat ke-133 untuk luas daratan dan peringkat ke-69 untuk populasi. Belanda menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak virusĀ  Komunis Tiongkok.

Pada tanggal 17 Juni 2020, Belanda melaporkan lebih dari 49.000 kasus yang dipastikan dan lebih dari 6.000 kasus kematian. Kota Tilburg dan Provinsi Brabant Utara menjadi titik pusat penyebaran virus, karena pasien pertama di Belanda diidentifikasi di Tilburg dan juga karena Tilburg memiliki jumlah pasien virus terbanyak di Belanda.

Penyebaran virus yang tragis di Belanda terjadi karena Belanda  menjalin ikatan lebih dekat dengan Beijing dalam beberapa tahun terakhir. Terutama Tilburg adalah sangat penting dalam kerja sama Tiongkok dengan Belanda dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan ā€œOne Belt One Roadā€  milik Partai Komunis Tiongkok. Tilburg memiliki banyak interaksi bisnis dengan Tiongkok.

Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe: Sebuah Peristiwa Penting bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan 

Brabant Utara adalah komponen penting dari proyek Sabuk dan Jalan   di Belanda. Pada tahun 2016, Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe, yang menghubungkan Chengdu dengan Tilburg, secara resmi dibuka. Ini adalah satu-satunya kereta api barang langsung dari Tiongkok ke Belanda. 

Dibandingkan dengan 45 hari untuk pengiriman melalui laut, hanya dibutuhkan 15 hari untuk melakukan perjalanan di darat melalui kereta api express ini, dengan biaya seperempat dari biaya angkutan udara.

Tilburg adalah kota terbesar keenam di Belanda, dengan jumlah penduduk 217.000 jiwa. Kanal Wilhelmina mengalir melalui Tilburg. Karena lokasi yang menguntungkan, Tilburg menjadi pusat komersial dan transportasi. Industri penting di Tilburg meliputi wol, mesin, peralatan listrik, dan kulit.

Sementara Belanda adalah pintu gerbang penting ke Eropa, Tilburg dikenal sebagai “gerbang logistik” bagi Belanda, langsung terhubung ke Rotterdam, serta Moerdijk di Brabant Utara, dan juga ke Inggris dan  Perancis. Selain itu, banyak perusahaan internasional besar memiliki situs distribusi di Tilburg. Itulah mengapa perusahaan GVT Belanda dipilih oleh Partai Komunis Tiongkok untuk mengoperasikan Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe.

Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe adalah peristiwa penting bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan Partai Komunis Tiongkok, dan mendirikan rute logistik baru bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan untuk menembus ke Asia dan Eropa.

Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe melewati Tiongkok, Kazakhstan, Rusia, Belarus, Polandia, Jerman, dan Belanda. Total membentang sepanjang 10.947 kilometer.

Melalui Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe, sejumlah besar produk listrik, pakaian, sepatu, dan topi Tiongkok dengan cepat dikirim ke Belanda dan sekitarnya. Sementara anggur, susu bubuk, kendaraan jadi, dan barang lainnya dari Belanda, Prancis, dan Spanyol dapat dengan mudah memasuki pasar Tiongkok, dengan menempatkan proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan ke tingkat yang baru. 

Dua titik akhir, Tilburg dan Chengdu, juga menjadi kota kembar, meletakkan dasar bagi Pelabuhan Rotterdam menjadi bagian penting Inisiatif Sabuk dan Jalan di Belanda.

Hubungan ekonomi dan perdagangan antara Brabant Utara dan Tiongkok memiliki sejarah panjang. Wakil Gubernur Bert Pauli dari Provinsi Brabant Utara memberitahu media pemerintah Tiongkok People’s Daily pada tanggal 22 September 2017 silam, bahwa lebih dari 30 tahun lalu, Philips, mendirikan pabrik di Nanjing, Tiongkok, untuk membuat komponen TV. Philips adalah  sebuah perusahaan Belanda terkenal yang berkantor pusat di Provinsi Brabant Utara.

Saat ini, lebih dari 130 perusahaan di Provinsi Brabant Utara mendirikan cabang di wilayah pesisir timur Tiongkok. Dengan fondasi ini di tempatnya, adalah wajar bila Tilburg dipilih sebagai lokasi penting untuk proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Pelabuhan Rotterdam Bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan

Belanda, yang dikenal sebagai pintu gerbang ke Eropa, memiliki  industri logistik yang berkembang dengan baik. Dengan lokasi geografisnya yang unggul, Belanda membangun jaringan transportasi air, darat, dan udara yang sangat maju dan menjadi salah satu pusat pemilahan komoditas paling penting di Eropa. Sebagai hasilnya, proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok memilih Belanda sebagai perhubungan untuk jaringan transportasi darat dan laut milik Tiongkok.

Melalui Pelabuhan Rotterdam dan Bandara Schiphol Amsterdam, dua pusat pengiriman utama di Eropa, kargo dari Belanda dapat tiba di pasar utama Uni Eropa dalam waktu dua hari.

Saat Partai Komunis Tiongkok mempromosikan Inisiatif Sabuk dan Jalan di Belanda, tujuan utamanya adalah untuk minta Pelabuhan Rotterdam dan industri logistik setempat bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok, untuk membuka pusat utama “Jalan Sutra melalui Darat dan Laut.”

Pelabuhan Rotterdam mengangkut barang ke dan dari lebih dari 1.000 pelabuhan seluruh dunia. Berbagai terminal juga memiliki fasilitas transshipment kereta api, yang berarti muatan dapat dimuat langsung ke kereta di terminal, menjadikan Pelabuhan Rotterdam sebagai pilihan yang sempurna untuk mengakses tujuan Eropa di daerah pedalaman.

Terminal peti kemas Euromax di Pelabuhan Rotterdam adalah terminal bongkar muat tanpa awak yang paling canggih saat ini, di mana penanganan tahunan kapasitas sekitar 7 juta unit setara 20-kaki (TEUs), di mana 25 persen hasil kontainer berasal dari Tiongkok.

Belanda berpikir bahwa bergabung dengan “Jalan Sutra Baru” akan memungkinkan jaringan fasilitas Belanda akan diperluas dan mendapatkan manfaat yang lebih besar. Khususnya, pihak berwenang di Pelabuhan Rotterdam tergoda oleh fakta bahwa, selain bisnis maritim tradisional dari Asia, sambungan transportasi darat dan laut akan memungkinkan Pelabuhan Rotterdam terhubung ke Kereta Api Ekspres Chengduā€“Europe yang melalui Tilburg dan Duisburg, Jerman. 

Logistik Asiaā€“Eropa akan memiliki lebih banyak pilihan. Dengan konektivitas yang ditingkatkan, Pelabuhan Rotterdam juga akan mendapat keuntungan yang lebih besar.

Proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok berbaris ke pelabuhan-pelabuhan Eropa melalui BUMN China Ocean Shipping Company (COSCO Shipping). Pada bulan Mei 2016, COSCO Pacific Co., Ltd., anak perusahaan COSCO Shipping Group, menandatangani ekuitas perjanjian transfer dengan ECT Participations B.V., anak perusahaan Hutchison Port Group yang dikendalikan oleh Li Ka-shing. COSCO Pacific membeli 35 persen saham di terminal kontainer Euromax yang dimiliki oleh ECT Participations B.V. senilai 125 juta euro. Setelah selesai akuisisi tersebut, bersama dengan saham yang ada sebelumnya, COSCO Pacific memiliki 47,5 persen saham di terminal peti kemas Euromax, sehingga menjadi pemegang saham terbesar di Euromax.

COSCO Shipping memegang saham pengendali atau kepemilikan di banyak terminal di negara-negara Uni Eropa seperti Spanyol. Karena kepemilikan investasinya terus meningkat, COSCO Shipping memiliki lebih banyak kekuatan dan pengaruh serta mampu memilih pelabuhan mana yang lebih disukai dan pelabuhan mana yang harus dihindari. 

Setelah Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok menjadi pemegang saham terbesar Pelabuhan Rotterdam, Pelabuhan Rotterdam memang memiliki konektivitas  dan ekspansi bisnis yang lebih besar, tetapi Belanda sendiri tidak melihat peningkatan kemampuannya mengalokasikan rute logistik di antara berbagai pelabuhan.

Lebih Banyak Jalur Kereta Ekspres Menghubungkan ke Tiongkok

Selain mendorong Pelabuhan Rotterdam, pelabuhan terbesar di Eropa, untuk bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan, kota Tilburg juga memimpin banyak perusahaan Belanda untuk membangun kereta api ekspres menuju Tiongkok.

Setelah peresmian Kereta Api Ekspres Chengduā€“Eropa pada tahun 2016, perusahaan logistik Belanda Nunner membuka rute pengiriman baru ke Tiongkok dua tahun kemudian. Kereta pertama berangkat dari Amsterdam pada tanggal 7 Maret 2018, dan menempuh perjalanan 11.000 kilometer sebelum tiba di Yiwu, Propinsi Zhejiang.

Ini adalah jalur kereta langsung pertama antara pelabuhan Belanda dengan Tiongkok. Presiden Nunner, Erwin Cootjans, mengatakan bahwa Amsterdam dipilih sebagai titik awal untuk dilalui kereta api tersebut karena Pelabuhan Rotterdam menawarkan koneksi jalur air pedalaman ke sejumlah kota Belanda seperti Kampen, Groningen, Meppel, Leeuwarden, dan Harlingen. Ada juga koneksi cepat dari Amsterdam dan Antwerp melalui pengiriman laut-pendek ke Inggris Raya dan Skandinavia.

Pada bulan Mei 2018, CH Robinson, sebuah grup logistik pengiriman internasional, mengumumkan pembukaan layanan pengiriman kereta api baru, di mana satu ujung menghubungkan ke delapan kota di Tiongkok termasuk Zhengzhou, Suzhou, Wuhan, Xiamen, Yiwu, Shenzhen, Guangzhou, dan Chongqing, dan ujung lainnya mencapai delapan kota-kota di Eropa termasuk Malaszewicze, Hamburg, Duisburg, Milan, Tilburg, Lyon, Paris, dan Barking, berlokasi di Jerman, Prancis, Belanda, dan Inggris.

Semakin Banyak Perdagangan dengan Tiongkok, Semakin Besar Defisit

Belanda adalah negara dagang utama dan mempertahankan perdagangan surplus selama bertahun-tahun. Namun, pihak berwenang menemukan bahwa di bawah kerangka kerja Inisiatif Sabuk dan Jalan, meskipun layanan logistik membawa lebih banyak peluang bisnis, Belanda tidak mendapatkan banyak manfaat aktual. Di sisi lain, ada defisit perdagangan yang semakin besar.

Statistik dari Eurostat menunjukkan bahwa pada tahun 2016, impor dan ekspor antara Belanda dengan Tiongkok mencapai 82,49 miliar dolar, turun 1,9% dari tahun sebelumnya. Secara khusus, ekspor Belanda ke Tiongkok adalah 11,51 miliar dolar, meningkat 11,9 persen. Impor Belanda dari Tiongkok adalah 70,98 miliar dolar, turun 3,8 persen. Defisit perdagangan untuk Belanda adalah 59,47 miliar dolar.

Pada tahun 2017, total volume impor dan ekspor antara kedua negara adalah 107,4 miliar dolar, naik 30,9 persen. Ekspor Belanda ke Tiongkok adalah 13,54 miliar dolar, naik 19,1 persen. Impor Belanda dari Tiongkok adalah 93,86 miliar dolar, naik 32,8 persen. Defisit perdagangan tahun 2017 adalah sebesar 80,32 miliar dolar.

Pada tahun 2018, impor dan ekspor barang bilateral mencapai 112,64 miliar dolar, meningkat 4,7 persen. Ekspor Belanda ke Tiongkok adalah  12,56 miliar dolar, turun 6,4 persen. Impor dari Tiongkok mencapai  100,80 miliar dolar, meningkat 6,2 persen. 

Meskipun Belanda meningkatkan peringkatnya dari peringkat ketiga mitra dagang terbesar  bagi Tiongkok di Uni Eropa menjadi peringkat kedua mitra dagang  terbesar bagi Tiongkok di tahun sebelumnya, defisit perdagangan antara Belanda dengan Tiongkok semakin meningkat, mencapai 87,52 miliar dolar pada tahun 2018.

Semakin banyak orang yang menyadari bahwa proyek Sabuk dan Jalan sebenarnya telah menjadi “Sabuk dan Jalan Pandemi.” Belanda adalah salah satu contohnya. Semua mitra penting Inisiatif Sabuk dan Jalan, seperti Belanda, Iran, Italia, dan Spanyol, telah menjadi daerah yang terparah di dunia terkena dampak virus Komunis Tiongkok. Bahkan Swiss, negara netral, telah menjadi salah satu dari 10 negara yang paling terpukul untuk beberapa waktu. Swiss juga telah menandatangani letter of intent dengan Partai Komunis Tiongkok untuk Inisiatif Sabuk dan Jalan. 

Keterangan Gambar: Pemandangan jembatan Erasmus dan kaki langit di Rotterdam, Belanda, pada 8 April 2018. (ROBIN UTRECHT / AFP via Getty Images)

(vivi/rp)

Video Rekomendasi