Peringatan 21 Tahun Anti-Penindasaan, Praktisi Falun Gong New York Gelar Nyala Lilin Malam, Mengenang Praktisi Falun Gong Korban Penganiayaan Komunis Tiongkok

Ntdtv.com- 20 Juli 2020 menandai peringatan 21 tahun anti-penindasan Falun Gong. Kegiatan peringatan diselenggarakan secara online, karena adanya wabah virus Komunis TIongkok – Covid 19. Di Flushing, New York, praktisi Falun Gong berkabung, menyalakan lilin malam. Mengenang dimulainya penindasan, 20 Juli 1999 silam.

Mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin memimpin penganiayaan brutal terhadap komunitas Falun Gong. Puluhan ribu praktisi Falun Gong ditangkap secara ilegal, dihukum, disiksa, dan bahkan diambil organnya secara paksa.

Sejak itu, praktisi Falun Gong mulai menggelar berbagai aksi damai anti-penindasan di seluruh dunia. Terhitung sudah berlangsung selama 21 tahun hingga saat ini.

Jumat malam, 17 Juli 2020, puluhan praktisi Falun Gong berkumpul di Flushing, New York City, Amerika Serikat. Sambil menjaga jarak, mengangkat spanduk berbunyi: “Peringatan 21 Tahun Anti-Penganiayaan Falun Gong”, “Falun Dafa”, “Sejati, Baik, dan Sabar”.

Liu Yan, adalah seorang praktisi Falun Gong dari Beijing, Tiongkok. Dia pernah ditangkap secara ilegal, dimasukkan ke kelas pencucian otak, dan kamp kerja paksa.

Liu Yan mengatakan, “Karena saya dulu adalah seorang konselor, saya membawa murid-murid kami untuk berlatih di Falun Gong. Kemudian ke Biro Negara di Beijing untuk mengajukan petisi, setelah itu ke Tiananmen dan membentangkan spanduk. Sudah beberapa kali ke sana, namun, kemudian mereka (Komunis Tiongkok) menangkap saya, dan karena saya tetap berpegang teguh pada keyakinan saya, mereka kemudian mengirim saya ke kelas transformasi (cuci otak), dan dua kali dimasukkan ke kamp pendidikan ulang. Pada saat itu, kaki saya dipukul dan mata kiri saya juga cedera untuk waktu yang lama.”

Pada tahun 1999, Liu Junchen, yang saat itu berusia 10 tahun ke Changchun bersama keluarganya untuk mengajukan petisi. 

Liu Junchen menceritakan kenangannya yang tak terlupakan ketika itu. Liu Junchen mengisahkan, “Ada seorang pria paruh baya yang juga seorang praktisi lokal. Saya melihat kacamatanya pecah saat dia pulang, rekan-rekan sesama praktisi lainnya menanyakan kenapa dengan kacamatanya? Dia menceritakan kacamatanya disimpan di saku depannya. Saat polisi menangkap dan memukulnya tepat mengenai dada depannya, sehingga memecahkan kacamatanya. Praktisi ini kemudian dibawa ke penjara dan dihukum secara ilegal, belakangan dia diberi suntikan beracun sebelum dia dibebaskan. Dia meninggalkan seorang anak laki-laki yang masih kecil saat dia disiksa di penjara hingga meninggal, rekan praktisi ini bernama Liu Duansheng.”

Praktisi lainnya Shen Yu yang ceria dan baru kembali ke Tiongkok dan bekerja setelah lulus dari Australia pada 2018 juga dijatuhi hukuman secara ilegal, karena berpegang teguh pada keyakinannya.

Praktisi Falun Gong, New York Shen Yu bercerita, “Pada awal Tahun Baru Imlek (2019), saya mendapat pekerjaan di China Institute of Water Resources and Hydropower Reserach. Kemudian setelah Tahun Baru, saya kembali ke institut. Pada hari ketiga, saya ditangkap polisi Nanjing karena keyakinan saya pada pada Falun Gong, dan kemudian saya ditahan di kantor polisi di Beijing. Keesokannya, saya dibawa ke kantor polisi di Nanjing. Saya tinggal di sana selama 7 bulan dan menjalani hukuman 7 bulan. Kemudian dibebaskan setelah menjalani hukumannya.”

Shen Yu berkata, “Sebelum di sidang, hakim bertanya kepada saya, Anda mau mengaku atau tidak? Jika Anda mengaku bersalah, saya dapat segera membebaskan Anda, dan bersih dari catatan kriminal. Tetapi saya tetap pada pendirian saya, saya tidak peduli dengan waktu yang tidak lama ini (masa penahanan). Masa yang relatif singkat itu tidak ada bedanya bagi saya. Saya memilih jalan hidup saya, memilih jalan yang benar, dan itu adalah tanggung jawab saya, sekaligus tanggungjawab saya kepada orang tua saya dan tanggung jawab atas kultivasi saya selama bertahun-tahun.”

Saat malam, dan ketika orang-orang menyalakan lilin, sepatah kalimat “Langit memusnahkan Partai Komunis Tiongkok” tiba-tiba terlintas dalam benak saya. Praktisi Falun Gong meminta komunitas internasional untuk mengenali sifat jahat Partai Komunis Tiongkok. Rekan-rekan seperjuangan Tiongkok mundur dari keanggotaan, liga, dan organisasi Partai Komunis Tiongkok untuk bersama-sama menghentikan penindasan itu.

Shen Yu mengatakan, “Kita juga manusia, tetapi mengapa nasib mereka begitu malang, didera begitu banyak siksaan lahir dan batin? Dan semua itu hanya karena keyakinan mereka, yang tidak bisa saya pahami. Karena itu, saya berharap komunitas internasional agar lebih memperhatikan nasib praktisi Falun Gong memberi mereka satu kesempatan untuk bertahan hidup dan memilih keyakinannya dengan bebas.”

Reporter NTDTV Ke Tingting dan Han Rui melaporkan dari New York, Amerika Serikat

Johny/ rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=taSjMFvJoy0