AS Ambil Alih Konsulat Tiongkok di Houston, Pejabat AS : Penutupan Fasilitas ‘Tidak Serampangan’

Theepochtimes..com- Agen federal dan penegak hukum AS  masuk dan mengambil alih konsulat Tiongkok di Houston, Texas, pada Jumat 24 Juli 2020. Itu setelah batas tenggat waktu yang diberikan oleh administrasi Trump terkait penutupan fasilitas tersebut.

Penggusiran itu dilakukan ketika pejabat pemerintah AS mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan  memerintahkan penutupan fasilitas diplomatik Houston, dilakukan bukan secara serampangan.”

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada 22 Juli memerintahkan konsulat untuk ditutup dengan batas waktu pada Jumat 24 Juli 2020.

Setelah lewat batas waktu, seorang pria yang diyakini sebagai seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS memasuki konsulat dengan sejumlah orang lainnya. Itu setelah sebuah pintu belakang dibuka secara paksa sebagaimana dilaporkan Houston Chronicle.

Menjelang tenggat waktu, polisi Houston sudah menyiapkan barikade untuk menutup jalan-jalan di dekat gedung seperti dilaporkan Chronic. Pejabat konsuler meninggalkan fasilitas dengan mobil van yang membawa plat diplomatik tepat sebelum batas waktu, seperti dilaporkan The Associated Press.

Pada saat itu, agen-agen federal  AS terlihat memeriksa pintu-pintu konsulat yang dikunci.  Seorang tukang kunci terlihat sedang bekerja untuk memecahkan kunci pada salah satu pintu itu.

Sementara itu, kantor berita Reuters melaporkan sekitar 100 pemrotes menentang Partai Komunis Tiongkok dengan menggelar aksi di seberang jalan di lokasi  saat penutupan dilakukan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus pada 22 Juli mengatakan bahwa perintah penutupan  konsulat bertujuan “untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi rakyat Amerika.” 

Penjabat Ketua Komite Intelijen Senat AS, Marco Rubio (R-Fla.) menyebutkan fasilitas itu adalah “pusat mata-mata secara massif untuk Partai Komunis Tiongkok.  Sementara itu, Menlu AS Mike Pompeo menuduhnya sebagai” pusat mata-mata dan pencurian kekayaan intelektual.”

Pada Jumat pagi 24 Juli, Beijing memerintahkan konsulat AS di Chengdu di provinsi Sichuan, untuk ditutup sebagai aksi pembalasan.

Kekhawatiran Keamanan Nasional, Penutupan Fasilitas Houston ‘Tak Serampangan’

Seorang pejabat senior Departemen Kehakiman AS mengatakan kepada wartawan pada sebuah konferensi jarak jauh pada Jumat 24 Juli 2020 bahwa konsulat Tiongkok di Houston, terlibat  penyelidikan penipuan hibah di sebuah lembaga penelitian Texas. Ia menegaskan bahwa keputusan Amerika Serikat untuk menargetkan konsulat tertentu tak dilakukan secara serampangan. 

“Pejabat Konsulat  secara langsung terlibat dalam komunikasi dengan para peneliti dan memandu mereka terhadap informasi apa yang harus dikumpulkan,” kata seorang pejabat Departemen Kehakiman AS. Ia menambahkan bahwa konsulat Houston adalah di antara yang mempromosikan keanggotaan “bertalenta” yang dapat menciptakan insentif untuk mencuri kekayaan intelektual.

Amerika Serikat menuduh konsulat Tiongkok di Houston menyembunyikan mata-mata yang mencoba mencuri data dari fasilitas di Texas , termasuk sistem medis A&M Texas dan Pusat Kanker MD Anderson University di Texas.

Pejabat Kehakiman AS mengatakan bahwa penutupan satu konsulat “yang bertentangan dengan setiap fasilitas” dimaksudkan “untuk mengirim pesan kepada pejabat tersisa yang harus mereka hentikan.”

Pejabat itu menegaskan : “Kegiatan spionase dan pengaruh luar konsulat dapat meningkat pada akhirnya ke level yang mengancam keamanan nasional kita.”

Ia kemudian menambahkan bahwa “Terjadi peningkatan kegiatan pembusukan, kegiatan intelijen dari waktu ke waktu. Termasuk  sejumlah poin yang dikatakan ‘sudah cukup’, kemudian Anda memutuskan siapa yang merupakan sebagai pelanggar terburuk. “Mencatat” tentu saja dilakukan secara tidak serampangan hingga kami memilih Houston.”

Seorang pejabat senior intelijen mengatakan, bahwa pencurian kekayaan intelektual dan teknologi menjadi sorotan utama.

“Kami melihat perilaku semacam ini di seluruh badan. Houston khususnya, pengumpul [sains dan teknologi] mereka sangat agresif dan sangat sukses. Saya pikir itulah alasan mengapa kami cenderung ke Houston,” kata seorang pejabat intelijen itu kepada wartawan.

Departemen Kehakiman AS pada Kamis 23 Juli 2020 mengumumkan, tuduhan terhadap empat peneliti Komunis Tiongkok. Dikarenakan, menyembunyikan hubungan mereka dengan militer Komunis Tiongkok. Salah satu peneliti bernama Tang Juan, yang bekerja di University of California, Davis, ditahan pada Jumat 24 Juli.

Pejabat senior Kehakiman AS mengatakan bahwa tuduhan itu mewakili “mikrokosmos” dari “jaringan individu yang lebih luas pada lebih dari 25 kota.”

“Jaringan itu didukung melalui konsulat di sini. Konsulat memberikan individu dalam panduan jaringan tentang cara menghindari dan menghalangi penyelidikan kami,” kata pejabat itu.

Tang melarikan diri dan mengungsi ke konsulat Tiongkok di San Francisco setelah diinterogasi pada 20 Juni oleh agen-agen FBI, sebelum berhasil ditangkap.

Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada 21 Juli, bahwa dua peretas Tiongkok didakwa  mencuri jutaan dolar rahasia dagang dan informasi sensitif lainnya, dari bisnis dan agen pemerintah, dan berusaha mencuri penelitian COVID-19.

Sekitar 80 persen dari semua penuntutan spionase ekonomi yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS, mendakwa tindakan kriminal yang dimaksudkan untuk menguntungkan rezim Komunis Tiongkok. Komunis Tiongkok terlibat dalam beberapa cara terhadap sekitar 60 persen dari semua kasus pencurian rahasia perdagangan.

Keterangan Gambar: Konsulat Tiongkok di Houston, Texas, pada 23 Juli 2020. (David J. Phillip / AP Photo)

 (asr)

 Ivan Pentchoukov, Frank Fang, dan The Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.

Video Rekomendasi