Dubes Sam Brownback: Dunia Tidak Boleh Berpangku Tangan Menyaksikan Pengambilan Organ Partai Komunis Tiongkok

Duta Besar Amerika Serikat untuk urusan Kebebasan Beragama Internasional, Sam Brownback, baru-baru ini menyatakan dalam program talk show the Epoch Times versi bahasa Inggris “American Thought Leaders” bahwa dari pengambilan organ praktisi Falun Gong hingga mensterilkan secara paksa etnis Uighur, rezim Partai Komunis Tiongkok sedang melancarkan perang pada keyakinan. 

Selain itu, Partai Komunis Tiongkok juga mengekspor model represifnya ke luar negeri, membahayakan kebebasan dalam skala global. Tetapi Sam Brownback meyakini bahwa otoriterisme bagaimana pun tidak dapat mengalahkan suatu keyakinan di Tiongkok atau dimanapun. 

Sam Brownback sedang mencermati situasi kebebasan beragama di Hong Kong setelah penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong. 

Brownback mengatakan bahwa bukti kuat menunjukkan Partai Komunis Tiongkok mengambil secara paksa organ dari praktisi Falun Gong, karena itu dunia tidak boleh lagi berpangku tangan.

Sam Brownback (kanan) mengatakan dalam program talk show the Epoch Times versi bahasa Inggris “American Thought Leaders”, bahwa dari pengambilan organ praktisi Falun Gong hingga mensterilkan secara paksa etnis Uighur, rezim Komunis Tiongkok sedang melancarkan “perang pada keyakinan”. Pembawa acara, Jan Jekielek (Kiri). (Tangkapan layar video)

Menghadapi situasi yang keras, Brownback tampak begitu optimis dalam artikel terbarunya “Humanity Will Win The Battle For Religious Freedom” yang diterbitkan baru-baru ini. 

Brownback mengatakan bahwa sifat alami manusia adalah kebebasan yang bermartabat. Menurutnya, pemerintah tidak dapat menekan kebebasan alami untuk waktu yang lama. 

“Karena sifat dasar manusia inilah, kita tidak akan berpikir bahwa keadaan saat ini tidak baik dalam menghadapi kondisi sekarang. Sifat mencintai kebebasan ini ada dalam cetak biru kehidupan kita”, kata Brownback.

Brownback mencontohkan, dalam dua dekade terakhir, pemerintahan (rezim) yang berbeda memang telah menekan hak dan martabat manusia, terutama dalam hal kebebasan beragama. Tapi sekarang situasinya sudah mulai berbalik.

Brownback telah mencapai hasil yang signifikan dalam mempromosikan kebebasan beragama internasional, dan karyanya didorong oleh keyakinannya. 

Brownback adalah mantan senator. Stafnya mengatakan kepadanya bahwa orang-orang di berbagai belahan dunia dipantau dan dipenjara karena bersikeras pada keyakinan yang berbeda dari arus utama masyarakat, dan informasi ini seketika mengejutkannya.

Dia pikir itu ada hubungannya dengan latar belakangnya di Kansas, Amerika Serikat. Ibunya terlahir dari keluarga miskin, dan pernah menjadi budak, jadi dia menentang situasi apa pun terkait budak. 

“Kapan dan dimana saja, saya merasa bahagia ketika kita membantu orang-orang di seluruh dunia keluar dari penjara dan hanya ingin menjalankan keyakinan mereka, agar mereka mendapatkan kebebasan,” kata Brownback.

Partai Komunis Tiongkok sedang berperang dengan pemeluk keyakinan yang tidak akan dimenangkannya

Lalu apakah ada perang pada keyakinan di Tiongkok? Menurut Brownback memang itulah yang terjadi. 

Dia pernah membuat pernyataan itu di Hong Kong satu setengah tahun yang lalu, dengan mengatakan bahwa komunis Tiongkok sedang berperang dengan pemeluk keyakinan. Menurutnya itu adalah pertempuran yang tidak akan mereka menangkan.

“Saya pikir Anda hanya perlu melihat semua buktinya, dan Anda akan melihat apa yang dilakukan komunis Tiongkok terhadap umat Buddha Tibet, dan itu masih berlanjut hingga kini. Menekan, mendesak Dalai Lama mengungsi ke luar negeri, dan sekarang Partai Komunis Tiongkok bahkan menyatakan bahwa mereka akan menunjuk Dalai Lama berikutnya. Coba lihat situasi di Xinjiang. Saat ini sedang terjadi penindasan agama yang mengejutkan dunia. Jutaan Muslim Uyghur dikurung di kamp konsentrasi,” kata Brownback. 

Menurut Brownback, meskipun jika mereka tidak mengalami penindasan agama, namun, orang-orang hidup di negara polisi yang dikelilingi oleh jutaan kamera dan sistem pengenalan wajah. 

“Memantau dan membatasi berbagai aktivitas Anda, gedung gereja dihancurkan, tetapi mengendalikan Katolik. Menindas Falun Gong. Laporan yang dapat dipercaya menyebutkan Komunis Tiongkok mengambil organ. Hal yang terpenting baru-baru ini adalah Hong Kong. Prinsip “Satu negara, dua sistem” yang dijanjikan oleh Beijing telah menjadi “satu negara, satu sistem,” kata Brownback.

Brownback menilai, meskipun jumlah orang yang dianiaya di kamp konsentrasi menurun di masa depan, namun, akan semakin banyak orang hidup dalam masyarakat yang dipantau 24 jam sehari. 

Oleh karena itu Amerika Serikat tidak akan membiarkan perusahaan teknologi, perusahaan produksi, dan individu ini.

“Kami serius, dan apa yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok itu salah,” katanya.

Partai Komunis Tiongkok ingin menjadi pemimpin dunia, tetapi memimpin dunia dalam penganiayaan dan penindasan

Brownback menilai bahwa Partai Komunis Tiongkok  ingin menjadi pemimpin dunia, tetapi mereka memimpin dunia melalui penganiayaan dan menggunakan penindasan untuk memimpin dunia. 

“Ini bukanlah kepemimpinan yang diinginkan dunia. Dunia perlu melihat ini,” katanya. 

Ada laporan mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok  menggugurkan paksa wanita hamil di Xinjiang dan bahkan membunuh bayi baru lahir Uyghur. Brownback percaya laporan itu dapat dipercaya. 

Menurutnya, satu hal yang bisa dipastikan adalah tingkat kelahiran Uyghur telah turun dengan cepat dan mendapatkan kesaksian dari korban selamat. Benar-benar mengerikan.

“Tiongkok mengklaim bahwa Partai Komunis Tiongkok  adalah pemimpin dunia, dan pada saat yang sama melakukan hal semacam ini kepada minoritas. Saya pikir hal-hal yang sedang terjadi ini sama sekali tidak masuk akal,” kata Brownback.

Mendesak untuk mengambil tindakan untuk menghentikan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong

Selama bertahun-tahun, dunia mengabaikan pengambilan organ sebagaimana yang diungkapkan praktisi Falun Gong. 

Orang-orang mengatakan,“ Hmm, saya tidak yakin apakah ini dapat dipercaya. ”Ya, Anda dapat melihat bahwa ada banyak (bukti). Bukti lingkungan juga ada. Sekarang, ada dua organisasi kredibel di luar Tiongkok yang menyebutkan bahwa pengambilan organ sedang terjadi. Bayangkan saja Anda (Partai Komunis Tiongkok ) mengumpulkan (sampel darah dan informasi pribadi lainnya) dan menindas seseorang. Anda akan membunuhnya, lalu mengambil organnya dan menjualnya. Semua ini benar-benar mengerikan. 

“Saya rasa dunia tidak bisa diam saja, “Kami tidak begitu yakin ada kejadian seperti itu. Ini kedengarannya, seperti dulu kita berurusan dengan genosida dan anti-kemanusiaan. Demikian juga dengan pembersihan etnis, sama saja, saya hanya ingin mengatakan, saya benar-benar tidak ingin menghadapi dibalik fakta-fakta ini, saya lebih baik tidak tahu. Saya pikir kita mengetahuinya dan kita harus mengambil tindakan,” kata Brownback

Baru-baru ini, ada laporan bahwa pengambilan organ telah mencapai tingkat genosida, dan China Tribunal sedang menyelidiki pengambilan organ secara paksa itu dan menunjukkan kredibilitasnya. Akan tetapi karena insentifnya terlalu besar, sehingga ada perdebatan tentang apakah hal itu harus diklasifikasikan sebagai genosida atau pemusnahan etnis. 

Menanggapi hal itu, Brownback mengatakan bahwa sekarang bukanlah tahun 1800 atau 1940, tetapi 2020. Hal seperti ini sedang terjadi di dunia, dan orang akan bergidik ketika mendengarnya.

Menurut Brownback, ditilik dari sisi lain, jika Partai Komunis Tiongkok memeriksa catatan sistem transplantasi organ mereka, semuanya akan menjadi jelas. Demikian pula, “kamp pendidikan” di Xinjiang, Partai Komunis Tiongkok bisa saja terbuka untuk orang-orang, tetapi tidak. Mereka akan membawa orang untuk “mengunjungi” di bawah pengawasan ketat, mengabaikan fakta dari saksi yang keluar dari kamp.

Dunia telah mengabaikan penindasan terhadap Falun Gong selama 21 tahun. Saat ini, metode dan teknologi penganiayaan yang digunakan terhadap Falun Gong selama bertahun-tahun digunakan kembali pada umat Kristen, Uyghur dan lainnya. 

Brownback mengatakan, sejarah telah membuktikan bahwa jika Anda tidak melawan bullying, hal itu akan terus terjadi. Dimasa lalu, Orang-orang sering mengatakan, “Hmm, Falun Gong bukanlah kelompok agama saya. Jika mereka (Partai Komunis Tiongkok) memilih mereka, itu adalah satu hal. Tetapi saya seorang Muslim, atau saya seorang Kristen, atau saya seorang Buddha. Atau agama yang tidak ada hubungannya dengan saya, jadi saya tidak akan memperhatikan masalah itu. Tapi sejarah terus berulang, jika kita tidak membela mereka secepatnya, penindasan akan terus berlanjut.”

Menurut Brownback komunisme adalah filosofi, sistem ateis, dan sejak awal tidak sesuai dengan “keyakinan  beragama” dan sering kali menindas pada suatu keyakinan.

Menghimbau orang-orang Hong Kong untuk menulis laporan tentang penindasan terhadap agama

Lalu apakah kebebasan berkeyakinan di Hong Kong telah dilanggar pasca diterapkannya Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong?

Menurut Brownback, dirinya  belum menerima laporan terkait dari Hong Kong. Orang-orang Hong Kong dengan berani melawan. Partai Komunis Tiongkok memiliki kesepakatan yakni Deklarasi Bersama Sino/Tiongkok-Inggris, yang menjamin dua sistem tersebut tidak akan berubah selama 50 tahun. 

Sebelum tiba 50 tahun, mereka dilemparkan ke dalam jurang operasional Partai Komunis. 

“Saya prediksi penindasan terhadap agama diperkirakan akan terjadi!” kata Brownback.  

Dia menyerukan dari wawancara itu dapat membangkitkan orang-orang Hong Kong untuk menulis laporan tentang situasi saat ini dan diumumkan ke publik.

Untuk diketahui Brownback bernama lengkap Samuel Dale Brownback adalah duta besar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat saat ini untuk urusan kebebasan beragama internasional. Dia adalah mantan Senator Kansas dan Gubernur Kansas.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan pada 10 Juli lalu tentang sanksi terhadap empat pejabat Partai Komunis Tiongkok, termasuk Sekretaris Partai Xinjiang Chen Quanguo, yang melanggar hak asasi manusia di Xinjiang. 

Pada 13 Juli, Partai Komunis Tiongkok mengambil tindakan pembalasan terhadap Amerika Serikat dan mengumumkan “sanksi” terhadap tiga anggota kongres Amerika Serikat, seorang duta besar, dan organisasi Kongres Amerika. 

Sanksi Partai Komunis Tiongkok termasuk Senator Republik Ted Cruz, Senator Republik Marco Rubio dan Perwakilan Federal Republik Chris Smith, dan Sam Brownback, duta besar Amerika Serikat untuk urusan kebebasan beragama internasional serta Komisi Eksekutif-Kongresional Amerika untuk Tiongkok (CECC).

Editor : Lian Shuhua

Johny /rp

Keterangan Foto : Sam Brownback (kanan) mengatakan dalam program talk show the Epoch Times versi bahasa Inggris “American Thought Leaders”, bahwa dari pengambilan organ praktisi Falun Gong hingga mensterilkan secara paksa etnis Uighur, rezim Komunis Tiongkok sedang melancarkan “perang pada keyakinan”. Pembawa acara, Jan Jekielek (Kiri). (Tangkapan layar video)

https://www.youtube.com/watch?v=fQFl77LfaWQ