(Eksklusif) Bahaya yang Mengintai Bendungan Tiga Ngarai – Bagian 3 – Banjir Disebabkan oleh Waduk dan Bendungan

Apa yang terutama bahas dari sudut pandang teknik, apa bahaya laten Bendungan Tiga Ngarai? Bila terdapat sejumlah bencana alam yang beruntun, apakah bencana alam itu akan meningkatkan peluang runtuhnya bendungan?

Mari lihat pada puncak kelima banjir di mana ketinggian air banjir di kota Tuintan mencapai 191,63 meter. Aliran banjir adalah melebihi 74.000 meter kubik per detik. Ini adalah ketinggian air yang tertinggi yang dipantau oleh pos pemantauan banjir di Tuintan sejak pos itu dibangun, tetapi Tiongkok tidak mengatakan bahwa ini adalah aliran air banjir yang tertinggi. 

Pada tahun 1982, terjadi banjir Sichuan juga di kota Chongqing, di mana ketinggian air pada saat itu adalah 191,41 meter, yang adalah 21 centimeter lebih rendah daripada ketinggian air banjir di Tuintan. Aliran air banjir pada saat itu melebihi 87.000 meter kubik, lebih dari 10.000 kali. Mereka mengatakan bahwa ketinggian air tersebut adalah yang tertinggi sejak tahun 1939, tetapi kecepatan alirannya adalah kurang bila dibandingkan pada tahun 1981, di mana kecepatan aliran air adalah lebih dari 10.000 meter kubik. 

Pada tahun 1981, kita tidak mendengar adanya bencana akibat aliran air 87.000 meter kubik. Daya tampung alami di bagian Tiga Ngarai di sungai Yangtze adalah lebih dari 10.000 milyar kubik. Saat banjir melewati bagian Tiga Ngarai dan tiba di kota Yichang, maka banjir akan menumpahkan 71.000 kubik air per detik, ini adalah bagaimana secara alami air banjir terpencar.

Jadi pada saat itu, setiap palung sungai yang melalui Yichang akan memiliki kemampuan alami untuk mengendalikan banjir, yang akan meringankan keseluruhan banjir saat itu. Oleh karena itu banjir yang terjadi pada tahun 1981 tidak menyebabkan bencana yang besar, di mana hanya ada kerusakan di Chongqing dan Sichuan, tetapi tidak ada kerusakan di aliran hilir sungai Yangtze. 

Jadi ada seorang dalam kelompok penentang bernama Lu Cinhen yang mempelajari banjir di sungai Yangtze seumur hidupnya. Ia mengadakan penelitian dari tahun 1993 hingga meninggal dunia. Ia yang paling tahu, ia membagi banjir di sungai Yangtze menjadi 3 jenis.

Satu jenis terlihat pada tahun 1981 di mana hanya terjadi banjir di hulu Tiga Ngarai. Ia mengatakan untuk banjir jenis ini, bendungan akan semakin memperburuk keadaan di mana bendungan akan meningkatkan ketinggian airnya, mirip yang terjadi pada tahun ini, di mana aliran banjir tidak sebanyak seperti pada tahun 1981 tetapi ketinggian air adalah lebih tinggi. Jenis lainnya adalah banjir hanya terjadi di tengah-tengah dan hilir Tiga Ngarai, yang terjadi di Yichang, mirip seperti banjir pada tahun ini serta jenis banjir yang terjadi sebelum contoh pertama banjir pada tahun ini. 

Dalam contoh pertama banjir pada tahun ini, ketinggian air di Wuhan mencapai tingkat empat tertinggi dalam sejarahnya. Pada dasarnya Bendungan Tiga Ngarai tidak melakukan apa-apa untuk mengendalikan banjir. Ia mengatakan bila banjir hanya terjadi di tengah-tengah dan hilir Tiga Ngarai daerah Yangtze, Bendungan Tiga Ngarai tidak melakukan apa-apa untuk mengendalikan banjir. Akan terjadi beberapa dampak terhadap Bendungan Tiga Ngarai terhadap banjir yang terjadi di sepanjang keseluruhan sungai Yangtze. Namun, ia juga mengatakan bahwa daya tampung Bendungan Tiga Ngarai adalah terlalu kecil sehingga pengaruhnya untuk mencegah banjir juga kecil. 

Maka pada tahun 2020, contoh kelima banjir, pengaruh Bendungan Tiga Ngarai adalah sangat mengecewakan setiap orang. Mengapa mereka sangat kecewa? Karena saat mulai membangun Bendungan Tiga Ngarai, saat pemerintah menyetujui pembangunan Bendungan Tiga Ngarai, para politikus dan ahli terlalu memuji Bendungan Tiga Ngarai. Rakyat biasa terlalu berharap pada Bendungan Tiga Ngarai, karena terlalu banyak uang dari rakyat biasa digunakan untuk mendanai pembangunan Bendungan Tiga Ngarai.