Bawang Bombai Cuka Bersihkan Pembuluh Darah, Turunkan Berat Badan, Hipertensi, Kadar Trigliserida dan Glukosa yang Tinggi dalam Darah

oleh Su Guanmi

Apakah bawang bombai mampu memperbaiki kondisi hipertensi, kadar trigliserida dan glukosa yang tinggi dalam darah, termasuk menurunkan berat badan ? 

Seorang dokter Jepang melalui eksperimen pribadi yang ia lakukan, hingga penelitian klinis menemukan bahwa, sepanjang mau mengonsumsi bawang bombai cuka setiap harinya, niscaya berbagai efek terapeutik dapat diperoleh.

Memperbaiki kondisi kesehatan yang “tidak sakit”

Bawang bombai yang sering muncul dalam masakan rumahan, yang jika direndam dalam cuka akan menjadi bawang bombai cuka. 

Namun, acar tersebut di mata Zhou Dongkuan, seorang Direktur Klinik Kenshinkai Minamikoshiya di Jepang, adalah makanan yang direkomendasikan karena memiliki banyak efek penyempurnaan kondisi kesehatan.

Banyak orang di zaman modern ini, yang berada dalam kondisi “tidak sakit” sesuai hasil tes kesehatan. Namun, seringkali merasa kurang nyaman, seperti badan lemas mudah lelah, pencernaan kurang baik, tidak nafsu makan, kualitas tidur memburuk dan gejala-gejala lainnya. Hal inilah yang justru akan menggiring badan memasuki kondisi sakit.

Bertahun-tahun yang lalu, Zhou Dongkuan yang juga seorang dokter berada dalam kondisi “tidak sakit”. Ia pernah mengalami tinitus, buang air besar tidak lancar, berat badan naik dengan cepat, badan nyeri, ngilu dan lainnya. 

Gejala-gejala tersebut baru mulai membaik hingga tidak terasa lagi. Setelah ia mengonsumsi bawang bombai cuka. Setelah menjalankan 2 tahun eksperimen mandiri, ia baru merekomendasikan kepada pasien yang memiliki keluhan sama untuk penelitian klinis.

Penelitian menemukan bahwa efek terapeutik dari mengonsumsi bawang bombai cuka lebih ampuh daripada obat-obatan. 

Zhou Dongkuan dalam bukunya (berbahasa Mandarin) yang berjudul ‘Bahkan Dokter pun Terkejut ! Keajaiban Bawang Bombai Cuka dalam Penyelamatan Hidup’ telah memaparkan sejumlah kasus yang dialami pasiennya.

Mr. T yang berusia 68 tahun memiliki gangguan berupa Fatty Liver Disease (FLD) atau kadar lemak netral dalam liver tinggi. Namun, setelah 2 bulan mengkonsumsi bawang bombai cuka, kadar lemak netral turun dari 208 mg/dl menjadi 96 mg/dl (nilai standar adalah 50 ~ 149 mg/dl).

Miss K yang berusia 64 tahun adalah pasien hipertensi. Setelah mengkonsumsi bawang bombai cuka selama 2 bulan, tekanan darah sistoliknya turun dari 185 mmHg menjadi 148 mmHg, dan tekanan darah diastoliknya turun dari 92 mmHg menjadi 75 mmHg (nilai standarnya adalah tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan tekanan darah diastolik < 90 mmHg). Gejala seperti jantung berdebar, mudah tersinggung, sakit kepala dan pusing yang sering menyertai dengan naiknya tekanan darah juga berangsur membaik.

Miss N yang berusia 78 menderita diabetes. Satu bulan setelah mengkonsumsi bawang bombai cuka, hemoglobin A1c meningkat dari 6,0% ~ 6,1% menjadi 5,2%. Kadar glukosa darah sebelum makan turun dari 111 mg/dl menjadi 83mg/dl (kadar standarnya adalah < 110 mg/dl). Kadar lemak netral juga menurun dari 158 mg/dl menjadi 83 mg/dl.

Tiga khasiat bawang bombai cuka

Pertama. Menurunkan tekanan darah dan membersihkan darah kental.

Kandungan sulfida dalam bawang memiliki efek memperlambat pembekuan darah dan mampu membersihkan darah. 

Asam amino dalam bawang dapat mencegah oksidasi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Asam sitrat dalam cuka dapat menghambat agregasi trombosit yang memungkinkan darah mengalir dengan lancar. Setelah sirkulasi sistemik darah membaik, tekanan pada dinding pembuluh darah akan menjadi berkurang, sehingga tekanan darah menurun secara alami.

Bawang juga mengandung antioksidan seperti quercetin dan glutathione, yang dapat meningkatkan imunitas dan anti penuaan. 

Zhou Dongkuan dalam buku tersebut menyebutkan, melalui penelitian diketahui bahwa banyak orang yang mengkonsumsi bawang setiap hari memiliki pembuluh darah yang 10 hingga 20 tahun lebih muda daripada mereka yang tidak.

Kedua, Menurunkan kadar gula darah, 90% pasien mengalami perbaikan yang signifikan.

Zhou Dongkuan menyarankan pasien agar mengonsumsi bawang bombai cuka sepanjang tahun, dengan hasil membuktikan bahwa 90% pasien diabetes telah membaik secara signifikan.

Kandungan dialil disulfida dan quercetin dalam bawang bombai, dapat mengikis kelebihan gula dan lipid dalam darah. Kombinasi dialil sulfida dengan vitamin B1 dapat berubah menjadi allithiamine, yang dapat membantu otot meningkatkan kepekaannya terhadap insulin, membuat metabolisme gula menjadi kuat, sehingga otot lebih mudah menyerap gula untuk digunakan sebagai energi.

Sedangkan asam asetat dalam cuka dan serat bawang bombai dapat menghambat dan memperlambat naiknya kadar gula darah orang sesudah makan. Glutation dalam bawang dapat meningkatkan sekresi insulin.

Ketiga, memperbaiki hiperlipidemia dan obesitas, serta mudah menurunkan berat badan.

Bawang bombai sendiri merupakan sayuran yang cocok untuk menurunkan berat badan. Oligosakarida dalam bawang bombai memiliki rasa manis, tetapi kalorinya kurang dari setengahnya gula, dan hampir tidak diserap oleh tubuh. Dialil sulfide dapat mengurangi kelebihan lemak dan gula dalam tubuh, menghilangkan edema (sembab) dan mengatasi kegemukan sembab, istilah yang sering dipakai oleh sinshe.

Quercetin dapat menghambat tubuh dalam menyerap lemak dan meningkatkan efisiensi pembakaran lemak tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi pada pasien hiperlipidemia akan turun secara signifikan setelah mengkonsumsi bawang bombai cuka.

Kandungan asam sitrat dalam cuka dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam menguras energi. Dengan demikian, orang secara alami mudah menurunkan berat badan. Bahkan, ada pasien yang berat badannya turun 12 kilogram dengan cara yang sehat.

Selain itu, Zhou Dongkuan juga mencatat berbagai efek terapeutik dari bawang bombai cuka : memperkuat kekebalan tubuh, memperbaiki sistem pencernaan usus, mencegah dan memperbaiki kondisi orang yang berbadan dingin, kulit menjadi cantik, memperbaiki pusing kepala dan tinnitus, menghilangkan kelelahan mata, memperbaiki nyeri pada persendian, menghilangkan insomnia dan iritabilitas.

Cara membuat bawang bombai cuka

Bawang bombai memiliki rasa yang menyengat, namun bawang bombai cuka dapat mengatasi kelemahan ini. Jika bawang bombai direndam dalam cuka lebih dari 5 hari, maka aroma bawang bombai akan melunak dan juga dapat mengurangi iritasi pada lambung. 

Dari sudut pandang pengobatan tradisional Tiongkok, cuka mengandung unsur negatif atau yin, jadi tidak cocok untuk orang yang berbadan dingin. Namun, bawang bombai mengandung unsur positif atau yang, sehingga mampu menutupi kelemahan ini.

Bahan : 2 butir bawang bombai ukuran besar (sekitar 500 g), 150 ml cuka, 100 ml (140 g) madu (ukuran madu dapat disesuaikan dengan keinginan masing-masing), 1 sendok teh garam.

Bawang mentah memiliki rasa yang menyengat, namun bawang bombai cuka dapat mengatasi kelemahan ini.  (Shutterstock)

Cara pembuatan :

1. Kupas kulit bawang bombai lalu diris tipis-tipis.

2. Tuangkan cuka, madu, dan garam toples ke dalam botol kemudian diaduk sampai madu larut.

3. Masukkan bawang bombai yang sudah diiris. Tambahkan cuka secukupnya bila bawang bombai tidak seluruhnya bisa terendam.

4. Tutup rapat toples untuk disimpan dan dinginkan selama 5 hari sebelum dikonsumsi.

Bawang bombai cuka dapat disimpan di lemari es selama 1 bulan. Dalam hal pemilihan cuka, Anda bisa memilih sesuai dengan kesukaan apakah cuka beras, cuka hitam, cuka apel atau cuka anggur.

Saran dari Zhou Dongkuan : 1 orang 1 hari mengkonsumsi 50 gram bawang bombai cuka dan 15 ml cuka secara jangka panjang untuk mendapatkan efek terapi yang ideal. (Sin/asr)

https://www.youtube.com/watch?v=Pdr7ox0vyP0