Repelita ke-14 Partai Komunis Tiongkok Bermakna Menyaingi Kekuatan Amerika Serikat

 oleh Lin Cenxin

Sidang Paripurna Kelima Komite Sentral ke-19 Partai Komunis Tiongkok dibuka pada hari Senin 26 Oktober 2020. Sidang akan membahas ‘Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-14’ dan ‘Visi Tahun 2035’. 

Menjelang sidang dimulai, pihak berwenang Beijing dengan profil tinggi merilis berita berkaitan proyek-proyek pada bidang sains, teknologi dan antariksa yang bermakna menyaingi kekuatan Amerika Serikat di bidang tersebut.

Otoritas komunis Tiongkok baru-baru ini menggunakan serangkaian tindakan untuk menanggapi perang teknologi dengan Amerika Serikat. Pada 16 Oktober, Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengadakan seminar yang bertemakan teknologi kuantum, dan mengangkat teknologi kuantum menjadi industri strategis nasional. 

Pada 18 Oktober, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengeluarkan daftar item resmi yang memberikan kewenangan kepada Kota Shenzhen untuk melakukan penguji perdana yang berkaitan dengan pengembangan di kecerdasan buatan, kendaraan tanpa pengemudi, komputasi data besar dan lainnya.

Sedangkan dalam daftar  National Strategy for Critical and Emerging Technology atau ‘Strategi Nasional Teknologi Kritis dan Berkembang’  yang dirilis Gedung Putih pada 15 Oktober 2020 terdapat hampir 20 bidang teknologi yang terdaftar di Amerika Serikat dan proyek-proyek teknologi berkembang utama, termasuk kecerdasan buatan, ilmu informasi kuantum, komunikasi dan jaringan, semikonduktor, militer serta bidang teknologi lainnya. 

Amerika Serikat dan komunis Tiongkok memiliki tingkat tumpang tindih yang tinggi dalam proyek teknologi strategis tersebut.

Li Yinyi, komentator politik berpendapat bahwa komunis Tiongkok tanpa malu-malu ingin bersaing dengan Amerika Serikat di bidang sains dan teknologi, dan memasukkannya ke dalam Repelita ke-14. Komunis Tiongkok menjadikan Sidang Paripurna Kelima Komite Sentral sebagai tindakan anti- Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah komunis Tiongkok.

“Sekarang komunis Tiongkok tanpa malu-malu ingin menyaingi Amerika Serikat di bidang ini, bahkan persaingan yang bermusuhan. Ini belum pernah terjadi dalam sejarah Partai Komunis Tiongkok, dan Sidang Paripurna Kelima dengan Repelita ke-14 nya terkait erat dengan hal ini. Komunis Tiongkok sekarang menggunakan Repelita ke-14 sebagai gantinya, dan pada saat yang sama ‘Visi Tahun 2035’ untuk menggantikan Made In China 2025,” kata Li Linyi. 

Li Linyi menilai itu sama dengan mereka sedang berencana untuk mengeluarkan sebuah program yang lebih sistematis dan  menyeluruh dalam bersaing dengan Amerika Serikat.

Apalagi, area yang dipersaingkan kedua belah pihak juga meluas hingga ke luar angkasa. China Aerospace Science and Industry Corporation kini sedang mengembangkan program penerbangan ke luar angkasa yang merupakan pengembangan dari pesawat ulang-alik yang sangat mirip dengan pesawat X-37B milik militer Amerika Serikat. Pesawat ulang-alik itu tidak memerlukan peluncuran roket dan langsung lepas landas dari landasan pacu bandara menuju luar angkasa.

Li Linyi percaya bahwa melalui Repelita ke-14, komunis Tiongkok bermaksud untuk  meningkatkan konfrontasinya dengan Amerika Serikat di berbagai bidang, yang mungkin saja dapat mendorong presiden Amerika Serikat berikutnya, baik siapa saja yang terpilih, lebih mendesak untuk mengkonsolidasikan konsensus domestik Amerika Serikat. Pada saat yang sama mengintegrasikan lebih banyak sekutu Eropa untuk melawan ancaman dan tantangan yang dibawa oleh komunis Tiongkok ke dunia.  (sin)

https://www.youtube.com/watch?v=0VkNu4pj0ho