Inggris Tambahkan Denmark ke Daftar Karantina Pasca Terjadi Penularan COVID-19 dari Cerpelai ke Manusia

ALEXANDER ZHANG

Inggris telah menambahkan Denmark ke daftar karantina perjalanannya setelah 12 orang di negara Nordik itu terinfeksi jenis virus PKT (virus corona Wuhan) yang terkait dengan cerpelai atau yang biasa disebut juga mink.

Orang yang tiba di Inggris dari  Denmark  setelah pukul 4 pagi pada Jumat (6/11) perlu mengisolasi diri selama 14 hari, menurut pernyataan Sekretaris Transportasi Inggris, Grant Shapps.

“Saya telah mengambil keputusan cepat untuk segera menghapus Denmark dari daftar koridor perjalanan pemerintah sebagai tindakan pencegahan mengingat perkembangan terakhir di sana,” katanya.

Kepala Petugas  Medis pemerintah Inggris merekomendasikan tindakan tersebut setelah otoritas kesehatan di Denmark melaporkan wabah COVID-19 yang meluas di peternakan cerpelai, dengan jenis virus yang berbeda menyebar ke beberapa komunitas lokal.

Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke mengatakan pada Kamis (5/11) bahwa virus yang bermutasi telah ditemukan pada 12 orang, 11 di Denmark utara dan satu di Denmark barat. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu (4/11), Institut Serum Negara Denmark (SSI) mengatakan, tes laboratorium menunjukkan strain baru memiliki mutasi pada apa yang disebut protein lonjakan, bagian dari virus yang menyerang dan menginfeksi sel sehat.

Itu menimbulkan risiko terhadap vaksin COVID-19 di masa depan, yang didasarkan pada penonaktifan protein lonjakan, menurut SSI.

Pada Jumat (6/11), tujuh kota di Denmark utara, rumah bagi sebagian besar peternakan cerpelai di negara itu, diisolasi untuk membendung penyebaran varian baru virus PKT (Partai Komunis Tiongkok), yang bertanggung jawab atas pandemi COVID-19.

Pemerintah Denmark mengatakan pada Rabu (4/11) bahwa mereka akan memusnahkan semua cerpelai, yang mencapai hingga 17 juta ekor, untuk mencegah penularan virus yang bermutasi pada manusia.

Denmark, eksportir bulu cerpelai terbesar di dunia, memproduksi sekitar 17 juta bulu per tahun. Sebagian besar ekspornya ke Tiongkok dan Hong Kong.

Peternak bulu Denmark mengatakan bahwa pemusnahan itu mungkin menjadi akhir dari industri cerpelai di negara itu.

Meskipun tidak ada virus PKT yang terdeteksi di peternakan cerpelai di Polandia, produsen bulu cerpelai utama lainya, pihak berwenang di Swedia pada Kamis (5/11) memberlaku- kan pembatasan pada peternakan cerpelai setelah infeksi ditemukan.

Namun, mereka belum mengamati mutasi yang ditemukan di negara tetangga Denmark. (osc)

Keterangan Foto : Mink melihat keluar dari kandang mereka di peternakan Henrik Nordgaard Hansen dan Ann-Mona Kulsoe Larsen saat mereka harus membunuh kawanan mereka, yang terdiri dari 3.000 induk cerpelai dan anaknya di pertanian mereka dekat Naestved, Denmark, pada 6 November, 2020. (Mads Claus Rasmussen / Ritzau Scanpix / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :