WOIPFG Menyerahkan Daftar Nama 80.000 Lebih Pejabat Tiongkok Penganiaya Falun Gong Kepada FBI 

 

Atas permintaan FBI AS yang hendak memperoleh informasi tentang kejahatan pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) atau Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Terhadap Falun Gong menyerahkan sebuah dokumen berisikan “daftar nama sebagian dari pejabat PKT yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong” kepada pihak FBI AS. Ada pun dalam daftar tersebut tercatat ada lebih dari 80,000 orang pejabat PKT dari semua tingkatan yang baik secara langsung mau pun tidak langsung telah melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong. Wang Zhiyuan, Ketua WOIPFG mengatakan, bahwa setelah daftar tersebut dipublikasikan, hal itu akan berdampak besar terhadap sistem PKT. Bahkan mungkin sebagian dari pejabat PKT itu akan mulai menebus dosa-dosa atas perbuatan mereka dengan berhenti berbuat jahat kepada orang yang berkeyakinan dengan harapan nama mereka dapat dikeluarkan dari daftar tersebut

oleh Zhang Qin dan Yu Wei

Organisasi WOIPFG telah memberikan kepada FBI daftar 81.340 pejabat Partai Komunis Tiongkok yang memiliki catatan kriminal berupa pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Termasuk : 9.011 orang pejabat yang dicurigai berpartisipasi dalam pengambilan organ praktisi Falun Gong, 9.109 orang pejabat “Kantor 610”, 11.157 orang pejabat Komite Urusan Politik dan Hukum, dan 52.063 orang pejabat yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong. Mereka ini berafiliasi dengan semua tingkat komite partai PKT, komite politik dan hukum, sistem “610”, militer, polisi bersenjata, polisi, kejaksaan, Kementerian Hukum, departemen, penjara, rumah sakit, pusat kesehatan dan sistem lainnya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang mencakup meditasi yang pertama kali diperkenalkan ke publik di Tiongkok pada 1992 oleh Master Li Hongzhi. Latihan ini mengajarkan orang untuk hidup dengan tiga prinsip yaitu Sejati-Baik-Sabar. 

Praktisi Falun Gong telah menghadapi penganiayaan di Tiongkok sejak  1999, tahun di mana pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, memulai kampanye brutal untuk membasmi latihan tersebut. Sebelum dimulainya penganiayaan, latihan ini, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, sangat populer di negara tersebut, dengan sekitar 70 juta pengikut, menurut perkiraan resmi pada saat itu.

Jutaan praktisi Falun Gong telah ditahan di dalam penjara, kamp kerja paksa, dan fasilitas lainnya, dan ratusan ribu orang telah disiksa selama dipenjara, menurut Falun Dafa Information Center. Banyak yang dibunuh, beberapa di antaranya untuk memasok organ tubuh bagi industri transplantasi rezim komunis yang menguntungkan.

Pada  2019, China Tribunal, sebuah pengadilan rakyat independen di London, menyimpulkan bahwa PKT telah secara paksa mengambil organ tubuh dari para tahanan hati nurani selama bertahun-tahun “dalam skala yang cukup besar,” dengan para praktisi Falun Gong sebagai “sumber utama” organ tubuh manusia.

“Beberapa waktu lalu, Amerika Serikat juga melakukan dengar pendapat (terkait sanksi terhadap PKT). Beberapa insiden juga terjadi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Banyak pejabat (AS) sudah mulai menyadari sikap jahat yang ditunjukkan oleh pejabat PKT dan merasakan ancamannya terhadap komunitas internasional. Mereka membutuhkan informasi tersebut karena mereka juga perlu memahami infiltrasi PKT ke Amerika Serikat dan negara-negara lainnya,” kata Ketua WOIPFG.

Wang Zhiyuan mengatakan bahwa dalam konteks ini, FBI menghubungi WOIPFG untuk memperoleh informasi tentang pejabat PKT yang memiliki catatan kriminal.

Dalam daftar tersebut, terdapat 22 orang penjahat utama PKT yang terlibat dalam pengambilan paksa organ dari tubuh hidup, mereka itu antara lain adalah Huang Jiefu, mantan Wakil Menteri Kesehatan Tiongkok, Zheng Shusen, Direktur Rumah Sakit Hangzhou Shulan, Shen Zhongyang, Direktur Pusat Transplantasi Organ dari Rumah Sakit Pusat Pertama Tianjin, Chen Xinguo, Wakil Direktur Institut Transplantasi Hati Rumah Sakit Umum Polisi Bersenjata Beijing, Wu Mengchao, Wakil Direktur Rumah Sakit Bedah Hepatobilier Oriental Universitas Kedokteran Militer Kedua, Shi Bingyi, Direktur dari Pusat Transplantasi Organ Rumah Sakit ke-309 Militer Komunis Tiongkok.

Agen FBI berjalan di dekat markas besar FBI di Washington pada 15 Februari 2024. (Madalina Vasiliu / The Epoch Times)

Wang Zhiyuan mengatakan bahwa publikasi dari daftar tersebut dapat menimbulkan guncangan besar dalam sistem PKT. WOIPFG mendapat banyak masukan, termasuk dari beberapa orang yang namanya masuk dalam daftar.

“Direktur sebuah ‘Kantor 610’ di sebuah kota pergi menemui praktisi Falun Gong setempat dan menyatakan keinginannya (untuk menebus dosa kesalahannya), dengan cara membebaskan semua praktisi Falun Gong yang ditahan secara ilegal di kamp kerja paksa sebelum Tahun Baru Imlek tahun itu. Ia juga menutup semua kelas cuci otak di wilayah hukumnya. Dengan demikian kami menghapus (nama) dia dari daftar tersebut,” ujar Wang Zhiyuan, Ketua WOIPFG.

Wang Zhiyuan juga mengatakan bahwa satu-satunya jalan keluar bagi pelaku kejahatan adalah berhenti melakukan kejahatan, mengungkap dan melaporkan kejahatan yang diketahui, dan melakukan penebusan dosa atas kejahatan yang pernah mereka lakukan.

“Disintegrasi PKT dan melakukan likuidasi menyeluruh atas kejahatan yang dilakukan PKT terhadap kemanusiaan merupakan gelombang sejarah, perkembangan sejarah yang tak terhindarkan, dan tidak ada pihak yang bisa menghentikannya,” katanya. (sin)