Uji Coba Menembak Jatuh Rudal Balistik Antarbenua dari Kapal Perang AS Berhasil

oleh Li Yan

Badan Pertahanan Rudal (Missile Defense Agency. MDA) menyatakan pada Selasa 17 November 2020, bahwa uji coba untuk menembak jatuh rudal balistik antar benua dari kapal perang AS untuk pertama kalinya telah berhasil

Melansir dari Media AS Fox News yang mengutip pernyataan Badan Pertahanan Rudal mengabarkan bahwa rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari lokasi uji coba di Kepulauan Marshall di Samudera Pasifik antara Hawaii dengan Filipina pada hari Senin 16 November 2020  sekitar pukul 12:50 tengah malam, akhirnya berhasil ditembak jatuh oleh rudal yang diluncurkan dari kapal perang angkatan laut AS.

Pernyataan itu juga menyebutkan, rudal target itu berhasil dicegat oleh SM-3 Block IIA, yang merupakan kelompok dari Sistem Pertahanan Rudal Balistik AS Aegis BMD. SM-3 Block IIA adalah alat pencegat pertahanan rudal balistik canggih yang diproduksi oleh Raytheon Missiles & Defense dan dikembangkan bersama dengan Mitsubishi Heavy Industries of Japan.

Menurut situs web Badan Pertahanan Rudal, percobaan ini juga merupakan bagian dari uji terbang Sistem Senjata Aegis 44 (FTM-44). FTM-44 adalah tes pengembangan mengikuti instruksi Kongres untuk mengevaluasi kemampuan rudal SM-3 Block IIA sebagai perangkat mencegat rudal balistik antarbenua. SM-3 Block IIA pada awalnya dirancang dan diproduksi untuk menanggapi ancaman rudal balistik jarak menengah.”

Laksamana Laut John Hill, Direktur MDA mengatakan : “Ini adalah pencapaian luar biasa dan tonggak penting untuk program sistem pertahanan rudal balistik Aegis SM-3 Block IIA. Kami telah membuktikan bahwa kapal perang yang dilengkapi dengan rudal SM-3 Block IIA dari sistem pertahanan rudal balistik Aegis dapat mengalahkan rudal kelas ICBM (intercontinental ballistic missile)”.

Kapal yang meluncurkan SM-3 Block IIA untuk menembak jatuh rudal target adalah kapal perusak USS. John Finn.

Bryan Rosselli, Wakil Presiden Direktur Pertahanan Rudal Strategis untuk Sistem Rudal dan Pertahanan Raytheon mengatakan, bahwa uji coba tersebut adalah “yang pertama dari jenisnya” dan menunjukkan bahwa Amerika Serikat “memiliki opsi pertahanan baru yang layak untuk menangkis serangan rudal jarak jauh”.

Uji coba yang dilakukan oleh militer AS sebelumnya adalah menembak jatuh rudal balistik antarbenua, yang mana diluncurkan dari pangkalan di Alaska dan California dengan menggunakan pencegat darat-udara. (hui)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=FR2FQyEhH1o