Masker Berwarna Mengandung Bahan Karsinogen? Ini Saran Dokter, 3 Warna Masker Lebih Aman

oleh Su Guanmi

Sejak virus komunis Tiongkok   atau COVID-19 mewabah, masker telah menjadi barang yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Dan semakin banyak pola masker yang tersedia secara komersial, beberapa di antaranya berwarna-warni, beberapa bahkan bergambar. Belakangan beredar kabar bahwa menggunakan masker berwarna memiliki risiko terkena penyakit kanker.  

Masker yang mengandung pewarna azo yang terlarang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih

Baik warna dan pola masker yang beredar di pasaran semakin beragam. Namun, ada masker yang berbahan bukan tenunan yang digunakan untuk pencegahan terhadap debu ternyata menggunakan pewarna azo karsinogenik. Ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Pewarna Azo terutama digunakan dalam industri tekstil, dan termasuk 22 jenis bahan karsinogenik yang dilarang penggunaannya. 

Yan Zonghai, Direktur Departemen Toksikologi Rumah Sakit Memorial Chang Gung di Linkou, Taiwan menyatakan bahwa diantara struktur molekul senyawa Azo, struktur Benzidine atau P-phenylenediamine yang sampai masuk ke dalam tubuh kita akan dimetabolisme menjadi amina aromatik. Ini dipastikan menjadi karsinogen yang dengan mudah meningkatkan risiko kanker kandung kemih.

Baik itu masker bukan tenunan untuk penggunaan medis atau anti debu, lapisan berwarna merupakan lapisan terluar. Sebagai contoh, masker medis tiga lapis, lapisan terluar adalah lapisan plastik yang dapat memblokir busa mulut dan sekret lainnya, bagian tengah adalah lapisan filter, dan lapisan paling dalam di dekat mulut tidak berwarna. 

Namun, jika lapisan terluar menggunakan pewarna Azo terlarang, resikonya tetap ada, meski lapisan paling dalam tidak mengandung pewarna.

Keterangan Foto : Lapisan dalam dari masker bukan tenunan biasanya tidak berwarna, tetapi jika masker telah menjadi basah baik karena kena air liur atau keringat, pewarna yang berada di lapisan luar bisa saja menembus. (Shutterstock)

Yan Zonghai menjelaskan bahwa setelah seharian memakai masker tidak dapat dipungkiri masker akan terkena keringat dan air liur, setelah masker basah, komponen pewarna pada lapisan terluar bisa menembus masuk ke lapisan dalam.

Meskipun kemungkinan terjadinya situasi ini tidak besar. Tetapi hal yang paling umum terjadi adalah saat memakai masker, tangan secara tidak sengaja menyentuh lapisan terluar. Jika saat ini Anda terus makan dengan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka kemungkinan besar racun akan ikut termakan.

Jangan menggunakan sterilisasi suhu tinggi untuk masker yang meragukan

Ini tidak berarti bahwa semua masker berwarna cerah itu perlu kita ragukan. Banyak masker medis yang memenuhi syarat menggunakan kain bukan tenunan berwarna yang tidak diwarnai secara kimiawi, tetapi warnanya dibuat dari color masterbatch plus biji plastik PP melalui suhu dan tekanan tinggi. 

Masterbatch adalah sejenis pewarna untuk bahan resin termoplastik, selain memiliki warna dasar hijau muda, biru muda, putih dan merah muda, ada juga warna-warna cerah seperti oranye, merah anggur, hijau segar dan sebagainya.

Tidak mudah untuk membedakan baik masker medis atau debu melalui warna atau baunya untuk mengetahui apakah masker menggunakan pewarna Azo yang dilarang atau masterbatch. 

Wei Anfu, seorang profesor di Departemen Bioteknologi Universitas Kristen Chung Yuan, ahli toksikologi mengatakan bahwa masker tidak melepaskan bahan karsinogen jika dipakai di wajah. Pewarna ini tidak akan masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak, kecuali jika “ditelan” atau sering menjilat masker dengan lidah.

Jika struktur “ikatan karbon-nitrogen” pada senyawa AZO (R-N = N-R ‘) menjadi rusak, seperti berada dalam lingkungan asam kuat dan suhu tinggi, maka mungkin saja hubungan tersebut dapat putus dan melepaskan karsinogen.

Sebelumnya, karena pasokan masker berkurang, Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan telah mendemonstrasikan penggunaan panci listrik untuk mengeringkan masker demi sterilisasi. 

Zhao Mingwei mengingatkan bahwa color masterbatch dapat menjaga warna agar tidak terlepas pada suhu tinggi. Jadi tidak masalah mensteril masker dengan menggunakan panci listrik. Namun, jika masker terbuat dari pewarna azo, dapat melepaskan karsinogen setelah penguapan dengan suhu tinggi. Oleh karena itu, jika Anda membeli masker dengan pewarna yang tidak diketahui, cara sterilisasi ini tidak disarankan.

Bagaimana cara memilih masker berwarna ? Ketiga warna ini lebih aman

Selain pewarna Azo yang dilarang, beberapa masker berwarna cerah mungkin juga mengandung pewarna yang mengandung logam berat beracun seperti timbal dan kromium.

Yan Zonghai mengimbau instansi pemerintah untuk secara ketat mengontrol keamanan masker yang digunakan oleh masyarakat dan mengatur pewarna masker. Ketika orang memilih masker, mereka harus mencari pedagang yang memiliki reputasi baik, dan membeli masker medis bersertifikat agar pencegahan epidemi efektif.

Huang Xuan, Spesialis Rongga Dada dan Perawatan Intensif Huang Xuan percaya bahwa masker berwarna masih aman digunakan, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Kebanyakan petugas medis menggunakan masker bedah berwarna biru atau hijau, dan masyarakat pada umumnya menggunakan masker biasa yang berwarna biru muda, hijau muda, merah muda dan warna lainnya yang juga diwarnai dengan color masterbatch. Disarankan untuk menggunakan masker dengan ketiga warna ini karena lebih aman.

Masyarakat pada umumnya menggunakan masker biasa yang berwarna biru muda, hijau muda, yang juga diwarnai dengan color masterbatch. Disarankan untuk menggunakan masker dengan ketiga warna ini karena lebih aman. (Shutterstock)

2. Jangan membeli masker yang dijual di emperan meskipun berwarna warni tetapi berharga murah. Bahkan tidak memiliki label kotak.

3. Ganti masker saat basah untuk mengurangi kesempatan kontak antara air liur dengan pewarna.

Karena masker dengan warna khusus lebih mudah menggunakan pewarna khusus, semakin besar kemungkinannya untuk membahayakan kesehatan manusia. Jika masyarakat khawatir membeli masker berwarna di bawah standar, Huang Xuan menyarankan agar lebih baik memakai masker polos, tanpa pewarnaan. (sin)

Keterangan Foto : Jika masker berwarna menggunakan pewarna azo yang dilarang, dapat menyebabkan kanker. (Shutterstock)