Pemeriksaan Fakta Deplu AS Soal Institut Virologi Wuhan dan Asal-usul Epidemi

Su Jinghao

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Michael Pompeo mengatakan dalam wawancara baru-baru ini dengan media bahwa semua bukti terkini menunjukkan bahwa wabah virus corona atau virus Komunis Tiongkok berasal dari Tiongkok. Hal itu sehubungan dengan dikeluarkannya pemeriksaan fakta tentang apa yang dilakukan Institut Virologi Wuhan (Wuhan Institute of Virology) pada 15 Januari oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Ini berfokus pada tiga tindakan terkait asal virus yang memerlukan peninjauan lebih lanjut dan layak untuk diselidiki lebih lanjut.

Selama lebih dari setahun, sistem Komunis Tiongkok telah mencegah penyelidikan yang transparan dan menyeluruh tentang asal mula virus Komunis Tiongkok atau  COVID-19, yakni virus mematikan yang disebabkan oleh Virus Komunis Tiongkok dan telah memilih untuk menginvestasikan banyak sumber daya dalam penipuan dan propaganda palsu. 

Saat ini, 2 juta orang telah meninggal di seluruh dunia, dan keluarga mereka harus mengetahui kebenarannya. Hanya dengan mencapai transparansi kita dapat memahami penyebab pandemi ini dan bagaimana mencegah pandemi berikutnya.

Pemerintah Amerika Serikat tidak mengetahui waktu, tempat, atau metode pasti penularan awal virus COVID-19 yang disebut SARS-CoV-2 ke manusia. Kami belum menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau disebabkan oleh kecelakaan di laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

Virus mungkin secara alami dihasilkan oleh kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi dan menyebar dengan cara yang sesuai dengan epidemi alami. Selain itu, jika pada awalnya hanya sedikit orang yang terinfeksi virus, dan infeksinya tidak bergejala, kecelakaan laboratorium juga dapat menyebabkan wabah alami (epidemi). Ilmuwan Tiongkok telah mempelajari virus Corona yang diturunkan dari hewan, dan lingkungan ini meningkatkan risiko paparan yang tidak disengaja dan berpotensi tidak diketahui.

Komunis Tiongkok terobsesi dengan kerahasiaan dan kendali, dengan mengorbankan kesehatan publik di Tiongkok dan dunia. Pengecekan fakta berikut berfokus pada tiga elemen terkait asal mula virus Komunis Tiongkok berdasarkan informasi yang dirahasiakan sebelumnya dan laporan open source, yang perlu ditinjau lebih lanjut:

1. Orang dalam dari Wuhan Institute of Virology (WIV) terinfeksi 

Pemerintah Amerika Serikat memiliki alasan untuk meyakini bahwa beberapa peneliti Wuhan Institute of Virology atau Institut Virologi Wuhan jatuh sakit pada musim gugur tahun 2019. Ini terjadi sebelum kasus pertama virus Komunis Tiongkok yang dikonfirmasi. Gejala para peneliti ini konsisten dengan COVID-19 dan penyakit musiman yang umum. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas peneliti senior Institut Virologi Wuhan, Shi Zhengli, yang secara terbuka menyatakan bahwa di antara staf dan pelajar, virus yang berhubungan dengan SARS-CoV-2 atau SARS tidak memiliki “infeksi nol”.

Infeksi yang tidak disengaja di laboratorium telah menyebabkan beberapa wabah virus sebelumnya di Tiongkok dan wilayah lain, termasuk infeksi SARS di Beijing pada 2004. Sembilan orang terinfeksi dan satu meninggal.

Komunis Tiongkok mencegah jurnalis independen, penyelidik, dan badan kesehatan global mewawancarai peneliti Institut Virologi Wuhan, termasuk mereka yang jatuh sakit pada musim gugur 2019. Setiap investigasi yang kredibel tentang asal mula virus Komunis Tiongkok harus mencakup wawancara dengan para peneliti ini dan verifikasi lengkap dari penyakit mereka yang sebelumnya tidak dilaporkan.

2. Penelitian oleh Institut Virologi Wuhan 

Setidaknya sejak tahun 2016, para peneliti dari Wuhan Institute of Virology telah melakukan eksperimen yang melibatkan RaTG13, dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti sebelum wabah COVID-19.  RaTG13 adalah virus Corona kelelawar yang diidentifikasi Wuhan Institute of Virology sebagai yang paling dekat dengan SARS-CoV-2 pada Januari tahun 2020 silam. Virus, 96,2% serupa. 

Pasca wabah SARS pada tahun 2003, Wuhan Institute of Virology menjadi fokus penelitian virus corona internasional. Sejak saat itu, Institute itu mempelajari hewan termasuk tikus, kelelawar dan trenggiling.

Wuhan Institute of Virology memiliki catatan publik dalam melakukan penelitian “perolehan fungsi gen” untuk merekayasa virus chimeric. Namun, catatan penelitian Wuhan Institute of Virology tentang virus yang paling mirip dengan virus COVID-19 termasuk “RaTG13”, tidak transparan atau konsisten. Virus tersebut diambil sampelnya dari sebuah gua di Provinsi Yunnan setelah beberapa penambang meninggal karena penyakit mirip SARS pada tahun 2013. .

Penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia – WHO harus mendapatkan catatan pekerjaan Wuhan Institute of Virology dengan kelelawar dan virus Corona lainnya sebelum wabah COVID-19. Sebagai bagian dari penyelidikan keseluruhan, mereka harus memahami sepenuhnya mengapa Wuhan Institute of Virology mengubah dan kemudian menghapus catatan online yang terkait dengan RaTG13 dan virus lainnya.

3. Kegiatan militer rahasia Wuhan Institute of Virology

Kerahasiaan dan kontrol adalah praktik standar di Beijing. Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat secara terbuka memberikan perhatian pada senjata biologis Komunis Tiongkok di masa lalu. Meskipun Beijing memiliki kewajiban yang jelas berdasarkan Konvensi Senjata Biologi, Beijing tidak mencatat atau secara jelas menyatakan bahwa mereka ingin menghilangkan senjata semacam itu.

Meskipun Wuhan Institute of Virology terlihat seperti organisasi sipil, Amerika Serikat telah menetapkan bahwa Wuhan Institute of Virology akan bekerja sama dengan militer Komunis Tiongkok dalam publikasi dan proyek rahasia. 

Sejak tahun 2017, Wuhan Institute of Virology telah melakukan penelitian rahasia atas nama militer Komunis Tiongkok, termasuk melakukan uji coba pada hewan di laboratorium.

Amerika Serikat dan donor lain yang mendanai Wuhan Institute of Virology atau bekerja sama dengan institut penelitian sipil memiliki hak dan kewajiban untuk menentukan apakah dana penelitian dari Amerika Serikat ditransfer ke proyek militer rahasia Komunis Tiongkok, Wuhan Institute of Virology.

Pengungkapan kal iini hanya untuk mengangkat tabir asal-usul COVID-19 di Tiongkok. Setiap investigasi asal COVID-19 yang andal memerlukan kunjungan yang lengkap dan transparan ke laboratorium virus Wuhan, termasuk fasilitas, sampel, personel, dan catatan terkait.

Seiring dunia terus memerangi epidemi ini, dan setelah penundaan lebih dari setahun, para peneliti WHO mulai bekerja, sumber virus masih belum pasti. Amerika Serikat akan terus melakukan apa saja untuk mendukung penyelidikan yang kredibel dan menyeluruh, termasuk terus meminta otoritas Komunis Tiongkok untuk menjaga transparansi. (hui)

Keterangna Foto : Gambar menunjukkan Institut Virologi Wuhan. (Hector RETAMAL / AFP)