Inggris Cetak Rekor Tertinggi Jumlah Kematian Akibat Epidemi dalam Satu Hari, Belanda Terapkan Jam Malam Nasional

NTDTV.com

Kematian di luar daratan Tiongkok pada 20 Januari, mendekati 2,08 juta. Inggris sekali lagi mencetak rekor dengan jumlah “kematian dalam satu hari”. Pemerintah Belanda menerapkan jam malam nasional pertama sejak Perang Dunia ke Dua. 

Pada 20 Januari 2020 silam, Amerika Serikat mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus Komunis Tiongkok (COVID-19). Setahun kemudian, pada 20 Januari 2021, jumlah kematian akibat virus Komunis Tiongkok di Amerika Serikat telah mencapai 413.000 kasus, dan jumlah kumulatif kasus yang dikonfirmasi mendekati 25 juta.

Pada tanggal 19 malam, Katedral Nasional Washington membunyikan 400 lonceng pemakaman tanda berduka atas lebih dari 400.000 orang Amerika yang meninggal karena virus Komunis Tiongkok.

Pada saat yang sama, banyak bangunan penting di Empire State Building di New York, Ibu Kota Negara Bagian Florida, dan San Francisco menyalakan lampu kuning untuk memperingati mereka yang meninggal karena virus Komunis Tiongkok.

Jumlah kematian dalam satu hari di Inggris pada hari Rabu 20 Januari 2021 sebanyak 1.820 kasus,  dan merupakan rekor tertinggi. Korban kematian kumulatif meningkat menjadi 93.290 kasus. 

Perdana Menteri Inggris, Johnson mengatakan bahwa jumlah kematian pada hari itu “mengejutkan”, tetapi karena penyebaran virus varian baru yang cepat, jumlah kematian mungkin terus meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

Inggris sedang bekerja keras untuk menyelesaikan vaksinasi terhadap 13 juta orang yang rentan pada pertengahan Februari mendatang. Johnson  menyatakan  dapat mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan blokade yang parah saat ini. Sejauh ini, lebih dari 4 juta orang di Inggris telah menerima dosis pertama vaksinasi.

Sementara itu, di Jerman dalam 24 jam terakhir, Jerman melaporkan 1.000 kematian dan hampir 16.000 infeksi baru.

Menteri Kesehatan Jerman, Spann mengatakan bahwa dalam tiga minggu terakhir, proporsi tes virus positif di Jerman telah menurun. Hal itu menunjukkan bahwa tindakan penguncian yang ketat telah efektif. 

Namun, produsen vaklsin, perusahaan Pfizer tiba-tiba mengumumkan keputusannya untuk menunda pengiriman vaksin, yang memaksa beberapa daerah untuk menunda rencana vaksinasi.

Untuk mengatasi epidemi tersebut, pemerintah Belanda pada Rabu 20 Januari lalu mengusulkan jam malam nasional pertama sejak Perang Dunia ke Dua, dan pada saat yang sama mengeluarkan larangan terbang.

Perdana Menteri Belanda, Rutte mengatakan bahwa parlemen Belanda diperkirakan akan membahas langkah-langkah yang diusulkan pemerintah. Jika disetujui oleh parlemen, Belanda akan menerapkan jam malam nasional dari jam 20:30 hingga 04:30 pagi setiap malam. Memerintahkan orang harus tinggal di rumah. Para pelanggar akan dikenakan denda.

Selain itu, Belanda juga akan memberlakukan larangan terbang  Afrika Selatan, Inggris, dan negara-negara Amerika Selatan. Ini adalah tindakan paling parah yang diusulkan oleh Belanda sejak merebaknya epidemi virus Komunis Tiongkok dan diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya 9 Februari mendatang.  (hui)

https://www.youtube.com/watch?v=LDN-UoCQT-k