Rusuh! 240 Orang Ditangkap Saat Demo Anti Lockdown di Belanda

NTD

Belanda baru saja memasuki hari kedua tindakan pencegahan dan pembatasan epidemi baru, yang memicu demonstrasi anti lockdown. Pada tanggal 24 Januari 2021, pengunjuk rasa menjarah toko dan membakar di beberapa tempat, menyebabkan bentrokan antara polisi dan warga sipil. Lebih dari 240 orang ditangkap

Belanda  memperkuat langkah-langkah anti-epidemi baru, termasuk jam malam mulai pukul 9 malam hingga jam 4:30 pagi. Ini adalah pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Pelanggar akan menghadapi denda 95 euro.

Setelah jam malam diberlakukan, polisi anti huru hara ditempatkan di setidaknya 10 kota besar dan kota kecil. Sedangkan unit militer  juga mendukung polisi lokal di setidaknya dua kota di selatan. Polisi menangkap 25 orang di berbagai tempat pada malam tanggal 23 Januari dan memberlakukan denda sebesar 3.600 euro bagi mereka yang melanggar jam malam.

Tindakan pencegahan epidemi yang ketat memicu demonstrasi ini. Media Belanda, The Nederlandse Omroep Stichting NOS- melaporkan bahwa orang-orang membakar mobil, melemparkan batu ke arah polisi, dan menghancurkan properti publik.

Rekaman televisi Belanda menunjukkan bahwa di kota selatan Eindhoven, gerombolan anak muda menjarah toko, melempar sepeda dan membakar di mana-mana. Pemerintah kota mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sedikitnya 55 orang telah ditangkap di Eindhoven.

Keterangan Foto : Pada 24 Januari 2021, di Eindhoven, ratusan orang berunjuk rasa menentang tindakan pencegahan epidemi dan bentrok dengan polisi anti huru hara Belanda. (ROB ENGELAAR / ANP / AFP melalui Getty Images) 

Keterangan FOto : Pada 24 Januari 2021, di Eindhoven, ratusan orang berkumpul untuk menentang tindakan pencegahan epidemi. Sebuah mobil dibakar di depan stasiun kereta api. (ROB ENGELAAR / ANP / AFP melalui Getty Images)

Perusahaan kereta api Belanda NS meminta penumpang untuk menghindari Stasiun Eindhoven. Lalu lintas kereta api terputus karena operasi penyelamatan darurat di dekatnya.

Di pusat kota Amsterdam, pengunjuk rasa melemparkan batu dan kembang api. Polisi menggunakan meriam air, anjing polisi, dan polisi berkuda untuk mengusir dan menangkap hampir 200 orang.

Pada tanggal 23 Januari sore hari, pusat pemeriksaan COVID-19 di desa Urk di Belanda utara juga dibakar. Hugo de Jonge, Menteri Kesehatan Belanda, mengkritik insiden pada tanggal 24 Januari itu sebagai “terlalu berlebihan”.

Keterangan Foto ; Pada sore hari tanggal 23 Januari 2021, pusat pengujian virus Komunis Tiongkok dibakar di desa Urk di Belanda utara. Gambar tersebut menunjukkan seorang pria mengambil gambar di pusat pengujian yang terbakar habis. (JEROEN JUMELET / ANP / AFP melalui Getty Images)

Parlemen pekan lalu memilih untuk menyetujui jam malam dengan sedikit celah, mengingat faktor beberapa orang yang khawatir bahwa virus mutan yang pertama kali ditemukan di Inggris dapat menyebabkan gelombang infeksi baru. Sekolah Belanda dan bisnis non-esensial telah ditutup sejak pertengahan Desember tahun lalu, dan bar serta restoran tutup dua bulan sebelumnya.

Dalam sebulan terakhir, jumlah kasus baru di Belanda secara umum menurun, tetapi pada tanggal 24 Januari melonjak 4.924 kasus baru dalam satu hari. Sebanyak 13.540 orang meninggal dunia dan lebih dari 940.000 orang terinfeksi. (hui)

Keterangan Foto : Pada 24 Januari 2021, di Eindhoven, ratusan orang berkumpul untuk menentang tindakan pencegahan epidemi, dan sebuah toko di dekat stasiun kereta rusak. (ROB ENGELAAR / ANP / AFP melalui Getty Images).

https://www.youtube.com/watch?v=1wHQetmFENk