Lebih dari 100 Orang di Negara Bagian Washington AS Masih Terinfeksi COVID-19 Usai 2 Kali Suntik Vaksin

oleh Zhu Ying – NTDTV.com

Media lokal pada (31/2) melaporkan bahwa Dinas Kesehatan Negara Bagian Washington saat ini sedang menyelidiki bukti laporan kasus yang justru terinfeksi COVID-19  setelah menyelesaikan 2 kali suntikan vaksin.

Menurut laporan relevan yang diberikan oleh ahli epidemiologi, sejak 1 Februari, di antara 1 juta orang yang telah menerima 2 kali suntikan vaksin di Negara Bagian Washington, ada 102 orang yang malahan dinyatakan positif COVID-19.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa kasus kejanggalan dalam vaksinasi yang ditemukan di Negara Bagian Washington didistribusikan kepada 18 kabupaten di negara bagian tersebut. 

Semua pasien dalam kasus ini dinyatakan positif COVID-19 melalui uji PCR atau Antigen 2 minggu setelah menerima vaksin penuh yakni 2 kali suntikan. Kebanyakan dari mereka hanya mengalami gejala ringan, tetapi 8 pasien diantaranya mengalami gejala berat sehingga butuh perawatan rumah sakit.

Selain itu, Dinas Kesehatan Negara Bagian Washington sedang melacak dan menyelidiki 2 orang pasien yang meninggal dunia mungkin diakibatkan oleh infeksi setelah vaksinasi. Kabarnya, keduanya sudah berusia di atas 80 tahun dan kemungkinan mempunyai masalah pada kesehatan.

Dinas Kesehatan Negara Bagian Washington mengatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus kejanggalan dari vaksinasi akan membantu menentukan pola kemungkinan infeksi ulang COVID-19 setelah warga masyarakat menerima vaksinasi penuh.

Komisaris Dinas Kesehatan Negara Bagian Washington Umair A. Shah mengatakan kepada media bahwa bukti kasus kejanggalan dalam vaksinasi ini mengingatkan kepada semua orang bahwa meskipun telah divaksinasi, penggunaan masker masih tetap diperlukan, menjaga jarak sosial, dan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 kepada orang lain yang belum divaksin.

Beberapa hari yang lalu, seorang wanita bernama Melanie Rosen di Long Island, New York didiagnosis terinfeksi COVID-19, padahal sebulan yang lalu ia telah menerima suntikan lengkap vaksin buatan Moderna.

Menurut informasi publik, wanita ini menghadiri pemakaman ayah temannya beberapa hari sebelumnya, saat itu tidak memakai masker dan memeluk banyak anggota keluarga almarhum. 

Tanpa diduga, beberapa hari kemudian, dirinya mulai merasa tidak enak badan, dan melalui pengujian ia didiagnosis menderita radang paru-paru Wuhan  atau COVID-19.

Dalam wawancara dengan media, Melanie Rosen mengatakan bahwa dirinya terkejut mengetahui masih terinfeksi virus COVID-19 meskipun sudah menerima suntikan lengkap dari vaksin Moderna. 

Saat ini ia terpaksa menjalani isolasi mandiri sesuai anjuran Dinas Kesehatan setempat walau gejala yang dialami tidak berat.

Melalui media, Melanie Rosen menghimbau semua orang agar tidak berpendapat bahwa tidak akan terinfeksi karena sudah divaksin. 

“Anda masih bisa terinfeksi, dan mungkin juga sebagai penyebar virus,” katanya. (sin)

https://www.youtube.com/watch?v=yfzttjYYjrA