Semakin Memanas! Saat Kapal Induk Tiongkok Liaoning Bergerak, Kapal Induk dan Kapal Serbu Amfibi AS Juga Menuju ke Laut China Selatan

Li Yun

Komunis Tiongkok mencoba bermanuver dengan memprovokosi memperluas kedaulatannya di Laut China Selatan. Komunis Tiongkok mengerahkan sejumlah besar kapal dan membangun pulau buatan di perairan yang disengketakan. Kapal induk Komunis Tiongkok juga baru-baru ini sering bergerak di Laut China Selatan. 

Pada awal April, kapal induk  Theodore Roosevelt dan kapal serbu amfibi Makin Island milik AS, yang dilengkapi dengan pesawat tempur F-35C, bertemu di Laut Cina Selatan untuk menanggapi provokasi Komunis Tiongkok.

Pada saat yang sama, “Kapal Liaoning” memimpin beberapa kapal perang dari Selat Miyako ke Laut Cina Selatan melalui Samudera Pasifik. Kapal perusak USS “McCain” berasal dari perairan dekat muara Sungai Yangtze, dan sedang memantau “Kapal Liaoning” ke arah selatan.

Pada 7 April 2021, kapal perusak USS McCain  melintasi Selat Taiwan. Dua kapal perusak AS berada di perairan Taiwan, pada waktu yang tepat untuk menanggapi situasi yang meningkat di Selat Taiwan. Semestinya juga ada kapal selam AS yang beroperasi.

Pada 9 April, armada kapal induk Roosevelt dan kapal serbu amfibi Makin Island  dengan cepat berlayar menuju Selat Taiwan setelah latihan di Laut China Selatan, sementara “Kapal Liaoning” dengan cepat menuju ke utara.

Beberapa ahli militer memperkirakan bahwa “Kapal Liaoning” khawatir kapal induk “Roosevelt” telah mencuri jalannya. Seperti burung yang ketakutan, dengan cepat melarikan diri, dan diperkirakan sudah kembali ke pangkalannya.

Keterangan Foto : Kapal induk USS “Roosevelt”. (Angkatan Laut AS)

Pada 16 April, media Taiwan melaporkan “Kapal Liaoning” Komunis Tiongkok makin sering beroperasi baru-baru ini. Namun demikian, dalam hal kekuatan angkatan laut, Kapal induk AS, USS Gerald Ford secara berkala memperbaharui teknis dan uji senjata.  

Situs web resmi Angkatan Laut AS mengungkapkan pada April tahun lalu, bahwa USS Gerald Ford, kapal pertama dari kapal induk bertenaga nuklir generasi baru AS, telah menyelesaikan pengujian sistem tempur utama di Samudra Atlantik.

Pengujian kekuatan kapal induk di Atlantik dengan menggelar inspeksi terhadap teknologi baru seperti pendaratan pesawat siluman berbasis kapal induk, perlindungan kapal induk, pelacakan fasilitas udara dan darat serta sistem radar untuk mengidentifikasi kawan dan musuh. 

Mereka berhasil melewati uji coba yang menjadikan sebagai kapal induk dengan kekuatan tempur yang lengkap di laut lepas.

Pentagon AS juga pernah menyatakan bahwa USS Gerald Ford akan memprioritaskan tugas-tugas peralatan strategis. Armada Atlantik Angkatan Laut AS yang semakin berat, akan mengandalkan teknologi dan peralatan berbasis kapal induk untuk menghalangi pesaing yakni Tiongkok, Rusia, dan negara lain.

Pada 8 April tahun lalu, kolom Militer di situs web Sina, Media daratan Tiongkok menyatakan bahwa kapal induk “Ford”, adalah kapal pertama dari kapal induk bertenaga nuklir yang akan menggantikan Kapal Induk Nimitz  di masa depan. Juga merupakan kapal induk kelas satu yang paling mahal di dunia yang menelan biaya lebih dari 13 miliar dolar AS atau sekitar Rp 188,5 triliun. 

Kapal induk  ini tidak hanya memiliki bobot lebih dari 100.000 ton, tetapi juga dilengkapi dengan sistem ejeksi elektromagnetik yang lebih kuat dan lebih fleksibel. Kapal induk ini menampung hampir 75 pesawat tempur.

Menurut rencana militer AS, Angkatan Laut AS akan membangun setidaknya dua kapal induk lagi dalam lima tahun ke depan. Selain itu, menyelesaikan pembangunan 10 kapal induk dalam waktu 30 tahun, secara bertahap menggantikan kapal induk kelas “Nimitz”. 

Sebuah tulisan di daratan Tiongkok melaporkan bahwa, mereka harus mengagumi penelitian dan pengembangan kapal yang kuat dan kemampuan manufaktur AS. Itu ketika negara lain, memiliki kemampuan untuk membangun kapal induk bertenaga konvensional. Militer AS telah membangun ketahanan dan kemampuan tempur. Bahkan, membangun Kapal induk bertenaga nuklir generasi ketiga.

Laporan artikel di daratan Tiongkok itu, juga mengatakan kekuatan angkatan laut utama militer AS telah hilang setidaknya selama setengah abad. Maka karena itu, tak heran jika Angkatan Laut AS mengklaim tiga kelompok tempur kapal induk bertenaga nuklir miliknya. dapat dengan mudah mengalahkan pasukan tempur maritim negara lainnya yang berukuran sedang. Artikel itu kemudian menyimpulkan dengan pertanyaan: bisakah kita memenangkan konflik bersenjata lokal berskala besar? Dapatkah Tidak Takluk? (hui)