Presiden Filipina Kembalikan Vaksin Buatan Tiongkok, “Jangan Meniru Saya, Itu Berbahaya”

oleh Xu Jian

BBC pada (6/5/2021) memberitakan bahwa Presiden Filipina Rodrigo Duterte minta vaksin Sinovac yang telah disetujui oleh departemen yang terkait di Filipina, sedangkan vaksin Sinopharm belum mendapat persetujuan.

Duterte mengatakan bahwa suntikan vaksin Sinopharm yang ia terima pada saat itu adalah dengan syarat penggunaan dengan Belas Kasih (Compassionate Use) yang umumnya disebut sebagai pasokan obat kontroversial.

Menurut laporan media lokal, Duterte mengatakan kepada publik, “Jangan meniru saya. Ini berbahaya, karena (vaksin) ini belum dipelajari dengan sempurna yang mana mungkin tidak baik untuk tubuh. Biarlah saya menjadi satu-satunya yang menerima suntikan.”

Hal itu mengingat vaksin Sinopharm belum disetujui dan dapat menimbulkan berbagai efek samping.

“Mari kita buang agar tidak ada masalah”, katanya. 

Duterte pun menerima kritik, yakni menerima adanya vaksin yang tidak disetujui. Berbahaya. Duterte mengatakan : “Kami minta maaf”.

Filipina adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang paling parah terkena dampak virus komunis Tiongkok atau COVID-19, dengan total lebih dari 1 juta infeksi dan hampir 18.000 kematian. Namun, karena kekhawatiran tentang keamanan vaksin, lebih dari separuh orang Filipina tidak mau menerima vaksin.

Tahun lalu, sebelum negara itu menerima obat vaksin, semua personil keamanan presiden menerima suntikan vaksin buatan Tiongkok yang akhirnya menerima kritikan secara luas.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menguji vaksin Sinovac dan vaksin Sinopharm yang hasil evaluasinya akan diumumkan kemudian.

Sebuah dokumen yang dikutip sebelumnya oleh Reuters menunjukkan bahwa Panel Penasihat Strategis WHO percaya bahwa vaksin Sinovac mampu melindungi orang dewasa di bawah 60 tahun, tetapi ada kekurangan data tentang risiko efek samping yang serius dari vaksin tersebut. 

Tetapi para ahli panel tersebut memiliki kepercayaan yang sangat rendah terhadap vaksin Sinopharm karena mungkin memiliki efek samping yang serius pada beberapa pasien. (sin)