India Nekat Gunakan Obat Antiparasit Melawan COVID-19 karena Rumah Sakit Penuh Sesak

oleh Li Zhaoxi – NTDTV.com

Hingga Kamis (13/5/2021), India telah 2 hari berturut-turut melaporkan tentang jumlah kematian yang mencapai lebih dari 4.000 orang dalam sehari akibat terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19). Menghadapi ruang gawat darurat di semua rumah sakit yang dipenuhi oleh pasien kritis, negara bagian terpaksa mengabaikan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka tetap merekomendasikan penggunaan obat antiparasit, Ivermectin untuk memerangi epidemi yang terus memburuk.

Ivermectin adalah obat antiparasit yang murah, aman dan efektif dalam mengobati parasit usus dan kudis. Ivermectin dapat dioleskan ke kulit atau diminum, tetapi kontak dengan mata harus dihindari. Efek samping yang umum terjadi seperti mata merah dan gatal, kulit kering serta sensasi terbakar.

Lalu apakah ivermectin dapat digunakan untuk mengobati virus komunis Tiongkok?

WHO  dalam pernyataan yang disampaikan pada akhir Maret tahun ini menyebutkan bahwa bukti penggunaan ivermectin untuk mengobati pasien terinfeksi virus komunis Tiongkok masih belum ada kepastian. WHO memperingatkan agar obat tersebut hanya digunakan dalam ruang lingkup uji klinis.

Merck & Co., produsen ivermectin Amerika Serikat juga menyatakan bahwa belum ada data penunjang yang mendukung obat ini digunakan untuk mengatasi virus komunis Tiongkok.

Meski WHO dan organisasi lain memperingatkan agar tidak mengambil tindakan tersebut, namun setidaknya ada dua negara bagian di India, yaitu Uttarakhand bagian utara dan Goa telah merencanakan suntikan obat antiparasit ini kepada masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran virus komunis Tiongkok yang semakin parah.

Goa yang menjadi negara bagian paling sedikit penduduknya di India, belakangan ini mengalami lonjakan kasus terinfeksi virus komunis Tiongkok. 

Laporan resmi pada Selasa, 11 Mei menyebutkan bahwa jumlah penderita COVID-19 telah mencapai 3.124 orang dengan total kematian 75 orang. 

Minggu ini, pihak berwenang di negara bagian ini berencana untuk memberikan obat minum ivermectin kepada semua warga yang berusia di atas 18 tahun.

Uttarakhand di India utara pada Rabu 12 Mei juga mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mendistribusikan ivermectin kepada seluruh warga berusia di atas 2 tahun kecuali wanita hamil dan yang menyusui.

Om Prakash, kepala sekretaris Uttarakhand kepada Reuters mengatakan bahwa tim medis ahli telah menyarankan agar hal ini dilakukan. 

“Kami sedang menunggu bahannya sampai, dan begitu sampai, kami akan mendistribusikan obat ini,” kata Om Prakash.

Menteri Kesehatan Goa Vishwajit Rane mengatakan bahwa tim ahli yang berbasis di Eropa menemukan bahwa ivermectin dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien yang terinfeksi virus komunis Tiongkok dan mengurangi risiko kematian, tetapi tidak dilengkapi dengan rincian spesifik.

Ketika epidemi menyebar luas sampai ke daerah pedesaan, rumah sakit India penuh sesak dan para staf medis pun kewalahan dalam mengatasi keluhan penderita. Jenazah di krematorium dan kamar mayat menumpuk seperti gunung.

Menurut data Kementerian Kesehatan India pada Kamis (13/5), India pada sehari sebelumnya telah mendapat tambahan sebanyak 362.727 kasus baru pasien terinfeksi virus komunis Tiongkok dan 4.120 kasus kematian. Dengan demikian jumlah totalnya hingga saat ini adalah 23,7 juta orang positif terinfeksi, dan jumlah 258.317 orang meninggal dunia. (sin)