Kasus COVID-19 Meningkat di Timur Laut dan Selatan Tiongkok, Kegiatan Internasional Ditunda

Alex Wu

Media pemerintah Tiongkok  melaporkan dalam beberapa hari terakhir kasus COVID-19 sedang merebak di berbagai bagian negara, sehingga menyebabkan kegiatan internasional ditunda, distrik-distrik akan dilockdown dan warga di daerah wabah sedang di-test dalam semalam.

Otoritas lokal di Yingkou, di provinsi timur laut Liaoning, Tiongkok pada 15 Mei 2021 melaporkan sebanyak 13 kasus lokal penularan COVID-19, terkait dengan studio fotografi. Sembilan daerah di kota yang berpenduduk 2 juta orang itu, meningkat menjadi zona berisiko sedang, dan puluhan ribu warga antre untuk di-test dalam semalam.

Menurut laporan resmi, semua kasus yang dikonfirmasi adalah karyawan dari Golden Childhood Photography Studio. Kasus penularan dari kontak erat individu, bernama Li dan Lu, yang dinyatakan positif terinfeksi di Provinsi Anhui pada 13 Mei. Penularan ini menyebabkan pejabat lokal di Anhui dan Liaoning saling menyalahkan satu sama lain. 

Pada 13 Mei, lima kasus dikonfirmasi di ibu kota provinsi Anhui, Hefei, serta di kota Lu. 

Pemberitahuan resmi mengidentifikasi Li, seorang penduduk di wilayah Feixi di kota Hefei, sudah mengunjungi tiga provinsi dan lima kota lainnya dalam 18 hari terakhir, sebagai sumber dari kluster lokal. 

Kantor Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Provinsi Anhui menerbitkan pemberitahuan pada 14 Mei  yang menyatakan Li  melakukan perjalanan ke Dalian, di Liaoning. Ia melakukan kontak erat dengan pasien yang terinfeksi di sana, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dalian menolak klaim tersebut.

Jumlah sebenarnya dari orang yang terinfeksi di Yingkou dan Provinsi Anhui tak diketahui, dikarenakan rezim komunis Tiongkok memiliki sejarah meremehkan atau menutup-nutupi krisis.

Kasus-kasus tersebut memicu pejabat setempat men-tracking 3.048 orang yang memiliki kontak erat. Kedua provinsi turut menunda sejumlah kegiatan, termasuk Anhui Huangshan International Marathon, Pameran Industri Teh Internasional Anhui ke-14, dan Festival Jalan Kaki Internasional Dalian.

Distrik Bayuquan di Yingkou dan lingkungan perumahan di Lu’an juga di-lockdown sejak 14 Mei.

Sementara itu, test massal wajib untuk virus Komunis Tiongkok yang biasa dikenal dengan coronavirus, dilakukan di kedua provinsi tersebut. Puluhan ribu orang juga ditest di Kabupaten Feixi di Anhui.

Seorang penduduk di Kota Shangpai di Feixi, yang terdaftar sebagai zona berisiko menengah, mengatakan kepada The Epoch Times, kondisi sementara daerah tersebut tidak di-lockdown, warga setempat dalam area beberapa kilometer dipaksa untuk diuji.

“Mereka berteriak di tengah malam dan menggedor pintu dari rumah ke rumah agar kami mengikuti pengujian. Ratusan personel, termasuk staf dari dinas masyarakat dan dokter, datang untuk melakukan uji asam nukleat kepada kami, ”kata warga tersebut.

Li dan Lu dilaporkan bermukim di distrik Bayuquan di Yingkou dan telah melakukan perjalanan berulang kali antara Golden Childhood Photography Studio dan Hotel Aiju Jinyang sebelum tiba di Anhui.

Sebuah video yang diposting online menunjukkan pada pukul 22.30 malam setempat, pada 14 Mei, warga Bayuquan, termasuk anak-anak dan lansia, masih antre untuk dites. Pejabat kota Yingkou melaporkan pada 15 Mei, distrik tersebut menyelesaikan putaran pertama tes wajib untuk semua penduduk, dan putaran kedua dijadwalkan akan dimulai pada 16 Mei.

Saat ini, sembilan lingkungan dan desa di Yingkou, termasuk di Gaizhou dan delapan di distrik Bayuquan, ditingkatkan menjadi zona berisiko menengah. Kendaraan dan personel di distrik itu, tak diizinkan berpergian tanpa alasan khusus. Sedangkan bagi mereka yang bepergian  harus menunjukkan hasil tes negatif dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan.

Sementara itu, seorang pemilik toko di Gaizhou mengatakan kepada The Epoch Times, ada kasus yang dikonfirmasi di desa Yangdian; seluruh desa telah diblokir dan warga tidak dapat pergi.

“Kami sangat dekat dengan [Desa Yangdian], dan kami tidak diizinkan keluar, meski beberapa toko masih buka, tidak ada orang di jalan. Saya belum keluar selama sehari, dan tidak ada pelanggan setelah membuka toko,'”  katanya. 

Ia menambahkan, warga sekitar sudah mengikuti uji asam nukleat pada 14 Mei lalu.

Seorang anggota staf di Hotel Aiju Jinyang, tempat Li pernah menginap, mengatakan kepada The Epoch Times, kini hotel tersebut dijadikan sebagai fasilitas untuk isolasi dan tidak menerima pemesanan apa pun. Semua anggota staf hotel sekarang dikarantina. Anggota staf menolak untuk menjawab pertanyaan lain tentang situasi tersebut.

The Golden Childhood Photography Studio tidak menanggapi permintaan The Epoch Times untuk berkomentar. (Vv)