Astronom Pertama Kalinya Saksikan Peristiwa Lubang Hitam Menelan Bintang Neutron

The Associated Press

Untuk pertama kalinya, para astronom menyaksikan lubang hitam menelan bintang neutron, objek terpadat di alam semesta—di mana semuanya terjadi hanya dalam sepersekian detik.

Sepuluh hari kemudian mereka melihat hal yang sama, di sisi lain alam semesta.

Dalam kedua kasus tersebut, sebuah bintang neutron—satu sendok teh saja beratnya bisa mencapai satu miliar ton—mengorbit semakin dekat ke sebuah lubang hitam, sampai akhirnya mereka bertabrakan dan bintang neutron itu menghilang dalam sekali lahap.

Para astronom menyaksikan 500 orbit terakhir sebelum bintang-bintang neutron itu ditelan, sebuah proses yang memakan waktu kurang dari satu menit dan secara singkat menghasilkan energi sebanyak semua cahaya yang tampak di alam semesta yang dapat diamati.

“Itu hanya seperti sekali tegukan, lenyap,” kata rekan penulis studi, Patrick Brady, seorang astrofisikawan di University of Wisconsin Milwaukee. Lubang hitam itu “mendapat makan malam yang menyenangkan dari bintang neutron dan mem- buat dirinya sedikit lebih masif”.

Semburan energi dari tabrakan ditemukan ketika detektor di Bumi melihat gelombang gravitasi penggabungan, riak energi kosmik melonjak melalui ruang dan waktu seperti yang pertama kali diteorikan oleh Albert Einstein. 

Mereka masing-masing datang dari jarak lebih dari satu miliar tahun cahaya. Gelombang terdeteksi pada Januari 2020, tetapi studi yang menganalisis dan menafsirkan data oleh lebih dari 100 ilmuwan diterbitkan pada Selasa (29/6) di Astrophysical Journal Letters.

Sementara para astronom telah melihat gelombang gravitasi dari dua lubang hitam bertabrakan satu sama lain dan dua bintang neutron bertabrakan, ini adalah pertama kalinya mereka melihat salah satu dari masing-masing benda angkasa itu saling bersinggungan.

Bintang neutron adalah mayat bintang masif, yang tersisa setelah bintang besar mati dalam ledakan supernova. “Mereka begitu padat, memiliki sekitar 1,5 hingga dua kali massa Matahari kita, tetapi terkondensasi menjadi sekitar 10 kilometer lebarnya,” kata Brady. 

Beberapa lubang hitam, yang dikenal sebagai lubang hitam bintang, tercipta ketika bintang yang lebih besar runtuh ke dalam dirinya sendiri, menciptakan sesuatu dengan gravitasi yang sangat kuat sehingga cahaya pun tidak dapat melarikan diri.

Para ilmuwan berpikir seharusnya ada banyak bintang neutron dan pasangan lubang hitam ini, tetapi mereka belum menemukannya di galaksi kita sendiri.

“Ini sangat keren,” kata astrofisikawan Universitas Johns Hopkins, Marc Kamionkowski, yang bukan bagian dari tim peneliti. 

Menurutnya, hal ini akan membantu para astronom memprediksi seberapa banyak pasangan bintang neutron-lubang hitam ini. (osc)