Anak Terbodoh di Kelas Ini Sering Ditindas, Hanya Dia Satunya-satunya yang Memperlakukannya Sebagai Teman, Tak Disangkaa Anak Bodoh Itu yang Menyelamatkan Hidupnya

ETIndonesia-Saat itu, Roby masih duduk dibangku SMP, ada seorang siswa yang bodoh di kelasnya, namanya Samuel, karena pernah demam tinggi semasa kecil, sehingga berdampak pada otaknya.

Orangtua Samuel adalah guru sekolah, biasanya relatif sibuk, sehingga tidak banyak waktu untuk mengurusnya. Selain itu, Samuel juga tidak bisa banyak berbicara, dia hanya bisa terus mengelak saat ditindas, kemudian bersembunyi dan secara diam-diam menyeka air matanya.

Ilustrasi. (Internet)

Ada beberapa murid di sekolah yang bergaul dengan anak-anak brandal di luar, sehari-hari selalu bertindak kasar dan mencari gara-gara.

Mereka seakan merasa tidak bisa menunjukkan keberadaannya kalau tidak menindas seseorang, lalu mereka menjadikan Samuel sebagai target utama penindasan mereka.

Setiap hari sebelum masuk ke sekolah, beberapa orang ini selalu menghalangi jalan Samuel di depan gerbang sekolah dan merampas uang makan siangnya. Dia akan dipukul dan ditendang kalau tidak memberikan uangnya.

Samuel pun terpaksa menahan lapar setiap siang setelah uangnya dirampas ole mereka, dia hanya bengong di kantin sambil memandang roti kukus yang masih panas mengepulkan asap.

Suatu hari Roby melihatnya dan tak tega melihat samuel terlihat menahan lapar, lalu Roby pun membagikan setengah makanannya untuk Samuel, dan kebetulan dilihat oleh beberapa siswa brandal yang kemudian menindas Roby.

Suatu hari saat Roby pulang sekolah bersama dengan Samuel, mereka dihadang oleh beberapa siswa brandal di gerbang sekolah, mereka pun panik ketika melihat tampang bengis mereka dan bertanya pada mereka, “Mau apa kalian ?”

Beberapa siswa brandal itu saling pandang, kemudian tanpa berkata apa pun mereka menarik Roby dan Samuel ke samping tembok sekolah dan langsung menggebuk mereka, Samuel yang postur badannya lebih tinggi melihat Roby yang sudah tak tahan kemudian melindungnya, membantu Roby menahan pukulan beruntun dari beberapa siswa brandal itu.

Ilustrasi. (Internet)

Mereka berdua dipukuli sampai muka mereka mengucurkan darah, tapi mereka tetap bertahan tanpa mengerang sedikit pun, namun melihat mereka seperti itu, beberapa siswa brandal itu semakin keras memukul.

Kebetulan saat itu, kakak laki-laki Roby yang seorang polisi datang menjemput Roby, melihat adiknya dipukuli, kakak Roby pun langsung membawa beberapa siswa brandal itu ke kantor polisi dan memberi peringatan keras.

Sejak tahu kakak Roby seorang polisi, beberapa siswa brandal itu tidak berani lagi menindas mereka.

Roby selalu makan bersama dengan Samuel setiap hari, begitu juga saat pulang sekolah, mereka selalu pulang dan bermain bersama.

Meskipun bodoh, tapi Samuel tahu bersyukur dan berterima kasih, dia selalu mengajak Roby main bersama setiap kali ada permainan baru, selain itu dia juga sering membawakan makanan enak yang dibelikan orangtuanya dan berbagi dengan Roby di sekolah.

Orang tua Samuel adalah sosok orang yang sangat baik, setelah tahu Roby bersahabat baik dengan Samuel, anaknya, mereka pun sering mengajak Roby main ke rumah, membuat masakan yang enak untuknya.

Seusai makan, Roby pun berbaring di tempat tidur Samuel dan ngobrol bersama di atas ranjang. Samuel tidak banyak bicara, dia hanya akan menyeringai dengan tampang bodohnya.

Ilustrasi. (Internet)

Suatu ketika di siang hari, saat Roby dan Samuel sedang belajar di kelas, beberapa siswa brandal tampak bersembunyi di sudut kelas, diam-diam menonton film biru, sambil bisik-bisik.

Tak lama kemudian, bangunan sekolah mulai bergoyang-goyang, lampu gantung juga ikut bergoyang kesana kemari, debu-debu mulai berjatuhan dari atas kepala, sesaat kemudian, terdengar gemuruh yang keras, dan atap gedung mulai retak, begitu juga dengan dinding yang mulai merekah, dan perlahan-lahan ruangan kelas mulai ambruk sebelah.

Entah siapa yang berteriak “gempa”, dan seketika para siswa pun berhamburan keluar dari kelas, sementara beberapa siswa brandal yang masih asyik dengan film panasnya belum sadar dengan apa yang terjadi.

Reruntuhan tembok yang berjatuhan telah menghalangi jalan mereka saat mereka baru sadar telah terjadi gempa, beberapa diantara mereka saling mendorong ingin keluar dari kelas, tapi terjebak di antara reruntuhan, dan mereka pun menangis saking panik dan takutnya.

Sementara kondisi Roby juga hampir sama dengan mereka, karena panik dan goncangan gempa susulan membuat Roby terjatuh ke lantai.

Tepat pada saat itu, seseorang menerjang masuk ditengah reruntuhan puing-puing yang berjatuhan, kemudian ia memapah Roby menerobos keluar.

Sementara gempa semakin kuat, bangunan di dalam kelas dipenuhi dengan benda-benda yang runtuh di mana-mana. Beberapa siswa yang naas, kepalanya dipenuhi dengan darah yamg bercucuran tertimpa benda-benda keras yang berjatuhan.

Karena khawatir dengan debu yang jatuh di matanya, Roby pun memejamkan mata, sementara sosok orang yang menggendongnya itu tampak dipenuhi dengan cucuran keringat saking lelahnya memapah Roby sambil berlari, tak lama kemudian, begitu badannya lemas, mereka berdua pun terjatuh di atas lantai yang keras.

Roby membuka matanya dan Samuel menatapnya dengan cemas: “Kamu tidak apa-apa kan…” tanyanya pada Roby dengan nada penuh perhatian.

“Aku baik-baik saja … …”sahut Roby. Kemudian mereka berpelukan dan menangis haru selamat dari gempa.

Pada saat itu, gedung sekolah telah ambruk, sementara, beberapa siswa brandal itu masih belum diketahui nasibnya.

Dua hari kemudian, ketika tim penyelamat menemukan mereka, beberapa diantaranya telah tewas, dan hanya satu siswa yang selamat setelah dilakukan upaya penyelamatan.

Siswa yang tertimpa oleh reruntuhan di kepalanya itu, meski selamat juga menderita luka serius, hanya Roby yang bisa dikata tidak mengalami cedera apa pun.

Ilustrasi. (Internet)

Belakangan guru menceritakan bahwa saat itu, Samuel sudah berada di luar saat gempa, kemudian dia teringat dengan Roby yang masih terjebak di dalam kelas, lalu tanpa memikirkan risikonya dan halangan orang-orang, Samuel menerobos masuk ke dalam gedung untuk menyelamatkan Roby.

Roby bertanya kepada Samuel, mengapa harus kembali lagi menyelamatkannya tanpa memikirkan risikonya.

Dan jawabannya yang polos membuat Roby terharu, “Hanya kamu yang baik kepadaku dan kamu adalah temanku satu-satunya.” Katanya sambil menyeringai polos. Mungkin inilah yang dinamakan persahabatan yang tulus mendatangkan berkah keselamatan pada saat kritis.(jhn/yant)

Sumber: life.bldaily.com

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.