Delapan Cara Mengenali Ular Berbisa dan Langkah yang Harus Anda Ambil Jika Dipatuk Ular

ETIndonesia-Tidak banyak orang yang ditakdirkan bentrok dengan ular, meski hanya ular rumput yang tidak berbahaya. Namun, bentrok dengan ular berbisa dapat menyebabkan masalah kesehatan pada korban dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.

Setiap wilayah di dunia memiliki spesies ular yang unik. Oleh karena itu, dalam entri ini kami ingin berbagi sedikit pengetahuan tentang cara membedakan antara ular berbisa dan ular tidak berbisa serta langkah-langkah yang harus Anda ambil jika Anda dipatuk ular berbisa.

Bagaimana cara untuk mengenali ular berbisa?

Ada banyak spesies ular berbisa di dunia yang mungkin memiliki perbedaan. Namun, secara umum, para ahli herpetologi menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan ular berbisa dengan ular tak berbisa yang perlu Anda ketahui:

  1. Mata
(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)

Ular tak berbisa memiliki anak mata bulat, sedangkan ular berbisa memiliki anak mata berbentuk vertikal. Namun, ada beberapa pengecualian: black mamba (Afrika), cobra (Afrika, Timur Tengah, Asia) dan ular taipan (Australia) memiliki anak mata bulat tetapi ular ini diklasifikasikan sebagai kategori ular berbisa.

Adalah perlu untuk diketahui bahwa ada beberapa ular tidak berbisa yang dapat berubah bentuk anak mata mereka apabila berada dalam ancaman. Misalnya, ular mock viper dapat membuat perubahan ini.

  1. Ular berbisa biasanya memiliki lubang sensitif panas antara mata dan lubang hidung untuk menemukan korban berdarah panas.
(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)
  1. Kebanyakan ular berbisa memiliki kepala berbentuk segitiga yang lebih lebar dari lehernya. Kepala ular yang tidak berbisa biasanya berbentuk oval.
(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)
  1. Ular berbisa biasanya memiliki satu baris sisik di ujung ekornya, sedangkan ular tak berbisa memiliki 2 baris sisik di ujung ekornya.
(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)
  1. Ular berbisa biasanya memiliki warna-warna yang cerah dan dapat mendesis, menggetarkan ekornya atau agresif. Pengecualian adalah pada ular scarlet king dan ular susu.
  2. Ular berbisa dengan ular rumput terlihat seperti ular yang sama tetapi Anda dapat membedakannya dengan tanda-tanda berikut: ular rumput memiliki kerah kuning di lehernya sementara ular berbisa memiliki pola gelap (zigzag) di kulitnya.
(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)
  1. Jika seekor ular memiliki pola berbentuk berlian di kulitnya atau memiliki 3 warna, ular ini biasanya berbisa.
  2. Ular air yang beracun berenang dengan seluruh tubuhnya terlihat di permukaan air sedangkan ular yang tidak berbisa berenang di bawah air dan tidak akan muncul di permukaan air.
(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)

Tindakan pencegahan

(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)

Saat berada di pedesaan, Anda harus ingat bahwa ular bisa ada di mana saja dan Anda harus mengambil tindakan pencegahan sebagai berikut:

Potong rumput yang sudah tinggi di halaman Anda dan buang ranting-ranting pohon yang jatuh – ular biasanya suka bersembunyi di sini.

Kurangi jumlah tikus di sekitar rumah Anda, karena kehadiran tikus akan menarik kedatangan ular.

Semprotkan larutan amonia di bagian halaman Anda. Ular tidak suka bau dan bahan amonia ini juga tidak berbahaya bagi mereka.

Kenakan sepatu tertutup saat berjalan di hutan.

Pendaki gunung cenderung dipatuk oleh ular karena ular suka bersembunyi di celah batu. Anda harus menghindari permukaan seperti itu dan selalu menjaga pergerakan tangan Anda.

Ular mungkin tidak pernah menyerang dulu. Mereka hanya melakukannya jika merasa terancam. Tetapi ular cenderung lebih agresif selama periode kawin antara Juni dan Juli. Ular yang berada dalam keadaan terancam akan menyuntikkan lebih banyak racun.

Saat berjalan di alam liar, terutama di daerah basah dan lembab, cobalah untuk menghindari daerah dengan rerumputan yang lebat dan tinggi, atau setidaknya Anda dapat membuat kebisingan terlebih dahulu dengan melakukan gerakan memotong rumput menggunakan ranting atau kayu.

Jika Anda berkemah untuk bermalam, tutup sumber cahaya apa pun karena cahaya hanya akan menarik kedatangan ular. Dan jangan lupa mengibaskan pakaian Anda di pagi hari karena aroma manusia juga akan menarik perhatian ular.

Jangan mengintip atau mengikuti ular karena penasaran. Anda dapat menyebabkan ular merasa terancam dan kemudian menyerang Anda.

(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)

Apa yang harus dilakukan jika Anda dipatuk ular?

Jika Anda telah dipatuk ular, Anda harus mematuhi aturan-aturan ini untuk menyelamatkan kesehatan Anda.

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat terjadi setelah manusia dipatuk oleh ular berbisa:

Periksa pola gigitan. 2 baris tusukan yang memiliki jarak dekat mengindikasikan bahwa ular tersebut memiliki taring dan racun.

Gigitan itu menyakitkan, kulit di sekitar gigitan menjadi bengkak dan pucat.

Anda akan mengalami kesulitan bernapas, mual, tekanan darah tinggi, kelemahan otot dan/demam.

(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)

Racun ular memiliki efek berbeda pada manusia. Namun, jika Anda telah digigit ular berbisa, itu mungkin tidak berakibat fatal jika Anda sudah dewasa tetapi Anda tetap membutuhkan penanganan medis segera. Ancaman terbesar dari gigitan ular biasanya terkait dengan reaksi alergi terhadap racun. Karena itu, antihistamin sangat penting dalam kotak oabt Anda.

Sebelum ambulans tiba atau Anda tiba di rumah sakit, lakukan hal berikut:

Periksa kulit Anda. Jika ada racun di luar luka, singkirkan racun dengan hati-hati agar tidak masuk ke kulit yang terluka.

Minumlah banyak cairan seperti air, teh atau sup untuk menghilangkan racun dari tubuh.

Tetap tenang dan jangan bergerak untuk mencegah racun menyebar ke tubuh Anda karena detak jantung Anda meningkat lebih cepat, racun akan menyebar di tubuh Anda.

Pastikan anggota badan yang dipatuk tidak bergerak.

Ambil antihistamin. Selain itu Anda juga bisa minum obat penenang dan obat jantung.

(Foto: Leonid Khan / BrightSide.me)

Anda TIDAK BISA melakukan hal berikut:

Berobek bagian luka untuk mengeluarkan racun.

Menggusap tourniquet .

Mengusapkan krim pada bagian patukan ular.

Minum alkohol atau kopi.

(Sumber: Leonid Khan / BrightSide.me)

Ada pendapat berbeda apakah kita sepatutnya menyedot racun atau tidak. Menyedot racun hanya dapat dilakukan dalam 15 menit pertama setelah Anda dipatauk ular tetapi orang yang tidak terlatih tidak akan dapat melakukannya dengan benar.

Namun, beberapa ahli percaya bahwa tindakan seperti itu dapat menghilangkan hingga 50% racun di tubuh korban. Menyedot racun tidak berbahaya bagi seseorang yang memberi pertolongan walaupun mereka ada luka kecil di mulut.

Jika ular itu mati, Anda harus berhati-hati (jangan menyentuhnya dengan tangan tanpa pelindung) memasukkannya ke dalam kantong plastik dan mengirimkannya untuk dipelajari.

Kami harap Anda mendapatkan tambahan pengetahuan melalui entri ini.(yant)

Sumber: Erabaru.com.my

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.