Shanghai Seperti Menghadapi Musuh Besar! Epidemi Meledak di Bandara Internasional Pudong, Tes COVID-19 Digelar Secara Besar-besaran

Setelah cepatnya penyebaran epidemi di Bandara Internasional Nanjing di Provinsi Jiangsu, wabah lain terjadi di Bandara internasional Pudong Shanghai. Otoritas Shanghai seperti menghadapi musuh besar,  Bandara Pudong pada 2 Agustus meluncurkan tes asam nukleat skala besar dalam semalam.

Komisi Kesehatan Kota Shanghai memberitahukan pada 3 Agustus bahwa ada kasus baru yang dikonfirmasi pada 2 Agustus, yang merupakan pekerja layanan pesawat kargo maskapai asing di area kargo Bandara Internasional Pudong. Sebanyak 43 kasus kontak erat  di Shanghai telah dikarantina untuk observasi lebih lanjut.

Komunitas Xiyuan di Chuansha Xinyuan, Distrik Baru Pudong, tempat kasus tersebut penularan terjadi, telah memasuki status manajemen tertutup. Para penduduk di komunitas tersebut telah menjalani pengujian asam nukleat dalam semalaman.

Menurut laporan media daratan Tiongkok, “Harian Ekonomi”, pada Senin (2/8) pukul 21.00 waktu setempoat, terlihat di luar sebuah komunitas di Area Baru Pudong bahwa penduduk komunitas tersebut sedang melakukan tes asam nukleat di bawah komando petugas. Di pintu masuk dan keluar komunitas, hanya warga komunitas dan kendaraan yang bisa masuk. Sedangkan warga dan kendaraan lainnya tidak diizinkan masuk. Semua layanan dilakukan dengan takeaway dan barang pengiriman diletakkan di rak  pintu masuk komunitas.

Malam itu, Bandara Pudong juga meluncurkan uji asam nukleat skala besar dalam semalam. Corong media komunis Tiongkok,  CCTV News mengatakan,  area inspeksi sementara telah didirikan di sekitar Bandara Pudong dan tempat parkir bandara, untuk mengambil sampel spesimen staf  di bandara.

Ada lebih dari 200 staf medis di tempat kejadian, dan hampir 50.000 orang akan diuji asam nukleatnya. Bandara Internasional Pudong sedang melakukan desinfeksi terminal di area terkait.

Pejabat Shanghai hanya memberitahu satu kasus lokal. Akan tetapi, tindakan yang dilakukan seperti menghadapi musuh besar. Sehingga  menimbulkan kecurigaan dari dunia luar. Karena Komunis Tiongkok  menutupi epidemi, data epidemi resmi sering dipertanyakan kebenarannya dari penyusutan kasus infeksi, kematian hingga penularan. 

Pada 3 Agustus, sebuah komunitas (setara kelurahan) di Shanghai ditutup, mengharuskan penduduk hanya untuk masuk dan tidak keluar. (Sintesis gambar mikroblog)

Wabah epidemi di Shanghai menarik perhatian publik, dan menjadi postingan pencarian terpanas di Weibo. Beberapa netizen meninggalkan pesan yang mengatakan: “Saya mendengar seorang lelaki tua di bus dekat rumah saya, juga mengatakan bahwa sebuah desa dilockdown.”

Beberapa netizen juga mengatakan, dengan berbunyi : “Ya, saya di Pudong, saya masih di Chuansha, dan saya memeriksa suhu saya dua kali di shuttle bus, dan saya tiba-tiba menjadi gugup.”

Yang lain mengatakan, “Tes asam nukleat akan dilakukan pada pukul 3 tengah malam, dan akan dikarantina 14 hari ke depan. Semua orang harus berhati-hati saat keluar rumah.”

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Kota Shanghai, zona yang terlibat dalam kasus transmisi lokal yang dikonfirmasi ini termasuk Komunitas Xinyuan Xiyuan, Jalan 2 Huaxia, Kota Baru Chuansha, Area Baru Pudong, Hotel Gongnong (Jalur Qiaojia 8-10) dan Yonghe Dawang. 

Sebuah video yang diposting oleh seorang netizen di Weibo menunjukkan bahwa, Komunitas Xiyuan telah dilockdown dan penduduk tidak diperbolehkan keluar wilayah. Beberapa petugas keamanan berteriak kepada orang-orang dengan berkata : “Cepat pulang, jangan berkumpul di sini, cepatlah.”

Ada juga pemberitahuan darurat yang diposting oleh penduduk Shanghai di Weibo, yang menunjukkan bahwa ada kontak erat di Gedung 43 dari komunitas tertentu. Seluruh gedung harus ditutup selama 14 hari. Kemudian penduduk hanya bisa masuk ke wilayah itu, tapi tidak bisa keluar wilayah. (hui)

Sumber : NTDTV.com