Jaksa Federal Menolak Kasus Terhadap Peneliti Tiongkok: Kejutan Lampu Hijau Terhadap Lebih Banyak Spionase Komunis Tiongkok di AS

Lloyd Billingsley 

Jaksa federal telah menolak kasus terhadap seorang wanita warga negara Tiongkok bernama Tang Juan, yang persidangannya atas tuduhan penipuan visa yang dimulai pada 26 Juli, seperti dilaporkan Sacramento Bee. Penjabat Jaksa Amerika Serikat, Phillip Talbert menolak untuk berkomentar dan Asisten Jaksa Amerika Serikat Heiko Coppola “memberi tidak ada alasan untuk meminta penolakan kasus itu,” yang hanya sedikit atau tidak ada hubungannya dengan peradilan pidana.

Menurut sebuah pengaduan pidana federal yang diajukan pada 26 Juni 2020, di Distrik Timur California, pada 28 Oktober 2019 Tang Juan mengajukan untuk meminta sebuah visa non-imigran untuk melakukan penelitian kanker di Universitas California di Davis. Tang Juan menjawab “tidak” untuk pertanyaan “apakah anda bertugas di militer?” dan menyangkal afiliasi dengan Partai Komunis Tiongkok. Tang Juan diberi sebuah visa J-1 pada 5 November 2019, tetapi visa tersebut  prematur, menurut bukti lain dalam pengaduan itu.

FBI menemukan sebuah artikel 14 April 2019, mengenai sebuah forum perawatan kesehatan di Xi’an, Tiongkok,  yang menunjukkan Tang Juan mengenakan seragam militer dengan lencana bertuliskan Kader Sipil Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. 

FBI juga menemukan dua artikel lain yang mencantumkan bos Tang Juan adalah  Universitas Kedokteran Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, juga dikenal sebagai Universitas Kedokteran Militer Keempat.

Menurut sebuah laporan 23 Juli 2020 di Davis Enterprise, Tang Juan memberitahukan kepada FBI, ia diharuskan mengenakan seragam dan tidak menyadari arti lencana tersebut. Klaim itu sulit dipercaya dan pencarian FBI menemukan, Tang Juan mengenakan sebuah seragam Tentara Pembebasan Rakyat yang berbeda. Agen-agen FBI  juga mengetahui bahwa, Tang Juan telah mengidentifikasi dirinya sebagai seorang anggota Partai Komunis Tiongkok ketika ia melamar tunjangan.

Pejabat Universitas California di Davis memberitahu Davis Enterprise, bahwa Tang Juan datang melalui sebuah program pertukaran dengan Rumah Sakit Xijing, yang mencakup “delapan pusat medis khusus Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.” Jaksa Amerika Serikat Phillip Talbert dan Heiko Coppola, tidak menunjukkan semua  bukti itu adalah palsu, dan tidak menghasilkan apa pun untuk menunjukkan bahwa Tang Juan telah menjawab dengan jujur.

Phillip Talbert pernah mengajar tanggung jawab profesional sebagai seorang asisten profesor di Fakultas Hukum King Hall Universitas California di Davis. Phillip Talbert mengambil alih dari McGregor Scott, setelah pemerintahan Joe Biden memecat 55 pengacara Amerika Serikat yang dicalonkan oleh Presiden Donald Trump.

Kasus Tang Juan, seperti yang dilaporkan Sacramento Bee, “adalah salah satu dari puluhan yang diprakarsai oleh pemerintahan Donald Trump melalui ‘Inisiatif Tiongkok’ pada tahun 2018, untuk menuntut kasus dugaan pencurian rahasia dagang dan spionase ekonomi oleh para peneliti yang dituduh berbohong mengenai latar belakang mereka, tak lain untuk mendapatkan akses ke lembaga penelitian Amerika Serikat atas nama  militer Tiongkok.”

Seperti yang dilaporkan Reuters, penolakan tersebut “dilakukan saat Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman, mengunjungi Tiongkok” untuk sebuah pertemuan dengan Penasihat Negara  dan Menteri Luar Negeri Wang Yi serta pejabat-pejabat lainnya. 

Kunjungan itu “dapat membantu mengatur panggung untuk pertukaran-pertukaran lebih lanjut dan sebuah pertemuan potensial antara Presiden Joe Biden dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping nanti di tahun ini.”

Di Beijing pada 23 Juli, The Associated Press melaporkan bahwa  juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menuduh Amerika Serikat menangkap para warganegara Tiongkok yang belajar di Amerika Serikat “dengan tuduhan-tuduhan palsu, yang melanggar hak dan kepentingan yang sah dari para warganegara Tiongkok.”

Zhao Lijian mendesak Amerika Serikat untuk “segera membebaskan orang yang terlibat dan dengan sungguh-sungguh menjamin hak dan kepentingan yang sah dari para warganegara Tiongkok di Amerika Serikat.”

Seberapa cepat Tang Juan kembali ke Tiongkok adalah masih belum jelas, tetapi kenyataan lain tidak diragukan. Amerika Serikat mendapatkan sedikit atau tidak mendapatkan apa-apa dari program-program pertukaran dengan Tiongkok. 

Visa Tang Juan, seperti peneliti-peneliti Tiongkok lainnya yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok, seharusnya tidak boleh  dijamin terlebih dahulu. Kasus Tang Juan seharusnya diadili sebagai kasus spionase.

Menurut dokumen pengadilan 20 Juli 2020 yang mengutip Tang Juan, Xin Wang, dan warganegara Tiongkok lainnya, kasus itu adalah “bagian sebuah program yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat—–dan khususnya, Universitas Kedokteran Militer Keempat atau lembaga-lembaga terkait–—untuk mengirim ilmuwan-ilmuwan militer ke Amerika Serikat dengan alasan-alasan palsu  dengan kedok-kedok palsu atau pernyataan-pernyataan palsu mengenai   pekerjaan mereka yang sebenarnya.” 

Ada bukti “menyalin atau mencuri informasi dari lembaga Amerika Serikat atas arahan atasan militer di Tiongkok” dan “rezim Tiongkok, yang menginstruksikan orang-orang ini untuk menghancurkan bukti dan dalam upaya koordinasi.”

Menurut definisi apa pun, itu adalah spionase. Orang-orang Amerika Serikat yang diperangi dapat mengharapkan sebuah lonjakan aktivitas ini, setelah penolakan kasus penipuan visa oleh Tang Juan. (Vv)

Lloyd Billingsley adalah penulis “Yes I Con: United Fakes of America,” “Barack ’em Up: A Literary Investigation,” “Hollywood Party,” dan buku-buku lainnya. Artikelnya telah muncul di banyak publikasi, termasuk Frontpage Magazine, City Journal, The Wall Street Journal, dan American Greatness. Billingsley menjabat sebagai rekan kebijakan di Independent Institute