Umumkan Akan Mundur dari Politik, Duterte Mungkin Membuka Jalan Suksesi Bagi Putrinya

Li Qingyi dan Lin Yi 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Sabtu (2/10/2021) tiba-tiba mengumumkan bahwa ia akan mundur dari politik dan meninggalkan pencalonannya sebagai wakil presiden pada Mei tahun depan. Analis percaya, langkah Duterte mungkin membuka jalan bagi putrinya, Sara Duterte, yang kini sebagai Wali Kota Davao untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkata : “Hari ini, saya mengumumkan bahwa saya akan mundur dari politik.”

Duterte mengumumkan pengunduran dirinya dari politik pada hari Sabtu dan yang menemaninya adalah  Senator Christopher Bong Go Untuk mendaftar sebagai Wakil Presiden berikutnya.

Christopher Bong Go berkata : “Mengingat keputusan Presiden Duterte untuk mundur dari pencalonan, saya di sini untuk menantang calon wakil presiden dari Partai Progresif Demokratik.”

Langkah ini memicu spekulasi bahwa Duterte mungkin membuka jalan bagi putrinya untuk menggantikan presiden, sehingga melanjutkan kekuatan politiknya.

Filipina akan mengadakan pemilihan presiden pada Mei tahun depan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa putri Duterte, Sara Duterte, adalah salah satu kandidat terbaik untuk pemilihan presiden berikutnya.

Konstitusi Filipina menetapkan bahwa kepala negara tidak boleh dipilih kembali untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Pada awal September, Duterte yang berusia 76 tahun menerima pencalonan dari partai yang berkuasa untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden berikutnya.

Analisis eksternal, bagi Duterte, penting untuk memiliki penerus yang setia untuk melindunginya dari potensi tuntutan hukum. Setelah Duterte menjabat pada tahun 2016, ia meluncurkan perang narkoba, yang memungkinkan polisi mengidentifikasi pengedar narkoba dan pengguna narkoba berdasarkan “daftar pantauan”. Setidaknya ribuan orang ditembak dan dibunuh.

Selain itu, juara tinju Filipina Manny Pacquiao secara resmi terdaftar sebagai calon presiden berikutnya. Dia pernah mengecam pemerintah saat ini karena korupsi dan mengutuk persahabatan Presiden Duterte dengan Komunis Tiongkok. (hui)