Belanda Lockdown Selama 3 Pekan Saat Covid-19 Melonjak di Eropa, Organisasi Usaha dan Olahraga Protes

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pemberlakuan lockdown parsial selama tiga pekan pada Jumat (12/11/2021) di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Belanda.

Lockdown, yang dimulai Sabtu (13/11/2021) malam adalah yang pertama kalinya dimulai di Eropa Barat sejak gelombang infeksi baru mulai melonjak di beberapa negara.

Atas pemberlakuan lockdown, bar, restoran, dan supermarket harus tutup pada pukul 8 malam waktu setempat. Sedangkan pertandingan olahraga profesional akan dimainkan di stadion tanpa penonton. Orang-orang didesak untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin.

Toko-toko yang menjual barang-barang yang tidak esensial harus tutup pada pukul 6 sore.

“Malam ini kami memiliki pesan yang sangat tidak menyenangkan dengan keputusan yang sangat tidak menyenangkan,” kata Rutte yang dikutip oleh Evening Standard. 

Tak hanya Belanda, sejumlah negara di Eropa juga mengumumkan langkah-langkah untuk mengendalikan melonjaknya infeksi virus corona.

Sebelumnya, Kanselir Austria Alexander Schallenberg mengatakan negaranya akan menerapkan lockdown bagi orang-orang yang tidak divaksinasi di dua wilayah yang terkena dampak parah pada minggu depan. Tampaknya bersiap untuk bergerak maju dengan langkah serupa secara nasional.

Mulai Senin 15 November, orang-orang yang tidak divaksin di wilayah Upper Austria dan Salzburg, hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu yang diperlukan, seperti membeli bahan makanan atau pergi ke dokter.

Sementara itu, pusat pengendalian penyakit Jerman mendesak orang-orang untuk membatalkan atau menghindari acara besar. Jerman juga mendesak orang-orang mengurangi kontak  karena tingkat infeksi virus corona di negara itu, mencapai rekor baru dengan angka tertinggi.

PM Belanda juga mengatakan jarak sosial kembali diberlakukan. Ia mendesak orang-orang untuk bekerja dari rumah bila memungkinkan.

Secara terpisah, Belanda mengumumkan pada hari Jumat bahwa akan memulai kampanye untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada warga lanjut usia dan petugas kesehatan. Ini direncanakan dimulai pada Desember mendatang, tetapi mulai digelar pada akhir pekan mendatang.

Berita tentang pengumuman lockdown  memicu kemarahan di antara pemilik bar dan administrator olahraga.

Federasi sepak bola Belanda dan dua liga profesional teratas, menyatakan “kecemasan besar” terhadap lockdown. Pihak federasi menekankan stadion sepak bola –  memiliki langkah yang ketat terhadap Covid – yang merupakan bukan sumber utama kasus infeksi.

“Terlihat seperti kemiskinan kebijakan,” kata organisasi tersebut, seraya menambahkan pejabat pemerintah “tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan.”

Sebuah organisasi yang mewakili pemilik bar dan restoran di belanda, juga mengecam keputusan pemerintah.

“Bisnis perhotelan sekali lagi dihadapkan dengan tagihan karena kebijakan pemerintah yang gagal,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Pada Kamis (11/11/2021) lembaga kesehatan masyarakat Belanda mencatat 16.364 tes positif kasus baru dalam 24 jam – jumlah tertinggi selama pandemi yang  menewaskan lebih dari 18.600 orang di Belanda.

Sebanyak 85% orang dewasa sudah divaksinasi penuh di Belanda, sebagian besar wilayah Belanda mengakhiri pembatasan lcokdown pada akhir September lalu. (asr)