Pelecehan Seksual Terhadap Bintang Tenis Muncul Setelah Pembelaan Zhang Gaoli Membuat Xi Jinping Marah

oleh Luo Ya, Ning Haizhong

Awal bulan ini, Peng Shuai yang kini berusia 35 tahun, menuduh Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya lewat media sosial. Ia menuduh Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks dan ingin menjadikannya sebagai istri gelap. 

Rumor tentang pelecehan seksual Zhang Gaoli terhadap bintang tenis Tiongkok Peng Shuai terus menyebar. Namun, pejabat pemerintah Tiongkok pun belum bersedia memberikan tanggapan, meskipun hal ini telah menarik perhatian masyarakat internasional.

Zhang Gaoli adalah salah satu dari tujuh anggota Komite Tetap Politbiro dari tahun 2013 hingga 2018. Dia sekarang berusia 75 tahun.

Sejak itu, Peng Shuai tidak muncul di muka umum. Selama periode ini, China Global Television Network (CGTN) yang berafiliasi dengan China Central TV mengeluarkan pesan tweet yang menyebutkan bahwa kasus Peng Shuai ini telah dilaporkan kepada Steve Simon, Ketua dan CEO Asosiasi Tenis Wanita (WTA) lewat email. Tetapi email yang dikirim menyangkal adanya insiden tersebut. Setelah itu Simon mengeluarkan pernyataan yang bernada ‘sulit dipercaya’, ragu tentang penulisannya, apakah email ini ditulis oleh Peng Shuai sendiri atau di bawah tekanan.

Ketika ditanya oleh wartawan media asing tentang insiden Peng Shuai, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dan Zhao Lijian sama-sama menghindar dari memberikan jawaban terhadap pertanyaan itu.

Skandal seks Zhang Gaoli muncul sebelum Sidang Pleno Keenam Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok ke-19, yang mengesahkan resolusi sejarah ketiga Partai Komunis Tiongkok, mengukuhkan periode kepemimpinan dari ketiga era yang paling berpengaruh dalam sejarah PKT, dimana Deng Xiaoping, Jiang Zemin dan Hu Jintao digabungkan ke dalam satu periode. Dan menetapkan Xi Jinping sebagai generasi pertama pemimpin “era baru”. Secara umum diyakini bahwa resolusi ini akan digunakan sebagai pembuka jalan bagi Xi untuk memenangkan “pemilu” tahun depan.

Mengenai apakah insiden Zhang Gaoli ini muncul secara tidak terduga atau direncanakan, dunia luar memiliki pendapat yang berbeda. Yuan Hongbing, seorang ahli hukum terkenal di Australia mengatakan kepada media ‘Epoch Times’ pada 19 November bahwa ini adalah insiden yang direncanakan.

“Tentu ada orang yang memberi instruksi”, kata Yuan Hongbing. 

“Karena sebelum itu, Zhang Gaoli telah berusaha untuk menentang adanya kritikan terhadap beberapa masalah yang muncul di era pemimpin Jiang Zemin, karena itu membuat Xi Jinping marah. Kemudian skandalnya dipublikasikan sebagai suatu peringatan terbuka untuknya,” tambahnya.

Pada 16 November, bersamaan dengan pengumuman resmi Sidang Pleno Keenam Komite Sentral, dikeluarkan juga penjelasan dari Xi Jinping yang menyebutkan bahwa, Xi Jinping sendiri yang menjabat sebagai ketua tim pembuat resolusi, dan Wang Huning dan Zhao Leji menjabat sebagai wakil ketua tim. 

Disebutkan juga resolusi tersebut baru disahkan setelah terjadi 547 kali amandemen, dan meminta pendapat dari para pihak termasuk “beberapa pemimpin senior partai yang sudah pensiun”, Komite Tetap melakukan 3 kali pertemuan dan Politbiro melakukan 2 kali pertemuan untuk peninjauannya. 

Yuan Hongbing mengatakan, ungkapan anggota partai yang masih berhati nurani, bahwa pada awalnya, Xi Jinping ingin secara terbuka mengekspos kesalahan politik utama yang dibuat selama kepemimpinan Jiang Zemin. Seperti terjadinya korupsi akibat masalah garis politik yang salah. Selain itu, ia juga menolak keinginan Jiang Zemin yang mengizinkan para kapitalis masuk partai. Xi berpendapat bahwa gagasan tersebut melanggar prinsip-prinsip politik paling dasar dari Partai Komunis.

Dia mengatakan bahwa apa yang disebut kontroversi, sebenarnya berkisar pada masalah ini, yaitu apakah mau secara terbuka mengkritik kesalahan Jiang Zemin selama pemerintahannya. Sama seperti resolusi kedua yang dibuat PKT pada sekian puluh tahun lalu, dimana resolusi itu secara terbuka mengkritik kepemimpinan Hua Guofeng.

“Kemudian, sebagai dasar kritikan terbuka atas kesalahan yang dibuat Jiang Zemin, tentu saja juga tidak bisa tidak menyinggung soal jasanya, walau mungkin tidak banyak. Tetapi kesalahan politik terbesar yang dibuat Jiang terutama adalah membiarkan kaum kapitalis bergabung dalam partai yang pada dasarnya telah meninggalkan prinsip-prinsip Partai Komunis. Konsekuensi langsungnya adalah bahwa pelonggaran pengawasan dari kepemimpinan partai telah menyebabkan korupsi merajalela. Istilah-istilah ini yang digunakan”.

Yuan Hongbing mengatakan : “Ketika itu Xi Jinping meminta Li Zhanshu untuk mengajukan usulan kepada Komite Tetap untuk secara terbuka mengkritik Jiang Zemin dengan menyebutkan namanya dalam resolusi sejarah ketiga”. Lalu “Zhang Gaoli adalah orang pertama yang menentang, meskipun yang lain pada umumnya juga tidak setuju dan menyatakan sikap secara samar-samar. Termasuk Zhu Rongji juga menentang. Tapi Hu Jintao mendukung Xi”, kata Yuan Hongbing.

Tampaknya rencana untuk menuntut Jiang Zemin bertanggung jawab atas korupsi yang terjadi sekarang ini telah mengalami jalan buntu.

Mengapa Xi bermaksud secara terbuka mengkritik Jiang Zemin dengan menyebut namanya ? Menurut Yuan Hongbing : “Demi pengukuhan apa yang disebut “era baru” Xi Jinping, tentu saja butuh adanya pembatas, yaitu era lama dan baru. Tanpa penyangkalan terhadap era lama di mana Jiang Zemin bercokol, maka era baru Xi Jinping bagaikan istana yang dibangun diatas pasir, tidak akan kokoh”.

Yuan Hongbing mengatakan bahwa dirinya baru memahami seluk beluk kejadian, itu setelah teman baiknya di Partai Komunis Tiongkok menyampaikan pesan ini kepadanya pada 18 November. Usainya Sidang Pleno Keenam, bukan berarti berakhirnya perebutan kekuasaan di dalam tubuh PKT, tetapi konflik justru memasuki tahap yang lebih intens.

Yuan Hongbing mengatakan bahwa menurut informasi yang diungkapkan oleh orang dalam partai yang masih berhati nurani, Xi Jinping tidak akan begitu saja menyerah. Sekarang dia telah mengajukan pertanyaan ini, “itu mengartikan bahwa sebelum Kongres Nasional ke-20 nanti, akan ada konflik internal partai yang lebih serius tentang apakah akan mengkritik Jiang Zemin secara terbuka atau tidak. (sin)