Duterte Kutuk Provokasi Tiongkok di KTT ASEAN-Tiongkok yang Dipimpin Xi Jinping

oleh Qiao An

KTT Khusus Peringatan 30 Tahun Hubungan Dialog ASEAN-Tiongkok lewat video yang dilangsungkan pada Senin (22/11/2021), Xi Jinping mengatakan kepada para pemimpin ASEAN lainnya bahwa Tiongkok tidak mencari hegemoni, juga tidak akan menindas negara-negara tetangga, bahkan bersedia bekerja sama untuk menjaga stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.

Namun, Presiden Duterte dari Filipina secara spontan menanggapi Xi Jinping dengan menyinggung soal insiden tersebut diatas.

“Kami membenci insiden yang terjadi di Ayungin Shoal baru-baru ini, dan mengungkapkan keprihatinan serius kami terhadap tindak provokasi serupa lainnya. Ini tidak baik untuk kemitraan antara kedua negara kita”, kata Duterte.

Ayungin Shoal atau Renai Jiao adalah pulau karang sengketa yang diklaim oleh Filipina dan Tiongkok. Pada 18 November, 3 unit kapal penjaga pantai Tiongkok mencegat 2 unit kapal pasokan Filipina yang sedang berlayar menuju ke Ayungin Shoal dan menyerang mereka dengan menembakkan meriam air. Filipina dan Amerika Serikat mengutuk pemerintah Tiongkok atas tindakan provokatif tersebut.

Duterte memperingatkan Xi Jinping bahwa pemerintah Tiongkok harus bertindak sesuai dengan hukum internasional di Laut Tiongkok Selatan.

“Tiongkok perlu terus bekerja agar secepatnya merumuskan kode etik yang efektif dan substantif di Laut Tiongkok Selatan. Hanya dengan bertindak sesuai dengan hukum internasional baru merupakan jalan keluar yang mendasar untuk memecahkan masalah besar ini,” kata Duterte.

Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Internasional Den Haag telah menetapkan bahwa Ayungin Shoal dan perairan sekitarnya adalah milik Filipina. (sin)