Munculnya Peng Shuai Tak Cukup Mengatasi Keraguan, Menlu Prancis : Biarkan Dia Sendiri yang Berbicara

oleh Zhang Ting

Situasi yang dihadapi bintang tenis Tiongkok Peng Shuai terus menarik perhatian internasional. Gambar terbaru yang dirilis pihak berwenang Tiongkok saat berlangsungnya turnamen ‘Fila Kids Junior Tennis Challenger Finals’ pada Minggu 21 November di Beijing, menunjukkan bahwa Peng Shuai hadir sebagai tamu. Namun demikian, Asosiasi Tenis Wanita Internasional (WTA) menanggapi dengan mengatakan bahwa bukti ini tidak cukup untuk menghilangkan keraguan orang luar tentang kondisi Peng Shuai. Menteri Luar Negeri Prancis menyatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok harus mengizinkan Peng Shuai berbicara untuk dirinya sendiri.

Turnamen tenis tersebut diawasi oleh Departemen Olahraga Tiongkok bersama Pemerintah Kota Beijing. Menurut gambar yang diposting di akun resmi WeChat turnamen, Peng Shuai muncul di antara para tamu saat berlangsungnya pertandingan final pada hari Minggu. Dia mengenakan kemeja biru tua dengan celana putih.

Pada Minggu, foto dan video kehadiran Peng Shuai juga disebarkan di akun Weibo tentang turnamen. Seorang reporter dari media resmi Partai Komunis Tiongkok ‘Global Times’ juga memposting di akun Twitter video Peng Shuai menghadiri pertandingan.

Kalangan tenis dunia masih ragu, minta agar diperkenankan berkontak langsung dengan Peng Shuai untuk mendengarkan konfirmasinya tentang situasi dirinya.

Namun, video ini tidak cukup membuyarkan keraguan semua lapisan masyarakat tentang kebebasan dan keamanan pribadi Peng Shuai. WTA masih mempertanyakan situasi Peng Shuai. 

Seorang juru bicara organisasi tersebut mengatakan kepada Reuters melalui email, bahwa foto dan bukti video yang dirilis oleh pihak Tiongkok pada hari Minggu tentang Peng Shuai masih tidak cukup dan tidak mengurangi kekhawatiran WTA.

Federasi Tenis Internasional (ITF) juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus mencari informasi terkait situasi yang dihadapi Peng Shuai.

“Yang paling kami pedulikan adalah keselamatan dan kesehatan Peng Shuai”, kata Ketua ITF Dave Haggerty kepada media Reuters melalui email.

Dave Haggerty juga mengatakan bahwa meskipun video tentang Peng Shuai yang dirilis pada akhir pekan itu merupakan langkah positif, namun kalangan tenis dunia masih akan terus mencari kesempatan untuk berkontak langsung dengan Peng Shuai untuk mendengarkan dari dirinya tentang situasi keamanan yang dihadapi.

Pada saat yang sama, eksekutif Global D-Sports Ding Li juga memposting di Twitter foto Peng Shuai menghadiri turnamen ‘Fila Kids Junior Tennis Challenger Finals’.

Ding Li mengatakan kepada Reuters bahwa dia dan Peng Shuai adalah teman yang sudah lama saling kenal. Ponsel Peng Shuai selalu aktif, dan WTA dapat menghubunginya secara langsung. Namun, ketua dan CEO WTA Steve Simon mengatakan kepada ‘Time Magazine’ pekan lalu bahwa WTA telah mencoba menghubunginya dengan berbagai cara, tetapi tidak berhasil.

Ding Li mengatakan bahwa Peng Shuai tidak menerima wawancara dengan media asing, karena setelah Simon mengirim email berisi informasi kontaknya kepada asistennya, dan menyalinnya ke beberapa orang, Peng Shuai menerima banyak telepon setelahnya.

Menlu. Prancis : Pemerintah Tiongkok perlu Membiarkan Peng Shuai Sendiri yang Berbicara

Pada Minggu 21 November, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian meminta pihak berwenang Tiongkok untuk memberikan lebih banyak jaminan keamanan kepada Peng dan memberikan tanggapan atas pernyataan WTA, tentang video pemunculan Peng Shuai di turnamen itu tidak cukup untuk membuktikan keamanan dirinya.

“Saya hanya menantikan satu hal, yaitu, biarkan dia (Peng Shuai) sendiri yang berbicara”, kata  Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian kepada LCI TV.

Menlu juga menyatakan : “Pihak berwenang Tiongkok harus mengizinkannya berbicara. Jika dia dilarang melakukan hal itu, kita terpaksa memberlakukan beberapa konsekuensi diplomatik (terhadap Tiongkok)”.

Di bawah Tekanan Internasional, Pihak Berwenang Tiongkok Jadi Sering merilis gambar Peng Shuai dalam beberapa hari terakhir

Sejak 2 November Peng Shuai menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zhang Gaoli melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya melalui media sosial Tiongkok, dirinya menghilang dari pandangan publik. Baik pihak berwenang Tiongkok maupun Zhang Gaoli tidak juga mengomentari tuduhan tersebut. Namun demikian, kasus ini telah menimbulkan perhatian luas dari masyarakat internasional, khususnya dunia tenis.

WTA yang pertama kali mengeluarkan pernyataan terkait kasus ini dan menyerukan penyelidikan yang komprehensif, adil dan transparan atas kekerasan seksual. Badan manajemen internasional tenis putra (ATP Tour), Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA), dan Federasi Tenis Internasional juga mengeluarkan pernyataan tentang keprihatinan terhadap keselamatan Peng Shuai dan mendukung dilakukannya penyelidikan.

Selain itu, para bintang tenis seperti Novak Djokovic, Naomi Osaka dan Serena Williams juga angkat bicara, menuntut untuk mengetahui keberadaan Peng Shuai sesegera mungkin. Djokovic juga mendesak dunia tenis untuk bersatu menanggapi insiden hilangnya Peng Shuai.

Kasus Peng Shuai telah menarik perhatian dari Amerika Serikat, Inggris dan PBB. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada 19 November bahwa Amerika Serikat juga ikut mencari Peng Shuai. Amerika Serikat sangat prihatin dengan laporan hilangnya Peng Shuai. “Terhadap tuduhan yang disampaikan Peng Shuai, kami juga meminta otoritas Tiongkok memberikan bukti independen yang dapat diverifikasi untuk menjelaskan keberadaan dan keselamatannya”.

Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, tentang kekhawatiran terhadap keselamatan Peng Shuai dan meminta pihak berwenang Tiongkok agar segera memberikan informasi yang dapat diverifikasi tentang keselamatan dan situasi pribadinya.

Liz Throssell, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan pada konferensi pers di Jenewa pada 19 November : “Sangat penting bagi kami untuk memiliki bukti tentang keberadaan (Peng Shuai) dan apakah dia aman atau tidak”.

Ketua WTA Steve Simon mengatakan pekan lalu bahwa jika masalah ini tidak ditangani dengan benar, maka WTA akan menarik acara pertandingan yang sedianya diselenggarakan di daratan Tiongkok. Dia mengatakan bahwa ini berkaitan dengan hal yang benar dan salah, dan asosiasi tidak akan berkompromi.

Menanggapi meningkatnya tekanan dari komunitas internasional dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah Tiongkok terpaksa merilis foto atau video Peng Shuai dalam beberapa hari terakhir, tetapi hal tersebut tidak menghilangkan keraguan dari dunia luar.

Reporter China Global Television Network (CGTN) Shen Shiwei memposting 3 foto di Twitter pada 19 November, menunjukkan Peng Shuai yang tersenyum, dan foto bersama Kung Fu Panda, Pooh Bear dan lainnya. Shen Shiwen dalam pesannya juga menuliskan bahwa Peng menyampaikan kepada penggemarnya semoga akhir pekan menyenangkan.

Pada Sabtu (20/10), pemimpin redaksi ‘Global Times’ Hu Xijin dalam sebuah video yang dirilis mengatakan dalam bahasa Inggris : “Peng Shuai terlihat sedang makan bersama seorang pelatih dan teman-temannya di sebuah restoran di Beijing. Isi video tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa pengambilan gambar dilakukan pada hari Sabtu waktu Beijing”.

Simon dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa dirinya sangat senang melihat media resmi Tiongkok merilis video tentang diri Peng Shuai, tetapi hingga kini belum juga mendapat kejelasan mengenai apakah dia bebas dan apakah dia dapat membuat keputusan atau mengambil tindakan sendiri tanpa paksaan dan campur tangan pihak luar ? Video ini saja tidak cukup. Seperti yang ia katakan dari awal, dirinya masih khawatir tentang kesehatan dan keselamatan Peng Shuai. Tuduhan kekerasan seksual sedang disensor dan sengaja ditutup-tutupi. Sudah  ditegaskannya apa yang bakal terjadi, dan hubungan mereka dengan Tiongkok saat ini sedang berada di persimpangan jalan.

Simon telah menulis surat kepada Qin Gang, Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat, yang isinya meminta Qin Gang untuk membahas isu mendesak ini dengan pejabat tingkat tinggi Tiongkok. Ia berharap masalah dapat diatasi sesegera mungkin. Dia juga meminta agar Peng Shuai diizinkan untuk meninggalkan Tiongkok atau berbicara dengannya secara langsung melalui video dan suara langsung tanpa kehadiran orang lain. (Sin)