Organisasi Jerman Memperingatkan Atlet Olimpiade: Jangan Makan Daging Tiongkok untuk Menghindari Pelanggaran Hukum

Bi Xinci dan Chen Haiyue 

Badan anti-doping Jerman (NADA) memperingatkan kepada para atlet negaranya pada Senin (10/1/2022) bahwa makan daging Tiongkok mungkin secara tidak sengaja menelan clenbuterol.

“Jika memungkinkan, daging harus dihindari dan alternatifnya harus didiskusikan dengan ahli gizi,” kata pernyataan itu.

Kantor berita AFP  juga mengatakan bahwa lembaga anti-doping telah memperingatkan risiko kontaminasi clenbuterol dalam daging yang diproduksi di Tiongkok.

Pada 15 Maret tahun lalu, Hari Hak Konsumen Internasional, CCTV mengatakan bahwa Kabupaten Qingxian, Kota Cangzhou, Provinsi Hebei, daerah penghasil domba kambing utama dengan sekitar 700.000 domba setiap tahun, melarang hukum menggunakan ractopamine, salbutamol dan clenbuterol oleh para peternak. Domba tesebut sudah dijual ke banyak provinsi dan kota selama sekitar sepuluh tahun.

NTDTV melaporkan pada tahun 2011 bahwa sekelompok domba yang mengandung clenbuterol yang ditemukan di Kabupaten Qingxian, Provinsi Hebei, dilaporkan berasal dari Kabupaten Qingyun, Dengzhou, Shandong.

Bahkan, atlet Tiongkok kerap gagal mengikuti kompetisi karena mengonsumsi daging yang mengandung clenbuterol.

Media daratan Tiongkok melaporkan pada tahun 2016, bahwa Pusat Anti-Doping Tiongkok mengumumkan pada saat itu bahwa 17 atlet telah melanggar peraturan doping, semuanya karena mereka dinyatakan positif mengandung clenbuterol.

Pada tahun 2011, perenang Tiongkok Ning Zetao ditemukan positif menggunakan clenbuterol dan dilarang selama satu tahun oleh FINA.

Mantan juara Tour de France dan atlet Spanyol Alberto Contador kehilangan dua gelar utama pada tahun 2010 setelah sejumlah kecil clenbuterol terdeteksi di tubuhnya. (Hui)