Waspada! Virus COVID-19 Kembali Bermutasi, Muncul Lagi Varian Baru XE di Inggris

Li Jinfeng

COVID-19 terus menyebar dari daratan Tiongkok ke seluruh dunia. Kini telah muncul banyak varian. Menurut berita terbaru, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengonfirmasi ditemukannya varian baru, bernama XE. Varian ini adalah varian rekombinan dari dua sub varian Omicron.

Situs resmi pemerintah Inggris mengumumkan pada 25 Maret bahwa beberapa varian rekombinan ditemukan di Inggris oleh Badan Kesehatan dan Keselamatan Inggris (UKHSA).

Menurut berita, rekombinan baru adalah XF, XE dan XD. Diantaranya, XD dan XF adalah rekombinan dari Delta  dan Omikron  BA.1, dan XE adalah rekombinan dari Omikron  BA.1 dan BA.2.

Varian rekombinan terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan dua atau lebih varian pada saat yang sama. 

Sebanyak 38 kasus XF telah diidentifikasi di Inggris; tidak ada XD yang diidentifikasi. Akan tetapi, 49 kasus XD telah dilaporkan dalam database global, sebagian besar muncul di Prancis.

Ditemukan 637 kasus XE (rekombinan Omicron BA.1 dan BA.2) di Inggris, dengan tanggal deteksi paling awal 19 Januari 2022.

Para ahli mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan awal XE tidak berbeda secara signifikan dari BA.2. Akan tetapi dari data terakhir pada 16 Maret, tingkat pertumbuhan penyebaran XE adalah 9,8% lebih tinggi dari BA.2. Tetapi tidak ada bukti bahwa XE lebih parah dalam hal keparahan penyakit, dan tidak ada sifat lain dari XE yang telah diidentifikasi.

Profesor Susan Hopkins, kepala penasehat medis di Otoritas Kesehatan dan Keselamatan Inggris, mengatakan bahwa hingga saat ini, beberapa varian telah diidentifikasi, dan tidak jarang varian memiliki varian rekombinan yang beredar, sebagian besar akan relatif cepat mati.

Hopkins menjelaskan, “Varian rekombinan khusus ini, XE, menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi. Akan tetapi tidak pasti apakah memiliki potensi pertumbuhan yang nyata. Sejauh ini, tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang infeksi, kesimpulan tentang tingkat keparahan atau efikasi vaksin.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa negara-negara Eropa tidak boleh meremehkan bahaya yang ditimbulkan oleh strain campuran.

Sejak COVID-19 menyebar dari Wuhan,  Tiongkok pada tahun 2019, ada banyak varian, tetapi yang paling umum di seluruh dunia adalah Delta dan Omicron. Varian lainnya adalah seperti Delta Chron (gabungan Delta dan Omikron), Alpha, Beta dan Gamma.

Varian Delta memiliki viral load yang tinggi, kemampuan transmisi yang kuat, kecepatan transmisi yang cepat, dan patogenisitas yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan strain bermutasi lain sebelumnya, Omicron lebih menular. Strain Omicron BA.2 bahkan lebih cepat daripada strain Omicron BA.1 yang asli. (hui)