Empat Tahapan Inflasi, Para Ekonom Memperingatkan Tibanya Masa Sulit

oleh Jessica Beatty, Xu Zhe, dan Chen Haiyue

Inflasi terjadi cukup serius di Amerika Serikat saat ini. Para ekonom berpendapat bahwa inflasi dapat dikaitkan dengan pengeluaran pemerintah AS yang besar dalam menangani wabah dan kebijakan pelonggaran moneter dari Federal Reserve. Namun para ekonom juga memperingatkan bahwa fase berikutnya dari inflasi segera akan muncul.

Meskipun warga masyarakat AS sedang merasakan sakitnya dampak dari inflasi, tapi mungkin ini masih bukan kesengsaraan yang sebenarnya. “Tebing” ekonomi yang diprediksi oleh banyak ekonom mungkin sedang datang.

Dalam sebuah wawancara dengan Epoch Times minggu ini, Ross McKitrick, seorang profesor ekonomi di Universitas Guelph di Ontario mengatakan bahwa fase inflasi berikutnya segera akan tiba. Dan berdasarkan preseden masa lalu, situasinya akan mengerikan.

McKitrick mengatakan, krisis inflasi dibagi menjadi empat fase.

Fase pertama adalah “ilusi uang”, di mana orang berpikir bahwa mereka menjadi lebih kaya dari sebelumnya.

Ini terjadi ketika uang yang baru dikeluarkan memasuki perekonomian. Demikian halnya dengan pembayaran bantuan yang diberikan selama pandemi COVID-19. McKitrick mengatakan lonjakan dolar baru yang beredar menyebabkan devaluasi terhadap nilai dolar yang sudah beredar, hal ini memicu “awal kenyataan yang tidak menyenangkan” di fase kedua.

Orang-orang akan menyadari bahwa naiknya harga membuat daya beli mereka berkurang, sehingga mereka mulai mengurangi belanja. Ini adalah tahap yang kita hadapi sekarang.

Bisnis juga mengurangi pengeluaran, dan semakin banyak perusahaan terutama yang bergerak di bidang teknologi sedang mem-PHK karyawannya, termasuk Twitter, Netflix, dan Tesla. Lainnya, seperti pertukaran cryptocurrency CoinBase, bahkan telah membatalkan kontrak kerja untuk karyawan baru.

McKitrick memperingatkan bahwa kita sekarang sedang memasuki fase krisis berikutnya, yaitu tawar-menawar yang sengit.

Karyawan menuntut upah yang lebih tinggi untuk mengimbangi inflasi, dan pengusaha menolak karena mereka juga menghadapi biaya yang semakin tinggi.

“Jika upah dikalibrasi untuk inflasi, ini juga akan menjadi pendorong baru bagi kenaikan harga barang”, kata McKitrick yang menjuluki kejadian ini “pusaran harga upah” di mana harga terus naik dalam siklus yang abadi.

Fase keempat adalah pemotongan gaji. perlu ada pihak yang bersedia berkompromi.

McKitrick beranggapan bahwa meskipun The Fed tertinggal dalam menanggapi inflasi, tetapi ia masih dapat memainkan peran dengan mengubah ekspektasi masyarakat tentang keadaan ekonomi. Jika The Fed dapat meyakinkan masyarakat bahwa harga setidaknya akan berhenti naik tajam, itu akan menghilangkan banyak tekanan inflasi. Masyarakat harus belajar hidup dengan harga yang ada dan tidak menuntut upah yang lebih tinggi. (sin)