Pembunuhan Shinzo Abe Mengguncang di Seluruh Jepang dan Dunia

Mantan Perdana Menteri  Shinzo Abe ditembak dan dibunuh saat berpidato di Nara, Jepang. Insiden itu mengejutkan Jepang dan dunia. Banyak pejabat internasional mengungkapkan kekecewaan mereka serta mengutuknya. Presiden AS Joe Biden memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh Amerika Serikat, untuk dikibarkan setengah tiang sampai 10 Juli. 

NTD

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tiba-tiba ditembak saat berpidato di Nara, Jepang. Ia meninggal dunia sekitar pukul 17.00 sore pada Jumat (8/7/2022). Penembakan tersebut mengguncang seluruh Jepang.

Dengan dua tembakan, Shinzo Abe jatuh. Abe saat itu sedang berpidato pada malam pemilihan majelis tinggi Jepang. Insiden tersebut merupakan saat yang sensitif bagi semua pihak di Jepang untuk melakukan dorongan terakhir.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyampaikan kesedihan  mendalam dan mengutuk serangan itu sebagai tindakan kekerasan yang benar-benar tak termaafkan. Kemudian menyebut serangan teroris sebagai musuh demokrasi.

Naoki Inase, wakil pengganti Senat dan mantan Gubernur Tokyo berkata: “Saya terkejut! Hal seperti itu (menembak) sama sekali tidak diperbolehkan di negara demokrasi. Sekarang ini adalah kampanye pemilihan. Semua orang saling mengutarakan pendapat dan lalu voting. Fakta bahwa insiden teroris yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa (Jepang) memiliki masalah besar.”

Seorang warga Jepang berkata: “Sungguh mengejutkan! Ini benar-benar tidak dapat ditoleransi. Secara pribadi, Abe adalah orang yang dapat dipercaya, dan saya sangat sedih. Jepang harus melindungi keselamatan pribadi para pejabat tinggi.”

Warga Jepang lainnya berkata: “Sulit dipercaya bahwa insiden penembakan ini terjadi di Jepang.”

Shinzo Abe adalah pemimpin faksi terbesar Partai Demokrat Liberal Jepang, mencatat rekor 3.188 hari untuk masa jabatan terlama sebagai perdana menteri dalam sejarah konstitusional Jepang. (hui)