Putin Menandatangani Doktrin Angkatan Laut Baru yang Menempatkan AS Sebagai Pesaing Utama

oleh Chen Beichen

Pada Minggu 31 Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani doktrin angkatan laut yang baru. Selain menempatkan Amerika Serikat sebagai pesaing utama, juga menjabarkan rencana Rusia untuk mengembangkan operasi militer di Kutub Utara, wilayah Laut Hitam, serta perairan penting lainnya, untuk meningkatkan pengaruhnya agar menjadi negara kekuatan maritim

31 Juli adalah Hari Angkatan Laut Rusia. Dalam Doktrin Angkatan Laut Baru setebal 55 halaman yang ditandatangani Putin itu tercantum tujuan strategis Angkatan Laut Rusia. Antara laut disebutkan bahwa ancaman utama Rusia adalah kebijakan strategis Amerika Serikat untuk mendominasi lautan dunia, dan NATO yang semakin dekat pada perbatasan Rusia.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa jika fungsi soft power seperti sarana diplomatik dan ekonomi sudah tidak lagi efektif, Rusia dapat menggunakan kekuatan militer secara tepat sesuai dengan situasi lautan di dunia. Namun kebijakan tersebut juga mengakui bahwa Rusia tidak memiliki pangkalan angkatan laut yang cukup di seluruh dunia, sehingga dipandang perlu untuk memprioritaskan kerjasama strategis dan pengembangan angkatan laut dengan India. Kemudian melakukan kerjasama yang lebih luas dengan Iran, Irak, dan Arab Saudi.

Rusia akan memperkuat posisi geopolitiknya di Laut Hitam dan Laut Azov di masa depan. Laut Arktik juga dimasukkan sebagai wilayah yang sangat penting.

Dokumen menyebutkan : Dengan arahan doktrin ini, Rusia menjadi semakin tegas dalam upaya membela kepentingan nasional di lautan dunia. Dengan memiliki kekuatan maritim yang cukup, keselamatan dan perlindungan untuk Rusia akan semakin terjamin.

Dalam pidatonya pada acara parade militer di markas Angkatan Laut Rusia di Saint Petersburg, Putin memuji Pyotr karena menjadikan Rusia kekuatan maritim yang hebat dan meningkatkan posisi global negara itu.

Putin mengatakan militer Rusia tetap tidak ada duanya, dengan rudal jelajah hipersonik Zirkon yang unik, cukup untuk mengalahkan agresor potensial. Senjata hipersonik dapat melakukan melesat dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara. Senjata tersebut pernah diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam Rusia tahun lalu.

Putin juga mengatakan bahwa pengiriman rudal jelajah hipersonik Zirkon ke fregat Laksamana Gorshkov akan dimulai dalam beberapa bulan. 

“Ini merupakan kunci kemampuan tempur Angkatan Laut Rusia. Ia dapat merespons dengan kecepatan kilat. Siapa saja yang hendak melanggar kedaulatan dan kebebasan kita”, katanya.

Dalam pidatonya Putin tidak menyinggung soal perang Rusia – Ukraina, tetapi doktrin angkatan laut baru yang ditandatangani ini akan secara komprehensif memperkuat posisi geopolitik Rusia di Laut Hitam dan Laut Azov. (hui)