Ukraina Membagikan Tablet Yodium Kepada Penduduk untuk Mencegah Radiasi Nuklir

oleh Wang Guanlin dan Zhang Qiling

Situasi terbaru perang Ukraina – Rusia di mana masyarakat dunia semakin khawatir karena berupaya meningkatkan ketegangan dengan rencana melakukan uji coba senjata nuklir, bahkan mengancam akan menggunakannya dalam medan perang di Ukraina. Saat ini, baik Ukraina maupun Amerika Serikat sedang mempersiapkan atau membeli tablet yodium untuk mencegah radiasi nuklir yang membahayakan manusia.

Media profesional angkatan laut Eropa “Naval News” melaporkan bahwa kapal selam nuklir Rusia “Belgorod K-329” telah meninggalkan pangkalan Armada Utara di Severodvinsk, Laut Putih, Rusia, dan muncul di Laut Barents dari 22 hingga 27 September.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 September mengatakan : “Saya ingin mengingatkan mereka yang berbicara tentang Rusia bahwa negara kita juga memiliki berbagai macam senjata pemusnah”.

NATO sebelumnya telah memperingatkan bahwa pihak berwenang Rusia sebelumnya punya rencana akan melakukan uji coba torpedo nuklir “Poseidon” (Dewa penguasa laut) di Laut Kara. Media Inggris “Daily Mail” melaporkan bahwa “Poseidon” mampu meluncur jarak jauh di bawah air, dan ledakannya cukup kuat untuk memicu tsunami setinggi 1.600 kaki (setara 100 meter) untuk menenggelamkan kota-kota pesisir dan menyebabkan radiasi.

Naval News menunjukkan bahwa bukan tidak mungkin bagi Rusia untuk menguji kemampuan torpedo nuklir “Poseidon” yang bisa saja dianggap sebagai urusan rutin, atau menguji sistem senjata baru sebagai demonstrasi politik.

Selain itu, dalam menghadapi ancaman nuklir dari otoritas Rusia, Kyiv, ibu kota Ukraina, sedang mempersiapkan pusat evakuasi bagi warga untuk berlindung jika terjadi serangan nuklir. Pusat evakuasi untuk mencegah radiasi nuklir merusak tiroid. Penulis Finlandia terkenal Sofi Oksanen mentweet bahwa orang-orang Kyiv membeli sarung tangan karet dan jas hujan untuk melindungi diri mereka dari kemungkinan radiasi. Selain itu, di banyak distrik mulai mendistribusikan tablet yodium kepada penduduk.

Selain Ukraina, Kementerian Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS juga mengumumkan di situs resminya pada 4 Oktober, bahwa mereka akan menggunakan dana USD. 290 juta untuk membeli “obat-obatan darurat nuklir”. (sin)